Sebelum pulang sekolah, nadin berdiri didepan kelas, seraya meminta teman teman agar datang ke pesta ulang tahunnya
"Guys,sebentar lagi kalian datang ke birthday party gue ya!" Nadin memutari satu kelas untuk membagikan undangan ulang tahunnya
Setelah sudah dibagikan semua anak 11 IPA-2 langsung pergi dari kelas, mereka pulang. Nadin menghampiri, Adel, Jihan, novi,Anggit
Sambil tersenyum bahagia. "Gue harap kalian dateng ya, gak bawa apa apa gak jadi masalah kok! Gue. Butuh kalian"
Mereka pun langsung mengacungkan jempol tanda setuju. Adel pun langsung membenarkan posisi tasnya lalu berjalan keluar kelas bersama teman temannya.
"Eh del? Lo sama Fadhil gimana? Udah jadian belom" tanya Nadin
"Eh gak tau tuh tanya fadhilnya aja" jawab Adel dengan Senyum gak jelas
"Eh kalo udah cinta gak perlu di tutup tutupin lho, ntar lo nyesel pas fadhil deket sama yang lain" timpal Jihan
"Apasih kalian" jawab Adel
Tak sadar mereka sudah di parkiran sekolah, mereka terlalu asik berbincang bincang soal hubungan Adel dengan Fadhil. Jihan pun memisahkan diri terlebihdahulu, karena udah di jemput, lalu di susul oleh Anggit, dan Novi karna mereka searah dan Nadin menelpon ibunya,tinggal Adel sendiri. Tidak tahu kenapa rasanya Adel masih ingin duduk dulu sejenak lalu setelah itu pulang.
TIN TIN TIN~
suara kelakson motor membuyarkan lamuman Adel. Adel melihat sang pengelakson. Fadhil lagi, suka muncul tiba tiba gitu, serem hiy.
"bareng kuy? "tawarnya Adel hirawkan
"abis dari mana? " tanya Adel ngaur
Fadhil pun turun dari motornya lalu duduk di sebelah Adel."Habis piket"
"kebiasaan piket sambil nyari pacarkan? " Tanya Adel
"Ngapain aku harus nyari pacar,orang pacarnya udah di depan mata" Jawabnya sambil terkekeh pelan
"Apasih! Gombal mulu bisanya" Jawab Adel sambil tertawa
Sore ini terasa lebih sejuk dari biasanya dan sore ini membuat Adel bahagia dari biasanya. Adel bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Reach You
Teen Fiction[KKM 2] - Cinta yang dulu telah lenyap, kini kembali hadir kembali. Dia membali - Setelah Adel melupakanmya? tetapi, Dia kembali dengan seorang gadis bule - Entah lah mengapa hati Adel sakit ketika melihat mereka bersama.
