00.Rindu

63 13 17
                                    

Semenjak dia pergi,adel ngerasa ada yang kurang dalam hidup ini. Ibaratnya Adel sepatu dan Dia kaos kaki.

Adek enggak pernah menyalahkan siapapun dalam takdir adel, adel tau ini rencana Yang DiAtas, mungkin ini yang perbaik untuk adel, mungkin dia bukan masa depan adel dia hanya angin lalu yang berhembus di kehidupan adel

'Gue rindu lo, Gue pengen sekali aja liat dan denger suara lo lagi, walau gue tau itu gak mungkin.'

'Gue rindu lo"

The Way I Reach You

Cahaya matahari remang-Remang memasuki kamar Adel di iring dengan suara burung di pagi hari

Dan tak lupa teriakan mamah dari bawah yang membangun kan adel.

Adel segera bangkit dari tempat kasur menuju kaca yang berada di pojokan kamar. Adel mengucek - ucek mata melihat penampilan adel

"Gila, Cantik banget lo della" adella berdecak kagum melihat ciptaan Tuhan yang satu ini.

Kegiatan kaca mengaca adel terhenti karena terdengar ponsel adel berdering. Adel pun mengabil benda elektronik itu du atas meja nakas yang berada di sebelah kasur.

Adel pun tersenyum saat melihat nama sang penelpon, adel menarik ke atas tombol hijau guna menerima Panggilan tersebut, sambil menerima telpon, adel merapikan tempat tidur, malas kena omelan mama.

"Halo?"
"Della di sini,mau pesan apa?"
"Pesen hati mu untukku ya?"
"Ih geli. Wkwk"
"Jangan lupa sarapan, pagi ini gue yang jemput."
"Eh---"

Belum sempat membalas, Fadhil sudah menutup Panggilan sepihak. Adel mengerucutkan bibir, kesal dengan sikap Fadhil.

Setelah tempat tidur adel rapi, adel langsung menuju kamar mandi.

Ya buat mandi lah.

.

Adell menuruni anak tangga sambil bersenandung ria. Pada di anak tangga terakhir adel hampir terjatuh karena melihat mama sedang berbincang dengan dia. Iya dia, dia yang tadi nelpon adel pagi - pagi , Fadhil

"Eh della,udah di tungguin tuh Sama Fadhil. Makan dulu gih mamah usah nyiapin bekal juga." Ucap mama sambil berajak dari sofa.

Adel mendekati sofa "mama mau ke mana?"

Mama menoleh sambil tersenyum "ya kerjalah"

Mama langsung pergi ke kamar meninggalkan adel dan fadhil berdua, keadaan seketika canggung untuk menghilangkan kecanggungan ini, Fadhil menyerahkan piring berisi nasi goreng yang adel yakini buatan mama.

Adel mengambil piring tersebut lalu makan sambil berdiri.

Fadhil menarik tanggan adel dan membuat adel duduk di sampingnya.

"Klo makan tuh duduk" ucapnya pelan

Setelah makanan adel habis. Fadhil pun langsung mengasih sebuah kotak bekal

"Nih masukin , Entar ketinggalan"

Adel pun menggambil kotak tersebut lalu memasukannya ke dalam tasnya.

"Kuy berangkat!" ucap adel

"Kuy!" balasnya dengan senyuman khasnya.

The Way I Reach You

Lagi - lagi suara tari membuat telinga Adel rusak . pagi hari kan harusnta menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya, menikmati udara pagi hari yang sejuk.

Bukan seperti ini. Suara nggak ada bagus - bagusnya. Hehe maaf tar

Adel pun meletakan tas, di sebelah jihan. Adel menatap kursi jihan , bingung. Tumben jam segini jihan belum datang, padahal 15 menit lagi bel akan berbunyi.

Selang menunggu jihan datang, adel pun melanjutkan membaca novel friends Zone  yang belum tuntas ia baca.

The Way I Reach YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang