"Ketika semua masa lalu
terulang, bagai sebuah kilatan
pisau yang tajam, menusuk jantung
dan akhirnya membuatku kaku
seketika"_Broken
*****
Tinn! Tinn! Tinn!... Bruk... Seorang
gadis kecil yang tengah berlari mengambil
sebuah bola, terpental jatuh karena
tertabrak sebuah mobil yang melaju dengan
kecepatan kencang."Aaaaa, kenapa? Kenapa mimpi itu
terulang kembali kenapaa? Kejadian itu udah lama pergi kenapa kembali lagi?! Kenapaa?!! Hikss.. " Tangis seorang gadis di tengah malam disertai teriakan.Seorang wanita paruh baya dan laki-laki yang masih muda, kini tengah berlari menuju kamar sang gadis. Terlihat, raut wajah mereka yang nampak khawatir. Sekarang, mereka sudah sampai didepan kamar gadis itu.
"Karin, buka pintunya. Kamu kenapa? Tante boleh masuk?" Tanya wanita itu, ternyata wanita itu adalah Tante Rania. Rania Wijaya adalah mamah dari Galih Ravel Aldiano, kakak dari Renata Wijaya mamah Karin.
"Iya, Rin kamu kenapa?" Sekarang Galih angkat bicara. Sementara, didalam tak ada sahutan apapun. Tangan Rania kini sudah memegang knop pintu. Cklekk, ternyata tidak dikunci. Kini Rania dan Galih menyapu pandangannya ke segala penjuru kamar Karin. Gadis itu duduk sambil sesenggukan dibawah tempat tidurnya.
"Ya, ampun Karin. Kamu kenapa? Apa yang terjadi padamu?" Tanya Rania yang sangat khawatir akan kondisi keponakannya. Namun, nihil Karin tetap diam.
"Karin, ayo cerita sama tante kenapa kamu kek gini?" Tanya Rania lembut.
"Kaa... Ka.. rin... ta.. di.. mimpi ii.. tu.. lagi.. Ka.. rinn.. takut.. Tan.. Hikss.." Ucapnya sambil terbata-bata.
"Karin, nggak usah pikirin itu ya. Itu kan udah lama banget. Sekarang Karin tidur besok kan sekolah." Ucap Rania lembut.
"Iya, Karin sekarang tidur ya. Jangan dipikirin disini kan ada kita yang jagain Karin." Kini Galih angkat suara. Dan diangguki oleh Karin.
"Ya, udah tante sama Galih keluar ya."
Merekapun keluar. Dan Karin pun kembali tertidur dengan lelap.Mereka berdua, kasihan pada Karin. Mereka tau, kisah kelam Karin yang sudah terkubur 6 tahun yang lalu. Karin yang tetap semangat menjalani harinya. Karin yang cerewet. Karin yang tersenyum ceria, tanpa ada luka. Karin sudah lalui semuanya. Tapi, hari ini mereka melihat Karin 6 tahun yang lalu. Mereka sedih, Karin sudah berjuang untuk menutupi lukanya. Tapi, hari ini luka itu datang lagi di mimpinya. Luka yang sudah lama Karin kubur. Kini telah menganga sangat lebar. Tapi, Karin tetaplah Karin yang ceria. Dengan mudah dia menutupi semua lukanya dengan senyuman diwajahnya. Senyum, yang takan pernah pudar.
"Selamat pagi Tante, selamat pagii Bang Galihh! " Seru Karin dengan senyum khasnya.
"Eeh, Karin sinih ikut sarapan bareng tante. Tante masakin nasi goreng loh."
"Wihh, beneran tante. Karin mau! "
"Ye, giliran nasi goreng lu embat." Kini Galih ikut bicara.
"Bang Galih, ini kan makanan kesukaan Karin jadi Karin nggak bakal nolak." Ucapnya disertai kekehan kecil.
"Udah-udah, kalian berdua pagi-pagi udah debat aja. Sekarang habiskan makanan kalian." Lerai Rania.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN [Hiatus]
Teen FictionIni tentang, sebuah kisah kelam yang terjadi pada seorang Gadis yang bernama Karin. Karin Kiana Aurelia. Dia gadis yang cantik dan ramah, tapi, dihidupnya datang seseorang bernama Rafael Pradipta Anggara seorang cowok yang cuek dan menyebalkan. Pena...