part 41 - salena

5.3K 181 5
                                    








Salena tersenyum tipis mengenang kenangannya bersama fairell disaat masih bersama

Salena hanya bisa mengscrol foto dirinya dan juga fairell

" non kita kemana " tanya pak supir

" kita ke bekasih ajah pak ke rumah tante imeel " jawab salena

" tapi non emang ibu gak marah kalau kerumah tante imeel "

" gak kok pak, saya udah ngabarin mama tadi "

" baiklah non "

Selama perjalan ia menonaktifkan handphone nya agar dirinya tidak di ganggu oleh temannya ia butuh waktu sendiri

Ia menatap jendela mobil dengan air mata yang sesekali keluar

" non putus cinta yah " tanya pak supir

" nggak kok pak cuma hati saya potek " ujar salena terkekeh

" bunyi nggak tuh neng " ledek pam supir

Salena tidak menangapi ia hanya termenung

Flashback

Salena tengah duduk di sebuah cafe di deket rumah sambil memainkan handphone nya

Setelah asik memainkan handphone nya ia ingin pulang tetapi ia menatap seorang yang mungkin ia kenal sedang asik menikmati makanan

Salena ingin menghampiri tetapi tiba - tiba saja seorang wanita berseragam sekolah mendekati pria tersebut

Ia bisa melihat dengan jelas bahwa pria yang ia kenali itu memeluk tubuh wanita tersebut sesekali juga ptia yang ia kenali itu mengelus puncuk rambut wanitanya

Salenan memeganggang dadanya yang sesak

Ia pun keluar dari cafe tersebut

" fairell" lirih salena

Flashback off

Salena menghelang nafas pajang mengingat dirinya melihat fairell dengan cewek lain

Karna itu juga membuat salena enggan untuk berbicara dengan siapa pun
Kupikir kau masih mencintaiku, tapi kita tak bisa melepas kenyataan bahwa aku tak cukup untukmu.

***********

Disisi lain halen dan adara panik mencari salena

Ntah sudah berapa kali adara menelpon adara tapi tidak ada jawaban salena

" kita sahabat terburuk len " lirih adara lemas

" uya dar, gua ngarasa kita sahabat terburuk karena gak ada disaat salena lagi butuh kita "

Adara berkaca - kaca ntah mengapa ia merasa takut dirinya seperti salena jika suatu saat nanti satria memutuskan dirinya

" dar loh jangan nangis "

" gua cuma mikir kalau kita berdua yang jadi salena len"

" pasti sangat menyakitkan "

Halen pun turut mengeluarkan air matanya

Kelemahan diriku adalah kelebihan sahabatku, kelebihan dariku adalah bagian dari kehebatan sahabatku.

" coba loh telpon supirnya salena dar " usul halen

" iya len " adara pun mulai mencari kontak supir salena ia pun menelpon

" diangkat " ujar adara senang,halen pun ikut tersenyum

The Most Wanted Boy And GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang