Chapter 9

16 1 0
                                    

è Sore itu aku hanya dirumah mendengarkan musik dan tiduran ditempat tidurku, bosan dan pikiran tentang kejadian tadi siang membuatku gaduh dan kesal. Tak ada tempat mengadu selain ana tapi ana sedang ada tugas dikampusnya akhirnya sore itu aku putuskan untuk pergi keluar.

Ketika hendak pergi dering ponselku berbunyi dan tertera nama reno di layar ponselku,"Reno?ad apa?",pikirku.

Riani : iya ren?

Reno : gpp, aku kangen heheh. ( tertawa kecil )

Riani : oh. ( aku hanya menjawab ketus )

Reno : masi ngambek?

Riani : enggak, udah ya ren aku mau kluar ni.

Reno : kemana? Sama siapa? Aku temenin ya?

Riani : enggak usah ren, udahh yaa bye.

Tuuttt.......

Aku langsung menutup ponselku dan pergi kesebuah danau tempat dimana biasanya aku dan reno menghabiskan waktu berdua ketika masi duduk dibangku sma, disana aku merenung dan mengingat kepingan-kepingan kenangan yang manis itu sebelum kenyataan yang pahit menyelimuti hubungan kami.

"Huhhh, andai waktu bisa diulang."aku tersenyum menatap langit.

"Waktu apa?".suara samar dari belakang semak.

Riani : reno? ( aku kaget )
Reno : kenapa?

Riani : kok tau aku disini si ?

Reno : ya kamu mau kemana lagi kalo gak kesini, kamu kan bukan cewek jaman now yang kluar ke mall, hahahh ( reno tertawa dan berbaring disampingku )

Riani : Hhmm.

Reno : aku juga sering kesini kalo kangen kamu.

Riani : Ohhh.

Reno : kamu lucu ihh ( mencubit pipiku )

Riani : reno sakit , lepas .

Reno hanya tertawa dan melepaskan tangannya dari pipiku.

Riani : Ren.

Reno : Hhm..

Riani : aku boleh nanya?

Reno : boleh, bayar 500k ya hahahh ( dia tertawa )

Riani : serius ren.

Reno : iyaaa, ada apa? ( duduk dan menatapku )

Aku canggung dan malu ditatap reno, aku langsung mengalihkan tatapanku.

Riani : nanti, kalo aku pergi kamu bakal cari aku gak?

Reno : enggak lah.

Aku tersentak kaget dan menatap reno dengan penuh rasa kecewa, lalu reno melanjutkan kata-katanya.

Reno : kamu gak bakal pergi, dan aku tau itu . ( tesenyum hangat )

Riani : kalo keadaan mksa aku buat pergi gimana?

Reno : aku bakal tahan kamu lah, aku gak mau kehilangan berlianku lagi riani.

Dia memegang erat tanganku dan memelukku seolah benar dia tak ingin kehilanganku, senja sore itu menjadi saksi bisu tentang rasa dan hubungan kami yang sudah terbengkalai 2tahun lamanya. Hari mulai gelap dan waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 kami pun bergegas pulang, sesampainya dirumahku reno pun langsung berpamitan dengan ibuku.

Reno : reno pulang tan, assalamualaikum.

Ibu : oh iya, walaikumsalam.

Setelah reno tak kelihatan lagi aku dan ibu masuk kedalam rumah.

Ibu : Riani, ibu mau tanya boleh.

Riani : Iya bu, tanya apa ?

Ibu : reno pacar kamu?

Riani : temen kok bu. ( pipiku memerah )

Ibu tersenyum, lalu...

Ibu : dia baik , tapi kamu kuliah dulu ya nak.

Riani : ibu gak suka sama reno?

Ibu : ibu suka, reno anaknya baik , ramah dan juga sopan. Tapi riani harus kulaih dulu ibu takut kalo kamu terlalu dekat kamu lupa tugasmu nak.

Riani : Riani paham bu.

Malam itu jadi malam yang sedikit membuat aku ragu, membuat aku takut jikalau ibu tak suka pada reno apa jadinya hubungan tanpa restu.

Jangan pergiWhere stories live. Discover now