Kini aku tahu, kamu pencipta luka terhebat yang membuatku teramat sangat hancur.
****
Sore, dimana Gadis selalu menyukai sore hari, karena tenang, nyaman, sejuk menurutnya, sepeda kesayangan nya pun selalu menemani sore nya itu. Keliling komplek menurut dia lebih asik, daripada harus ke mall membuang uang dengan belanja ini dan itu.
Gadis melihat sekitaran komplek sambil mengayuh sepedanya, dia melihat apakah ada taman disekitar komplek ini, dan ternyata ada, dia memakirkan dahulu sepedanya dan Gadis pun membeli minum di taman tersebut, ternyata ramai banyak orang-orang juga, jajanan dan minuman berjejeran disini. Dipenuhi dengan anak kecil yang sedang bermain serodotan, ayunan dan ada juga yang bermain layang-layang.
"Taman disini nyaman juga," ucap Gadis dengan senyum simpulnya.
Gadis pun duduk di ayunan dengan pemandangan depan nya yaitu danau dan beberapa orang sedang berada di danau tersebut menaiki perahu bebek.
"Pengen juga naik itu, tapi sama siapa ya? masa sendiri," gumam Gadis.
Gadis pun berdiri lalu menabrak seseorang, Gadis pun terjatuh dan orang itu pun sama terjatuh.
"Kalau jalan tuh liat dulu mas, gak tau ada orang kan didepannya," ketus Gadis sambil mendongak kan kepala lalu berdiri.
"Gak dimana, gue tiap ketemu lo harus tabrakan dulu," sinis cowok itu
Gadis kaget yang menabraknya ini adalah Aksa.
"Kali ini lo yang salah!" ucap Gadis dengan nada kesal
"Sayang nya, gue gak merasa bersalah."
Gadis berdecak kesal.
"Rumah lo di komplek ini juga?" tanya Gadis.
"Kepo banget sih lo," ketus Aksa.
"Cuman nanya aja sih, yaudah gue balik duluan."
Aksa menarik tangan Gadis dan Gadis otomatis melihat Aksa dengan tatapan aneh, Gadis langsung menepis tangan yang dipegang Aksa.
"Apaan sih?" tanya Gadis dengan kesal.
"Nama lo siapa?" tanya Aksa dengan nada dinginnya.
"Gak usah ke geeran, gue cuman nanya nama lo doang."
batin Gadis berbisik pede banget sih ini cowok.
"Gadis."
"Gue Aksa."
"Gue gak nanya nama lo siapa."
"Harusnya, lo bersyukur bisa kenalan sama gue."
"Gue gak tertarik berkenalan sama lo."
"Palingan lo udah tau nama gue kan dari teman-teman lo."
Iya sih benar juga batin Gadis.
"Pede banget sih."
"Kenapa masih disitu? udah sana balik," perintah Aksa
"Tanpa lo suruh, gue juga mau balik!"
Gadis telah sampai di tempat parkiran sepedanya, Gadis menaiki sepeda nya tetapi kepala nya terasa pusing dan Gadis pun terjatuh namun ada yang sigap menangkap nya, dan sepeda Gadis terjatuh.
"Lo gak apa-apa?" tanya Aksa.
Ya, yang menolong Gadis kali ini Aksa.
"Kepala gue pusing, gak kuat buat naik sepeda," jawab Gadis dengan muka pucatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa
Teen FictionJika pertemuan dirayakan dengan suka cita, perpisahan pun dirayakan dengan selayaknya. Selamat beranjak, setelah memberi jejak.