9. Benar-Benar Bisa?

20 4 5
                                    

Munurutmu, bahagia itu bagaimana?

•Aluna•

Aluna sedang berpikir, sederhana. Haruskah ia berangkat sekarang? Atau bolos saja? Yap, hari ini Aluna harus sekolah. Tapi lihatlah sekarang bahkan untuk mandi saja Aluna tidak ada niatan. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 6.30.

Zeno pulang pagi-pagi buta tadi, membuat Aluna seketika malas bahkan hanya untuk bangkit dari ranjangnya.

Aluna tau, Zeno itu pasti sekarang tidak pulang. Paling langsung berangkat kesekolah karena didalam mobilnya sudah ada seragam miliknya sendiri.

Aluna sedang malas sekolah, malas mendengar cibiran fans Zeno. Aluna cemberut dan bertopang dagu, melamun. Sedetik kemudian langsung menggerutu. Matanya teralih ke perban yang bertengger ditangan kanannya dan melepas kasar perban itu agar terlepas.

Gadis itu langsung turun dari ranjangnya dan bergegas untuk mandi. Aluna sadar, akan lebih repot jika ia tidak sekolah.

°•¤•°

Sesampainya disekolah, Aluna langsung masuk ke kelasnya-12 MIPA 2 dan duduk disudut kelas. Tempat favoritnya.

Ingat, Aluna itu tidak punya teman selain Zeno. Karena memang tidak ada niat mencari teman juga. Terlalu malas melihat datang dan perginya.

Aluna memasang earphonenya ke telinga dan menyalakan musik dalam volume besar sambil menunggu guru datang.

Aluna paling malas sebenarnya jika guru terlambat masuk, kelasnya akan sangat ramai. Kepalanya sakit karena hal itu.

Harusnya Aluna tidak berangkat sekolah, kar--

Brak!

Karena ini. Aluna mendongakan kepalanya memandang siapa gerangan yang menggebrak mejanya?

Ternyata Kei, mantan Zeno. Aluna tersenyum tipis memandang wajah geram Kei. Aluna tebak, Zeno menolak ajakan balikan dari Kei lagi. Dan karena kesal, imbasnya Aluna.

"NGERTI SALAH LO APA?" bentak Kei sambil menarik paksa earphone yang bertengger ditelinga Aluna.

"G." Aluna berdiri hendak keluar kelas kalau saja Kei tidak mendorongnya kembali duduk.

"Bisa nggk si lo musnah aja? Lo bikin Zeno berubah tau nggk? Zeno bahkan hampir dijauhin seluruh sekolah cuma gegara modelan kek lo gini?"

"Maksud lo apa?!"

"Pikirin sendiri apa salah lo, Na. Sekali-kali pasang mata sama telinga lo. Zeno abis berantem cuma karena belain lo. Belain anak brokenhome nggk tau diri yang cuman bisanya sembunyi dibayang bayang seorang Zeno. Parasit." sinis Kei dengan senyum penuh kemenangan melihat Aluna terdiam menahan emosi.

Kei mendekatkan kepalanya ketelinga Aluna dan berbisik, "Mati aja lo, nggk guna." lalu melenggang pergi meninggalkan Aluna yang masih betah dipusaran pikirannya sendiri.

Kenapa? Padahal baru sehari Aluna rasa, ia bisa sedikit merasakan bahagia.

Kenapa semesta gemar mengujinya? Tidak bisakah sebentar saja, ia bisa bernapas dengan lega? Tanpa terhimpit beban. Sebentar saja.

Tersadar, Aluna bergegas menarik tasnya dan pergi dari kelas. Mungkin membolos adalah pilihan terbaiknya dari awal. Aluna menyesal masuk sekolah.

Baru saja keluar dari kelas, langkahnya terhenti karena cengkraman dilengan tangannya. Aluna melirik tajam kearah tangan yang mencengkalnya tanpa berminat menatap mata sang pemilik tangan.

"Lo mau pergi kemana?" tanya Zeno tanpa berniat melepaskan cengkramannya.

"Lepas." datar Aluna menyentak tangan Zeno dari lengannya dan meneruskan langkah kakinya keluar dari sekolah.

"Na? Lo kenapa si?" Zeno menghadang Aluna menuntut jawaban.

Aluna menghentikan langkahnya, mendongak memandang wajah Zeno yang kebingungan.

Aluna menghela napas, meredakan emosinya. Cukup sedikit sandiwara. Aluna masih bisa, Aluna masih bisa sendiri.

"No, minggir. Gua mau pulang. Nggk jadi sekolah." Aluna tersenyum singkat dan melanjutkan jalannya keluar dari sekolah.

Kali ini Zeno tidak lagi mengejar Aluna, langkahnya justru menuju kearah seorang gadis yang sedang berbincang dengan temannya itu.

Sesampainya disana, Zeno mendengarnya. Gadis itu sedang asik membicarakan Aluna, sedangkan temannya hanya memandang Zeno gugup.

"Udah ngomonginnya? Puas?" Zeno bersedekap, memandang datar wajah kaget Kei saat berbalik menatapnya.

"Gak ada otak lo, seneng boleh bego jangan. Anjing. Lo pikir gua nggk bakal ancurin lo cuman gara gara lo cewek? Tunggu tanggal mainnya. Gua bikin lo nyesel kalau sampek Aluna kenapa-napa." Zeno menampilkan seringaiannya dan melenggang pergi mencari Aluna yang bisa dipastikan sedang melakukan hal hal nekat. Tapi semoga saja tidak. Zeno berharap begitu.

Jangan salahkan kalau monster yang lama tertidur akan terbangun. Semuanya hanya soal waktu dan Aluna.

Tbc!

Gua up pagi aja dah 😂 sekarang jam 23.50 tanggung mau up :) sorry molor sehari. Semoga suka :v gua lagi bingung. Jadi sekian terimakasih.

Salam amatir,

Kim_-
05.04.20






COMEBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang