SATU : Dihantui Masa Lalu

72 11 6
                                    

Sekeras apapun kita melupakan masa lalu, tetap saja sulit. Karena masa lalu selalu saja disebut sebuah kenangan. Tapi menurutku kenangan selalu ber-iringan dengan kebahagiaan, tidak dengan kesedihan atau keterpurukan.


****

Aksa Ravindra Arion, cowok dingin sedingin kulkas, dia mempunyai sifat yang terlalu cuek, tidak peduli terhadap lingkungan sekitar, jarang senyum, jarang berbicara bahkan dia benci jatuh cinta.

"AKSA KU BUKA PINTUNYA!" teriak Rayhan sambil mengetuk pintu rumah Aksa.

"AKSA IH."

Aksa membukakan pintu, "Apa sih berisik, Han," kesal Aksa.

"Gue ikut nebeng ke sekolah ya? motor gue lagi di rawat inap dulu sedih gue," pinta Rayhan.

"Nggak, males gue bawa lo," ucap Aksa sambil berjalan menuju arah mobil dan Aksa pun masuk kedalam mobil.

Dengan gerak cepat Rayhan berhasil masuk ke dalam mobil Aksa, "Gue gini-gini atlet lari cepet kan bisa masuk mobil lo," ungkap Rayhan.

"Atlet lari apaan, lo tuh atlet makan yang ada," ucap Aksa agak sedikit tertawa.

"Jahat nih, Aksa ku."

Aksa langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Sa, Sa, berhenti bentar."

"Kenapa?"

"Itu cewek yang berani ngelawan lo bukan sih?" tanya Rayhan sambil melirik ke arah Aksa.

"Mungkin."

"Wih, satu komplek sama kita, Sa."

"Urusan sama gue apaan?"

"Gak akan balas dendam lo?"

"Sialan, gak ada mood, lagian gue kalau liat muka dia mau muntah bawaannya."

"Dia cantik, malah mau muntah, lo cowok ter-aneh menurut gue, segitu bencinya lo sama cewek."

"Sama nyokap dan Anna, gue nggak benci tuh."

"Selain mereka dodol, jelas kalau Anna adik lo, hidup lo di air kaporit mulu sih, pusing gue."

"Tapi orang-orang gak percaya Anna adik gue."

"Karena lo gak pernah dekat sama cewek lain lagi, sahabat cewek aja nggak ada, dan muka lo dan Anna jauh beda, gak ada mirip nya."

"Sialan."

"Muka lo sangar dan muka Anna lembut bikin gue suka."

"Sekali lagi lo ngomong suka sama Anna, abis lo sama gue."

"Santai bos, dan lo jarang bareng sama Anna. Contoh nya lo dan Anna tiap berangkat sekolah dan pulang sekolah kalian nggak berbarengan padahal kan kalian satu rumah kalau kakak dan adik pasti barengan untuk pulang dan berangkat kesekolah, apalagi lo dan Anna satu sekolahan, oh iya terus Anna selalu sembunyi di kamar kan kalau teman yang lain datang kerumah lo, mereka semakin yakin bahwa lo bukan adik kakak-an sama Anna."

"Anna yang mau, gue sih ngikut."

"Dasar lelaki tidak punya pendirian lo, seharusnya sebagai kakak mempunyai keputusan yang adil," jelas Rayhan.

Aksa tidak mendengarkan celotehan Rayhan dia langsung menjalankan kembali mobilnya.

"Dasar kaporit gue ngomong, ngga didengar."

Sampai lah mobil Aksa dan Rayhan di parkiran, "thanks Sa, tumpangannya," ucap Rayhan sambil menepuk bahu Aksa, dan segera berlari ke kelas untuk meninggalkan Aksa.

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang