Chapter - 06.1

3.6K 235 14
                                    

°Keluar°

Setelah berdiri di atas lingkaran sihir sekejap aku langsung berada di luar dungeon.

Lalu ketika aku hendak membuka mataku,  sinar matahari langsung memasuki mataku dan itu membuatku silau.

Menahan silau perlahan aku membuka mataku dan mendapati diriku berada di sebuah hutan yang lebat dan hijau bahkan tanahnya dipenuhi rumput-rumput yang nyaman, udaranya juga sangat sejuk,  hutan tempatku berada ini juga dipenuhi dengan suara-suara burung yang sedang berkicau.

"Aaaah,  rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat matahari~"

Perlahan aku duduk dan merebahkan tubuh ku ke rumput, rasanya sangat nyaman dan membuatku sangat mengantuk.

Yah, mauh bagaimana lagi, saat di dungeon aku  jarang tidur..

Akupun menutup mataku dan memutuskan tidur ditempat itu tanpa memperdulikan sekitar.

• • • • •

Beberapa menit kemudian...

"KYAAA, TOLONG..... SIAPA SAJA TOLONG AKU!!"

Tak lama setelah aku tertidur terdengar suara yang sangat menggangu dan suara itu membuatku terbangun.

"Emm,,, Apa itu?...hoaaah.. menganggu sekali, terserahlah!"

Aku membuka mataku sebentar lalu menutupnya kembali, kemudian mengganti posisi tidurku.

"TOLONG AKUUU!!!"

"Aghhh!, menyebalkan sekali!"

Aku melompat bangun dan berjalan dengan kesal kearah suara itu, dari kedengarannya kemungkinan  jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatku tidur.

Cih, apa mereka tidak tahu kalau aku sedang mengantuk!..

Dan seperti yang kukira,  setelah hanya beberapa langkah berjalan, aku langsung menemukan asal dari suara itu.

Disana aku melihat seorang gadis bertudung  yang gemetar ketakutan dan sedang dipojokkan sekelompok goblin dengan wajah nafsu, sampai-sampai mulut mereka mengeluarkan air liur, dan itu sangat menjijikan.

"To-tolong" - teriak pelan gadis bertudung itu.

"Gihihihi!!"

Sepertinya gadis bertudung itu sudah pasrah akan nasibnya.

Setelah itu, aku yang masih dalam keadaan kesal berjalan kearah para goblin sange itu,  ketika tepat berada dibelakang mereka aku dengan kuat mencengkram salah satu kepala goblin dari belakang, seketika kepala goblin yang ku cengkram langsung hancur berkeping-keping menyebabkan darah dan organ kepalanya berterbangan, bahkan ada yang mengenai ku.

Para goblin yang menyadari rekan mereka dibunuh oleh seseorang langsung terkejut dan membalikan badan mereka menatapku.

"Jangan berisik!"

"Gihi---"

Sedikit mengeluarkan aura kegelapan ku, dalam sekejap para goblin yang menatapku langsung membeku ditempat.

Melihat mereka tidak bergerak aku, mengeluarkan katanaku kemudian menebas kepala para goblin itu.

'Cling

Darah bermuncratan dari tubuh tanpa kepala para goblin dan akhirnya jatuh ke tanah.

Menghempaskan katanaku untuk menghilangkan darah yang ada di bilahnya,  kemudian memasukannya kembali.

"Huh~,...  [Manipulasi] " - Helaku setelahnya menggunakan skill untuk membersihkan darah yang ada di badanku.

Setelah itu akupun mendekati gadis bertudung yang kuselamatkan, saat kulihat dia saat ini sedang mengigil ketakutan sambil memeluk keranjangnya.

"Oi, Sekarang sudah tidak apa-apa"

Mendengar suara ku gadis itu perlahan mendongakkan wajahnya untuk melihat ku, tapi dalam sekejap dia kembali ketakutan.

"To-tolong, jangan makan aku!!"

"Haa?!"

"Hiiii, da-dagingku tidak enak"

Huh~„ Sangat wajar dia takut saat melihat sosok sepertiku, siapa yang tidak takut saat melihat makhluk dengan empat sayap dan tiga tanduk.

"Aku tidak akan memakanmu, jadi tenanglah"

"Benarkah?"

Untuk menganggapi pertanyaan nya aku hanya mengangguk dan akhirnya gadis itu perlahan berdiri, walaupun masih gemetaran.

"Jadi apa yang kau lakukan disini sendirian?"

"A-aku sedang mencari buah-buahan"

"Buah-buahan?, Untuk apa?"

"I-ibuku sedang sakit jadi aku mencari buah-buahan untuk ku jual dan membeli obat"

Jadi, begitu.

"Ooh, Kalau begitu, aku pergi dulu!"

"Eh?!"

Membalikan badanku aku memutuskan untuk meninggalkan gadis itu dan berjalan mencari kota terdekat, sebenarnya aku bisa saja mencarinya dengan terbang, tapi aku tidak mauh melakukan nya.

"Anu"

Saat berjalan beberapa langkah gadis itu tiba-tiba dan akupun sedikit memutar kepala untuk melihat kearahnya.

"T-terima kasih telah menolongku"

"Jangan dipikirkan, itu bukan--- "

Tunggu!, Sifat seperti ini bukan seperti yang dewa kegelapan lakukan, aku harus bertindak lebih kejam.

"Ehem,...... Akhirnya kau menyadarinya, gadis kecil berlutut dihadapan ku!" - perintahku sambil menatapnya tajam, tapi kemudian mengalih kan pandangan ku.

Apa seperti itu tidak apa-apa?, Mmmmm, ........... aaahh aku akan bertindak seperti biasa saja.

Saat aku kembali melihat kearah gadis itu, dia sedang berlutut dengan gemetaran.

Sepertinya aku terlalu berlebihan...

"Maaf menakutimu, bangunlah!"

Walaupun berat gadis itu bangun dan kembali melihat kearahku, namun dengan kepala menunduk.

"Namaku Chris, siapa namamu?"

"Eh, na-namaku Eliza"

_______
Are wa nandaro kore wa nandaro...

661 Words

Isekai No Cheat - Revenge [INC REV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang