4.

19 6 2
                                    


Ps:udah ganti hari yaa ceritanya:v

******

Sinar sang surya menyapa gadis yang masih bersembunyi dibalik selimut tebalnya. Jam sudah menunjukan pukul 07: 12 waktu Indonesia barat. Dihari minggu seperti biasa, dia lebih memilih untuk bermalas-malasan.

"Astoge, heh kebo bangun napah!" Seru Devano. Tak ada pergerakan dari sang empu.

"Bangunin, nih anak gimana?" Tanyanya pada diri sendiri. Lampu bohlam dikepalanya tiba-tiba muncul. 'Ting!' Ia punya ide warbyasah.

Akhirnya Devano kembali, dengan membawa seember air (waduh banyak bet dah:v).

Byurrrr....

"Aaaaaa,, banjirrrrr bandang... Banjirrrr!!! Bang Deva!!! Ayahhh!! Semua warga!! Ada banjirrr bandangggg harap semua mengungsiiiiiiiii!!!!!! " Teriak Rasya heboh. Sang pelaku, tertawa terjungkal-jungkal karena kehebohan adiknya.

"HAHAHAHAH... " Tawa Devano pecah.

"Ishh, bang Vano jahat! Basah semua kan!" Kesal Rasya.

"Makanya kalo tidur tuh jangan kaya kebo." Tawa Devano tambah menjadi karena melihat raut wajah Rasya yang lucu menurutnya.

"Au ah, aku sebel sama Bang Vano!"

"Maafin, abangmu ini yaa." Ujar Vano sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

"Nggak!"

"Ayolah maafkan ya."

"Ada syaratnya."

"Apa?"

"Beliin aku ice cream."

"Ya udah kamu mandi dulu, nanti Bang Vano beliin." Devano mengacak rambut basah Rasya.

"Beneran ya bang, selesai aku mandi harus udah ada!" Seru Rasya berlari menuju kamar mandi. Devano yang melihat kelakuan adiknya itu hanya bisa menggeleng.

Segera mungkin ia mencari tukang ice cream yang biasa mangkal di depan komplek.

"Huft, untung ada." Gumamnya.

"Bang, beli ice cream coklat sama vanila 3 ya." Ucap Vano pada abang penjual ice cream. Abang itu pun langsung membungkuskan ice cream pesanan Devano.

"Berapa bang?"

"30 ribu mas." Devano kemudian memberikan uang 50ribuan kepada si abang.

"Kembaliannya buat abang aja."

"Eh, maksih atuh mas." Devano hanya mengangguk,dan buru-buru ia kembali ke rumah sebelum Rasya mencak-mencak nggak jelas.

Sampai di rumah, Devano bersyukur karena Rasya belum selesai mandi. Emang si Rasya mandi aja lamanya minta ampun. Dimenit ke-5 Rasya turun dengan pakaian santainya dan senyum menawannya.

"Bang, ayah dimana?" Tanya Rasya.

"Ayah tadi ada kerjaan di kantor." Jawab Devano sambil bermain game di ponselnya.

"Ooo gitu, ice creamnya mana?"

"Noh di flizerr(ngga tau bener apa ngga nih yaa tulisannya:v)." Rasya langsung membuka lemari esnya dan langsung menemukan ice cream yang ia cari.

"Wah, abang tau aja aku suka rasa ini. Makasih bang." Ujar Rasya sambil mendudukan pantat teposnya dikursi (authornya typo, pantat aku berisi tau:v) *plak abaikan..

Disaat Rasya menikmati ice creamnya, ponsel kesayangannya berbunyi.

Drtt...drtt....

Ridlogntng:*

Dangerous Zone(SlowUp)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang