Aku menunggu telponnya sampai aku tertidur diruang tamu, jangan kan telpon pesan pun tak ada. Karena dia tidak mengirim pesan Aku pun memberanikan diri mengirim pesan pada reno.
"Kamu marah?",pesanku
Lima menit tak ada balasan darinya.
Tiba-tiba ada bunyi klakson motor didepan rumah ternyata itu reno.
Riani :Ren. ( aku sambil tersenyum )
Reno tak menjawab dan dia memberikan kotak yang didalamnya ada surat, ntahlah apa isinya namun reno hanya memberikan itu lalu langsung pulang.
" surat? Inikan dari reno dua tahun lalu, memang kotak itu sempat hilang tapi kenapa ada di reno?",pikirku.
Keesokan harinya seperti biasa rutinitas setiap hari ya kuliah . setibanya dikampus tak seperti biasanya aku tak melihat kak dika disisi manapun. Lalu aku bertemu dengan salah satu teman kak dika dan aku bertanya padanya dia hanya diam dan pergi begitu saja.
Sejak kejadian sore itu memang kak dika tidak pernah menghubungiku bahkan aku tak melihatnya dikampus, aku sedikit tak enak hati padanya. Ketika aku hendak memasuki ruang lab untuk mengerjakan pratikum aku melihat segerombolan mahasiswi berjalan mundur seperti sedang menyambut presiden, dan siapa sangka ternyata itu reno.
Reno : Hayyy bidadari. ( sambil tersenyum )
Riani : kamu kok disini.
Reno hanya menaikkan alisnya sambil tersenyum memandangku, bersamaan dengan itu kak dika pun menyapa kami berdua.
Dika : udah nyampe.
Reno : udah dong.
Riani : kalian? ( aku kebingungan dibuat mereka )
Mereka berdua pergi meninggalkanku sambil berbincang dan tertawa kecil tanpa menjelaskan padaku apa yang terjadi barusan.
Setelah praktikum selesai aku menuju kantin kampusku dan berharap aku akan bertemu salah satu dari mereka untuk meminta penjelasan apa yang terjadi hari ini dan ya aku bertemu kak dika.
Riani : kak, kak dika. ( berlari menuju tempat dimana kak dika sedang asik berbincang dengan temannya )
Dika : ada apa?
Riani : boleh duduk?
Dika : duduk aja.
Riani : riani mau tanya soal tadi pagi kak?
Dika : yang mana? Soal reno?
Riani : ( aku mengangguk )
Dika : emangnya ada apa? ( tersenyum )
Riani : enggak, kk kok bisa deket gitu? Padahal kmarin kan..
Dika : kemarin dan hari ini kan berbeda riani. ( lalu kembali tersenyum melihatku )
"Memang benar kemarin dan hari ini tentu berbeda, tapi apa bisa langsung berubah 180◦",pikirku.
Aku hanya diam dan merenungkan kata-kata kak dika, tak lama reno dan salah satu teman barunya menghampiri kami.
Reno : Hey.. ( sambil menepuk bahuku )
Riani : Reno. ( aku terkejut dibuatnya dan akupun kesal )
Reno : apasih, ngambek?hahah ( mereka menetertawakanku )
Riani : enggak tuh, b aja.
Mereka masi saja menetertawakanku dengan tawa yang keras aku tersentak malu dibuatnya, aku pun pergi meninggalkan mereka disana.
Reno : mau kemana? ( menarik tanganku )
Riani : pulang.
Reno : ngambek beneran? Aku kan becanda. ( sambil berdiri menghalangi langkahku )
Riani : aku mau pulang ren minggir.
Reno : aku anter ya?
Riani : enggak usah, minggir.
Reno pun langsung memberiku luang untuk pergi, namun aku tak benar-benar pulang aku ingin tau apa yang sebenarnya terjadi. Tak jauh dari kantin kampusku ada tempat biasa anak-anak nongkrong untuk maen game atau semacamnya, aku menunggu disana meskipun tak jelas apa yang mereka bicarakan setidaknya ada poin-poin penting yang terdengar.
Dika : gimana, udah dikasih ?
Reno : udah, dia kayak kaget gitu.
Dika : iyalah, pasti dia mikir gimana ceritanya ada di kamu ahhah. ( tertawa lirih )
Reno : iyasih, tapi gimana ceritanya ada di kamu si ?
Dika : jadi waktu ospek dia selalu bawak kotak itu kemana-mana, karena penasaran aku culik tu kotak, hahhaha. ( mereka lalu tertawa bersama )
"Ohh gitu, jadi mereka mau mainin aku. Oke kita liat aja ntar",gerutuku.
YOU ARE READING
Jangan pergi
Short Story"Aku Riani sicewek cupu yang mencintai seorang pangeran tampan dari sekolah baruku, aku adalah siswa baru di sma utama bakti, bandung. aku mencintai laki-laki yang telah menghancurkan ku sebelum aku menggenggamnya" Selamat membaca 🤗