Episode 3

42 6 0
                                    

Pagi ini aku bangun agak telat karna kemarin malam.

Aku melihat kakak tersenyum kearah ku, membuat ku melupakan kecurigaan ku.

Aku sering diteror oleh makhluk gaib entah tau kenapa, kalau aku diteror pasti aku akan pergi kerumah kak Mina.

Aku pun membuat sarapan kesukaan ku, roti panggang dengan gula dan susu coklat.

Kita memakan sarapan sambil berbincang.

"Oh ya kak, aku boleh beri nama kekakak?" Tanya ku, dia pun menganguk.

"Raja?" Tanya ku, dia pun menganguk setuju.

"Kakak jalan jalan yuk" ucap ku, dia pun langsung berdiri dan mengatakan "ayuk".

~◇~

Kita berjalan menelusuri jalan jalan yang ramai ini, dia melihat sekitar degan takut.

Dan aku mengatakan "mereka orang baik walaupun ada yang tidak baik", dia hanya menganguk dan mulai berjalan dengan percaya diri.

Aku pun mengajaknya pergi naik bus.

Aku membeli 2 tiket, sang mba kasir menatap ku bingung dan akhirnya memberi tiketnya.

Aku dan Raja memberi tiket kepada pak penjaga disitu dan menaiki bus.

Di dalam sangat sesak, dan aku merasakan ada sebuah tangan memegang bokong ku.

Aku pun menunduk takut, Raja melihat ku dengan tatapan bertanya, dan melihat ku yang gemeteran ini.

Raja menatap nyalang kearah lelaki itu.

Dan dia memegang tangan lelaki itu dengan keras, lelaki itu berteriak.

Dan Raja mengatakan, "jangan coba coba" ucapnya.

Lelaki itu pun takut dan segera turun dari situ karna menjadi pusat perhatian.

Yang lain pun bertanya, "kamu gak papa dek?" Tanya perempuan disebelah ku.

"Iya gak papa kak" ucap ku tersenyum.

"Kamu beruntung ada yang menjaga mu" ucapnya dan melihat kearah Raja.

Aku pun tertawa dan mengatakan terima kasih ke Raja.

"Kak kita turun disini yuk" ucap ku dan berdiri di depannya.

Perempuan itu melihat kearah kita, dan tersenyum kearah Raja yang membuatnya tersenyum.

"Semoga Raja selamat" gumamnya dan tersenyum.

Aku dan kak Raja berjalan jalan menelusuri banyak gedung seperti cafe atau butik butik.

Dan aku pun melihat taman favorite ku.

"Kak kesitu yuk!" Seru ku, dan menarik pergelangan tangannya.

Kita duduk direrumputan hijau segar yang pendek, dan di depannya ada sebuah sungai panjang.

"Indah kan kak Raja?" Tanya ku dengan senyuman.

"Iya indah, seperti kamu" ucapnya yang membuat pipi ku memerah.

"Ihhh!" Aku pun berdiri, "kenapa berdiri, kok pipi kamu merah? sakit?" Tanyanya dan ikut berdiri.

Dia menatapku intens, dan itu membuat pipiku tambah memerah.

"Udah lah kak, ini cuman efek malu" ucap ku terus terang dan menatap kearah lain.

Dia pun ber'o'ria.

Aku melihat ice-cream disebelah sana, aku pun menghampiri tukang ice-cream, aku membeli 2 varian rasa, coklat dan vanila.

Aku menghampiri kak Raja dan memberi dia eskrim rasa vanila.

Dia memakannya dengan lahap sampai samapi dia memegang kepalanya.

Aku bertanya kepadanya "kenapa kak?".

"Kepala ku rasanya membeku" ringisnya.

Aku pun tertawa terbahak bahak, "makannya pelan pelan, ini dingin makanya kepala kakak terasa membeku" ucap ku dan kembali menikmati eskrimnya.

"Kak" panggil ku, dia pun menegok kearah ku.

"Aku jarang ngajak orang kesini, hanya kakak, mama, dan papa, sebenernya aku tau tempat ini dari mama, aku hanya ngajak orang selain orangtua, kakak doang" ucap ku tersenyum kearahnya.

"Kakak itu salah satu orang special buat ku, kakak satu satunya orang yang mandang aku tak sebelah mata, kakak gak liat aku kaya atau miskin" ucap ku yang mulai tak bisa menahan tangisan.

"Tenang, tapi kakak gak bisa membuat ini tangisan terakhir kamu Zanna" ucapnya yang membuat ku memandangnya dengan tatapan aneh.

Aku pun menangis, dia tak memeluk ku atau pun mengelus punggung ku.

Aku pun berhenti menangis dan menanya sesuatu kepada kak Raja "kenapa kakak gak peluk atau mengelus punggung ku ketika aku nangis".

"Itu bukan sesuatu yang sopan dan harus dilakukan untuk lelaki yang berbeda darah daging" ucapnya membuat ku senang.

"Kakak benar benar seorang yang menghormati kesopanan" ucap ku senang.

Kita berdua pun melihat matahari terbit dari sungai itu.

"Pulang yuk kak" ucap ku kepada kak Raja, karna ini sudah jam 18:45.

Kita pun pulang menaiki bus lagi, kali ini kita tak berdiri karna tak sepadat tadi pagi, kita berdua duduk, aku didekat kaca dan dia disamping ku.

~◇~

Kita pun sampai kosan ku dengan selamat, aku memasuki kamar ku.

Aku tersenyum mengingat moment ku bersamanya.

Itu membuat ku tak bisa tidur dengan cepat.

Semua kejadian hari ini terulang dikepalan ku.

"Ma tadi sangat menyenangkan" ucap ku dan akhirnya berapa menit kemudian aku pun tertidur.


Tbc

Different  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang