9.

4 1 0
                                    

hai gaes..... kita berjumpa lagi dengan ku si penulis amatiran yang kalau nulis masih banyak typo nya. hehee 

baru up lagi nih. habisnya kalau mau nulis tuh banyak gangguan nya.

yaudah basa basi nya sudah dulua aja ya. selamat membaca dan jangan lupa vote sama komen nya ya :)

***

Apa rasa nya ketika kita sedang jatuh cinta? Pasti sering memikirkan nya bahkan sampai terbawa mimpi. Kalau punya akun sosmed nya pasti di stalking terus. Apalagi kalau punya foto yang diambil secara diam-diam, beuh pasti kalau ada waktu itu foto di liatin terus sambil senyum senyum 'gak jelas. Hal yang sama dilakukan oleh Raina sekarang, dia sedang senyum senyum gak jelas di tempat tidur sambil liatin foto dokter Gio yang dia ambil secara diam-diam ketika berada di kantin. Raina berharap setelah melihat foto dokter Gio sebelum tidur dia bisa bermimpi indah tentang dokter Gio lagi sama seperti malam malam sebelumnya.

"dokter ganteng sampai ketemu di alam mimpi aku ya. Hehee" ucap Raina sambil mencium foto sang dokter yang berada di hp nya. Setelah meletakan hp di samping bantal, Raina bersiap untuk tidurbyang sebelumnya sudah membaca doa sebelum tidur terlebih dahulu.

***

Di saat malam dikediaman Devano tidak biasanya ada suara gelak tawa yang terdengar kecuali di malam weekend.

"Dev tumben sudah pulang aja" tanya wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu ketika menghampiri anak dan cucunya yang sedang asyik main game.

"kebetulan Dev enggak ada kerjaan, jadi mending pulang cepat saja dari pada keluyuran gak jelas kan" jawab Dev tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tv karena takut kalah dalam game yang dimainkan bersama keponakannya itu.

"om jangan culang lagi ya" ucap Jian tiba tiba

"iya,iya 'gak curang lagi deh" jawab Dev

Diana hanya senyum melihat anak dan cucunya yang sedang main game ps. Karena jarang sekali Dev pulang cepat akibat selalu lembur untuk menyelesaikan pekerjaan nya yang banyak sekali. Apalagi anak sulung nya yang bisa di bilang workaholic setelah istrinya meninggal karena memaksakan untuk melahirkan Jian. Tapi itu tidak lagi setelah Amira hadir satu tahun yang lalu dan mereka berencana akan menikah tahun ini.

Tentu saja berita itu membuat Diana merasa bahagia karena anak sulungnya mulai perhatian lagi sama Jian. Begitu juga dengan Amira, dia menyayangi Jian seperti anak nya sendiri.

"yeee..... Jian menang"

Sebuah teriakan dari Jian membuyarkan lamunan Diana. Dia tersenyum bahagia melihatnya.

"menang juga curang kamu mah ah" ucap Dev tidak terima karena Jian menang yang tentu saja itu hanya sandiwara nya Dev saja, karena Dev juga senang melihat keponakan nya itu bahagia.

"enak aja, Jian gak culang ya. om aja yang enggak bisa main wle" sanggah Jian yang tidak teria karena dituding curang.

"sudah lah Dev kalau kalah ya terima saja, iya kan Jian?" Diana menengahi perdebatan anatara om dan keponakan itu. Dev tidak lagi bicara karena Jian sudah ada pendukung baru.

Hahaa

***

Raina POV

Enak kali ya duduk di taman sambil baca buku, atau nggak sambil makan ice cream.

Hmmm....Tapi ini mah enggak dua duanya, malah bengong aja gak ngapangapain. Duduk sendiri lagi, mana taman ny sepi begini. Dan kenapa juga aku malah duduk disini dan gak pergi ke perpustakaan kota saja. Nah kan kenapa gak kepikiran dari tadi.

Tapi saat aku mau berdiri tiba-tiba didepan ku ada ice cream dan...

"buat kamu"

Dokter Gio?

Sumpah demi apapun, dokter Gio ngasih aku ice cream. Makin terpana aku sama kamu dokter Gio. Mana pakaian yang di pakai saat ini kece badai lagi. Oh, makin makin dan makin I LOVE U dokter Gio.

"hey... kamu gak papa?"

"hah, A-aku gak papa, dok" aku langsung memalingkan muka ku yang merah karena kepergok sedang memerhatikan dia. Ya ampun malu nya aku..

"hah dok? aku bukan dokter" heran seseorang

"tapi kan kamu dokter Gi..."

Apa? Bukan dokter Gio? Tapikan tadi dokter Gio, masa sih aku salah lihat

"kamu..." oh tidak dia kan cowok yang sudah aku coba  lupain. Ngapain dia disini.

"aku Dev, Devano. masih ingat kan" tanya cowok itu

Tentu saja aku masih ingat, dia adalah orang yang sempat mengganggu pikiranku selama seminggu atau mungkin pernah menggetarkan hati ku. Oh, tentu saja yang itu gak mungkin, kan aku sukanya sama dokter Gio.

"iya tentu. Kamu adalah orang yang sudah marah marah gak jelas tanpa tau yang sebenarnya."

"tapi kan aku sudah minta maaf sama kamu" ucap dia dengan lembut.

"i-iya sih. Terus ngapain kamu kesini?" tanya ku mengalihkan.

"mau ngasih ini sama kamu. Nih" dia menyodorkan ice cream yang tadi.

"terima kasih" aku mengambil ice cream itu. sayangkan kalau gak di terima. Hehee rejeki anak solehah. "tapi aku harus pergi. Emm ada urusan, he"

"em gak papa, lagian aku juga mau ketemu clien ko" ucapnya lembut dan tak lupa memberikan senyuman yang manis.

Tunggu. Kenapa dia senyum manis seperti itu? apa jangan jangan dia menyukai ku? Oh tidak, jangan sampai itu terjadi. Aku kan sukanya dokter Gio.

"kalau begitu aku pergi dulu ya, dan sekali lagi terima kasih untuk ice cream nya" pamit ku.

Aku pun berbalik untuk meninggalkan Devano.

"aaaaa."

Hap

Untung pantat ku gak nyentuh tanah, kalau gak pasti sakit rasanya. Tapi tunggu. Ada yang aneh.

"kamu enggak apa apa?" tanya Devano yang ternyata Dia yang menangkap ku ketika aku terpeleset karena menginjak kulit pisang yang entah kenapa itu kulit pisang ada disitu.

Dan lihat itu, Baru pertama kali aku melihat mata Dev. Sangat indah.

Dddrrrttt dddrrrttt

"hp kamu bergetar" ucap nya lembut.

Oh ternyata hp punya ku yang terus bergetar. Tapi gimana mau ngambil, dia aja belum melepaskan tangannya dari pinggang ku.

"tolong lepasin aku dulu biar bisa ngambil hp nya" pinta ku.

"ok."

Bruk

"oh sakit"

Aku terpejam karena merasakan sakit di pantat ku karena mendarat di atas tanah. Tuh orang emang bener ya gilanya. Ya pelan pelan ke lepasin nya. Bukan nya langsung kaya barusan, aku kan belum siap untuk berdiri. Dasar orang gila beneran. Tapi saat aku membuka mata ku kembali, apa yang terjadi? Ini dikamar?

"kok di kamar sih tadi kan di.."

Aku melihat sekeliling dan ternya masih di kamar, dan berarti yang barusan itu hanya mimpi. Tapi untung hanya mimpi, kalau enggak itu orang gila sudah habis aku jambak karena berani menjatuhkan aku.

Dddrrrttt dddrrrttt

"untung pasang alarm, kalau gak bisa telat aku apalagi mimpiin tuh orang. Hiii"

***

09/04/2019

DESTINY  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang