Broken: 8

28 9 0
                                    

"Tetaplah disini bersamaku, aku butuh seseorang untuk menguatkan diriku yang rapuh"

_Broken

****

Karin sudah berada di sekolah, dia berangkat lebih awal tanpa Galih. Dia sedikit kesal pada Galih karena Galih yang akan pergi darinya. Galih akan pergi ke Amerika, dia akan pindah sekolah disana.

Flashback On..

"Galih, kamu harus ikut papa ke Amerika lusa." Ucap Fadil, papa Galih.

"Tapi Pah Galih kan harus sekolah disini sebentar lagi mau ujian kenaikan kelas 12 pah. " Jawab Galih membantah.

"Galih, Papah tau kamu nggak mau pergi karena Karin kan? Tenang saja Karin disini sama mama." Jelas Fadil, meyakinkan Galih.

"Kalau Karin kenapa-napa gimana pah? " Tanya Galih.

"Nggak akan, dia pasti baik-baik saja. Disini ada mama kamu."

"Tapi, apa alasannya sih pah? "

"Sebenarnya, papah akan membangun cabang disana, dan kamu akan membantu papah."

"Apa Karin mau ditinggal sama Galih pah? "

"Nanti papah yang bicara sama Karin."

Fadil langsung pergi ke kamar keponakannya itu. Dia akan menjelaskan semuanya.

'Tok.. Tok.. Tok.. '

" Iya masuk." Jawab seseorang dari dalam. Fadil langsung membuka pintu ruangan tersebut, dan melihat Karin yang sedang belajar.

"Apa om menggangu? " Tanya Fadil.

"Eh, enggak om. " Jawab Karin sambil mengemasi bukunya.

"Em, om mau bilang sama kamu. Lusa Galih akan ikut om ke Amerika." Ujar Fadil to the point. Karin yang mendengarkan itu hanya diam, dia tidak ingin berpisah dengan Galih.

"Dengerin om, Galih nggak selamanya disana kok. Kalo kamu kangen sama Galih tinggal video call, Galih juga akan pulang sebulan sekali. Kalo kamu ingin kesana juga boleh kok." Ucap Fadil lembut kepada Karin seperti seorang Ayah. Karin meneteskan air matanya, dia belum siap untuk berpisah dengan Galih. Fadil yang melihat itupun langsung menghapus air mata Karin. Dia mengelus rambut Karin seperti anaknya sendiri. Dia sudah menganggap Karin sebagai anaknya.

"Jangan nangis ya, ini sementara kok. Galih nggak akan kenapa-napa disana om janji."

"Tapi, apa alasannya om bawa Galih ke Amrik om? " Tanya Karin dengan suara paraunya.

"Om cuma mau mengajarkan ke Galih tentang bisnis, disana nanti om mau buka cabang dan Galih sendiri yang akan membantu om, apa boleh? " Karin hanya mengangguk lesu.

"Ya sudah kamu tidur ya. Om pergi dulu." Setelah, Fadil keluar Karin langsung menangis sejadi-jadinya. Ia belum bisa melepas orang yang sudah menguatkan dirinya yang rapuh itu. Galih, adalah orang yang berharga bagi Karin. Tapi ini juga untuk masa depan Galih juga, akhirnya Karin membolehkan Galih pergi.

BROKEN [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang