1.

60 6 3
                                    

     Sebelum baca author saranin ubah dulu  warna backgroundnya jadi warna item yaa:* sekian silakan membacaaaa!




**********

                "Tok Tok Tok" Suara pintu yang diketuk oleh seseorang. Sementara, seseorang yang berada didalam ruangan tersebut tak merespon apa-apa.
"Nak, ayo bangun,segera bersiap ya. Bunda tunggu di meja makan." Kata wanita tersebut.
Di dalam seseorang sudah bersiap untuk segera turun menuju meja makan.
"Iya bentar lagi Bun, ini lagi pake baju! " Teriak seseorang dari dalam.
"Iya Bunda tunggu, nggak usah teriak-teriak juga Dlo. " Ucapnya sambil berlalu turun menuju meja makan.
15 menit kemudian...
"Good Morning, Bundaa! " Ucapnya kepada Bunda tercinta.
"Good Morning kembalii sayang, sini sarapan dulu. Bunda, masakin nasi goreng nih buat kamu. "
"Wahh, pasti enak nih."
"Iya, dong siapa dulu yang masak?"
"Hehe, Bundanya Ridlo dong" Kekehnya, ya laki-laki ini bernama Ridlo Putra Ashafar, anak dari Amel Putri.
"Ya udah yuk dimakan."
"Iya, Bunda."
Hanya bunyi sendok yang beradu dengan piring diruang makan ini.
Dan Ridlo sudah selesai dengan  sarapannya, kemudian  pamit pada Bundanya.
"Bun, Ridlo pamit dulu yaa. Assalamu'alaikum."
Ucapnya, sambil mencium tangan Bundanya.
"Iya, wa'alaikumsalam, hati-hati jangan ngebut kalo bawa motornya." Pesan Amel pada anak semata wayangnya.
"Iya Bunda." Jawab Ridlo sambil memakai helm full face miliknya. Setelah itu, dia menyalakan mesin motornya dan pergi menuju rumah sahabatnya.

 Setelah itu, dia menyalakan mesin motornya dan pergi menuju rumah sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak butuh waktu lama, karena memang mereka itu bertetangga. Disana sudah berdiri seorang wanita cantik, yang cantiknya melebihi Natasha Wilona *Authornya bisa aja:') *Tapi boong ding hahahaha tawa jahad. Skipp lanjut cerita.
"Ehh, udah nunggu lama ya? " Tanya Ridlo pada gadis tersebut.
"Enggak." Jawab gadis tersebut.
"Ya, udah yuk berangkat, nih pake helmnya." Kata Ridlo sambil menyodorkan helm mungil kepada gadis tersebut.
"Iyaa." Jawab gadis itu dengan mengambil helm yang diberi Ridlo lalu memakainya. Setelah itu, ia menaiki motor Ridlo.
"Udah? "
"Dah."
Setelah itu, mereka berdua melesat menuju sekolahan mereka yaitu SMA Rajawali. Saat diperjalanan seperti biasa mereka hanya diam, dan menikmati perjalanan menuju sekolah.
Sampai di parkiran sekolah, mereka langsung menuju bascame mereka yaitu kantin.
"Sya, biasa bascampe yok!" Ajak Ridlo pada gadis yang bernama Rasya tersebut.
"Ya, udah ayok lagian gua males ke kelas." Balasnya.
Mereka berjalan dengan candaan dan tawaan yang membuat siswa yang melihatnya iri. Mereka semua tau Ridlo dan Rasya itu, sahabat dari kecil. Jadi, ya mereka iri saja pada Rasya, yang bisa dengan mudahnya bersahabat dengan seorang Ridlo yang terkesan cuek. Tapi, Ridlo juga nggak cuma punya Rasya aja. Dia punya segerombolan orang konyol yang biasa ia sebut sahabat.
"Oyy! Sini cuk!" Teriak David pada Ridlo dan Rasya yang langsung dipandang tajam oleh keduanya.
"Bisa, nggak sih, lu kecilin suara toa lu itu." Ucap Lia yang terganggu saat membaca novelnya itu.
"Bodo amat, ini kan suara gue bukan suara lu." Balasnya tak mau kalah.
"Nov, ladenin noh kutil badak. Capek gua." Ujar Lia sambil memalingkan wajahnya ke novel kesayangannya.
"Lah, kok gua." Balas Novi dengan bingung.
"Eh, dasar lu ya kutu buku." Ucap david yang tak trima dipanggil kutil badak oleh Lia.
"Udah, woy panas kuping gue pagi-pagi udah denger kalian ngoceh, yaampun." Lerai Sofi.
"Akhirnya, diem juga." Lanjutnya dengan senyuman.
Tiba-tiba ada badai besar datang.
"Oyyy, Babang ganteng datanggg, siap membuat kalian terpanaa!!" Teriak si tengil Najib, entah muncul darimana.
"Brisik ah, lu ganggu banget sih jadi orang." Kesal Lia.
"Bodo amat yang penting gua tampan." Mulai tebar pesona. Tapi tak dihiraukan oleh Lia. Dia kembali fokus membaca novel kesayangannya.
Dan detik selanjutnya..
"BWHHAHAHHAHAHAHA.." Tawa semuanya, karena ketampanan Najib yang diabaikan oleh Lia. Najib hanya bisa melongo melihat kelakuan Lia yang super duper cuek itu.
"Yahh, kacang gurih, kacang gurih! " Ucap Davit pada Najib.  "Ehh, lu berdua tumben diem-diem bae." Tanya Sofi pada Ridlo dan Rasya.
"Orang kaliannya brisik, ya kita tinggal diem ya nggak Sya?"
"Iya, kalian tuh brisikk pake banget, rasanya tuh kuping mau pecah kalo udah kumpul ama kalian. " Jawab Rasya.
"Hehe, ya maap laa, dari pada diem-diem bae mah, kan kagak enak." Sambar Novi.
"Ya, udah senyum bae dari pada diem." Timpal Davit.
"Songong lu, lu mau ngajarin kita jadi orgil senyum-senyum sendiri!" Ocehan Angga kini mulai terdengar.  Dia yang dari tadi main game, kini mulai ikut ngegosip. Wkwkwk
"Ih, babang Angga udah selesai main game." Balas David dengan suara yang dibuat-buat.
"Najis"
"HAHAHAHAHAHHAHA.. " Tawa mereka pecah, kecuali bagi Angga itu tidak lucu.
Kring Kring Kring......
Bel masuk pun berbunyi dan mereka mulai meninggalkan bascampe dan menuju kelas karena pelajaran akan segera dimulai
**********

ToBeContinue..
#Awas Typo berterbangan😂
Salam dari author ri yang paling cute:*
Jangan lupa vote yaa teman-teman supaya author makin rajin bikin ceritanya🤗

Dangerous Zone(SlowUp)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang