If it's real?

26 5 1
                                    

Sejujurnya ini menakutkan bagi ku, sangat. Bahkan bisa dibilang aku trauma.

Sayup-sayup terdengar suara seperti monitor tv rumah sakit dan segala alat medis yang mengeluarkan suara.

Ya, benar saat ini aku berada di sebuah ruangan dengan aroma yang sangat tidak aku sukai.

Perlahan aku mencoba menyusun kembali ingatan terakhir ku.

5 menit..

10 menit..

15 menit..

Dan, akhirnya aku ingat.

Dimana aku berfikir bahwa setelah semua terlihat gelap, itu adalah hari terakhir ku. Namun, bukan. Aku salah..

Tapi, Apa maksud dari semua ini?

Aku tau Tuhan baik, tapi kenapa?

Untuk apa kesempatan ini?

Agar aku merasakan hal yang lebih menyakitkan?

Agar aku hidup dengan trauma ku?

Atau....

Untuk menjawab semua pertanyaan ringan ku?

Arrghh..

Sangat sulit berfikir sekeras itu saat ini.

Ah, sial. Alat-alat ini menyiksa ku, aku sulit bergerak.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, terlihat 2 perawat dan seorang dokter masuk dengan membawa papan yang mungkin berisi format medis ku.

"Syukurlah nona sudah sadar, bagaimana keadaan nona? Apa terasa sangat pusing?" Tanya salah satu perawat.

"Ah iya, aku agak merasa sedikit pusing. Memang nya berapa lama aku tidak sadarkan diri?" Tanya ku dengan sedikit penasaran.

"Nona tidak sadarkan diri selama 2 minggu. Itu agak wajar jika nona merasa pusing" Jawab perawat tersebut.

Aku hanya menganggukan kepala ku saja tanpa berkata sepatah kata pun.

Saat aku menoleh ke kanan, ku dapati 2 orang yang sangat sibuk melepas alat medis dan mencatat dengan sangat serius.

Perlahan rasa pusing di kepala ku mulai menghilang, dan aku mulai punya beberapa pertanyaan aneh di otak ku.

"Siapa yang membawa ku ke rumah sakit ini?" Tanya ku tiba-tiba

"Seorang perempuan yang selalu menunggu mu setiap hari" Jawab sang dokter

Hhmm... Sudah pasti itu bibi Eli, tetangga ku yang selalu merawat ku, terhitung sejak 10 tahun silam dimana aku tau kedua orang tua ku menjadi korban kecelakaan pesawat.

Aku tersenyum simpul mengingatnya, sedih. Tapi.. Ahh sudahlah.

Sebelum dokter dan 2 perawatnya pergi, salah satu perawat mengatakan bahwa aku akan kembali pulih dalam 4 hari kedepan.

"Yess.. Akhirnya aku segera bisa keluar dari tempat ini" Umpat ku dalam hati

Lalu ku putuskan untuk memejamkan mata ku dan menenangkan pikiran ku,

Kemudian...

"Reyna sayang.. Kamu sudah sadar nak?" Tanya seseorang

Lantas langsung ku buka mata ku dan menoleh ke kanan.

"Bibi? Iya aku sudah sadar" Balas ku

"Syukurlah nak, bibi sangat mengkhawatirkan mu. Apa yang terjadi?" Tanya nya dengan cemas

"Maaf membuat bibi khawatir. Sesuatu hal terjadi bi, dan maaf aku belum bisa menceritakan nya. Aku takut bi" Jawab ku dengan nada yang bergetar menahan tangis

"Ya ampun sayang, ya sudah tak apa. Bibi paham, yang terpenting sekarang kamu harus sehat ya" Ucap Bi Eli

"Aku masih tidak menyangka bahwa aku masih bisa melihat dunia ini lagi bi, rasa nya aku ingin bersama Papa dan Mama saja. Aku lelah" Ucapku kecewa

"Hey, apa itu maksudnya? Tidak boleh berbicara seperti itu tidak baik nak, kamu harus nya bersyukur" Jawab Bi Eli

"Iya maaf" Balas ku dengan malas

Jujur saja aku masih sangat tidak percaya tentang semua ini.

Hubungan ku dengan Gavin yang berakhir tragis,

Bertemu dengan kegelapan,

Lalu sekarang semua kembali, ini nyata dan aku sadar.

Tapi apa iya? Aku harus apa dengan kesempatan ini? Menjalani nya saja aku bingung.

"Reyna, tadi Bibi bertemu dokter di luar. Katanya 4 hari lagi kamu kembali sehat dan kemungkinan bisa langsung pulang kerumah" Ucap Bibi Eli

"Ah ya, tadi mereka juga berkata seperti itu kepada ku. Aku ingin cepat keluar dari sini" Balas ku

Bibi Eli hanya tersenyum saja mendengar nya.

Hubungan ku dengan Bi Eli bukan hanya sekedar tetangga saja, beliau sudah menganggap ku sebagai anak nya. Karena Bi Eli tidak memiliki anak, jadi Bi Eli sangat sayang dan perhatian pada ku.

Aku bersyukur Tuhan masih mempertemukan ku dengan perempuan yang baik dan sayang pada ku. Setidaknya aku tidak harus selalu merasa sendirian di dunia ini.

Mata ku mulai berat dan rasa nya aku sangat mengantuk, entah sejak kapan aku sudah berada di dunia mimpi ku.


-Bersambung-

Waaahh akhirnya aku update episode ke 2 The Way to Meet You!!!

Sebenarnya sehari setelah eps pertama aku mau update episode ini, tapi karena tugas kuliah ku meronta dan mengaung-ngaung akhirnya aku selesaikan mereka dulu. Tapi aku gak lupa buat update kok

Makasih banget buat kalian yang udah baca cerita ku, jujur aku sangat takut menulis cerita ini. Karena aku punya ketakutan ku sendiri yang seharusnya aku lawan. Tapi karena teman-teman ku yang selalu dukung dan liat ada yang baca, vote, comment dan follow aku jadi bikin semangat!!! Thank You guys!

Anyway, menurut kalian gimana eps ini? Akhirnya si Reyna ke sebut juga nama nya hehehe... Ada Bibi Eli juga.. Wah beruntung yah si Reyna ini. Kira-kira si Gavin nyesel gak ya? Gavin bakal gimana ya sama Reyna? Atau Reyna move on?

Pokoknya terus baca The Way to Meet You, ajak teman-teman kalian buat baca dan support aku. Cerita ini bakal aku bikin kayak rollercoaster hehehe..

Karena itu aku bakal langsung up 2 episode nih, karena udah bolong buat update.

Makasih buat vote sama review nya.. aku sangat menunggu saran kalian dan komentar kalian.

Makasih banyak, aku sangat merasa terhormat dan bahagia...

The Way to Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang