8

404 41 1
                                    

Author POV

Sudah seminggu berlalu setelah acara pernikahan kakaknya kini Loyla sudah kembali kerutinitasnya sebagai seorang karyawati. Jika ditanya bagaimana hubungannya dengan Ale ia tak bisa mengatakan kalau dirinya sudah memiliki rasa terhadap Ale karena walaupun ia sudah bertekad ingin belajar menerima Ale, ia sadar tak bisa semudah itu untuk membalikkan hatinya yang masih terkunci pada satu nama,  Abrata.

Loyla juga ingat akan janjinya untuk menjawab setelah berpikir selama 3 bulan dari pertanyaan apakah ia siap Menerima perjodohan antara dirinya dan Alessandro pada saat pertemuan keluarganya dan keluarga Ale beberapa waktu lalu.

Yang pasti ia akan berusaha untuk Ale terlebih lagi kecil harapan Abra akan kembali  walaupun rencana ia akan menghubungi nomor ponsel Abra belum terlaksana karena kesibukan acara pernikahan kakaknya seminggu yang lalu yang menyita perhatiannya untuk menghubungi Abra.

Loyla kini berpekur pada laptop dihadapannya,  pekerjaannya tak begitu banyak dan sepertinya ia berpikir untuk menghubungi Abra usai pekerjaannya ini selesai

Ia ingin hatinya tenang jikalau Abra sudah ia hubungi Karen ia butuh kepastian dari lelaki yang ia cintai tersebut

***

Loyla kini sedang bersama temannya, Rosa di kantin kantor untuk makan siang. Saat menikmati makan siangnya dirinya dikejutkan dengan kedatangan Alessandro yang tiba-tiba sudah duduk dikursi yang berada disampingnya

Loyla dan Rosa terkejut bukan main,  sedangkan Alessandro malah tersenyum

" Padahal aku ingin mengajakmu makan siang " gumam Ale saat ia melihat Loyla yang bersiap menyantap makanan yang telah ia siap masukkan kedalam mulutnya,  tapi karena terkejut sendok itu belum sampai menyentuh mulut Loyla

Loyla menurunkan sendok ditangannya tanpa menggubris omongan Ale ia malah bertanya

" Kenapa kamu bisa ada disini? " tanyanya pada Ale

Ale tersenyum lagi dan mengangkat bahu sebelum menjawab " Karena aku ingin mengajak calon istri ku makan bersama " ujarnya santai

Uhukk

Ale dan Loyla menoleh ke arah Rosa yang tersedak minumannya karena mendengar perkataan Ale barusan. Ale yang tersadar kalau Mereka tidak hanya berdua, meminta maaf pada teman Loyla tersebut

" Ehm.. Mba tidak apa-apa? Maaf saya membuat mba bingung. Perkenalkan saya Alessandro "

Rosa tersenyum kaku " Eh. Iya saya Rosa teman Loyla.  Ehm.. Apakah benar anda calon suami Loyla? "
Tanya Rosa kepada Alessandro yang langsung mengangguk seraya tersenyum penuh arti

Rosa melihat ekspresi Loyla yang tersenyum kaku padanya.  Well.. Rosa tak menyangka temannya akan segera menikah

Mereka terlibat perbincangan sampai jam makan siang berakhir,  tentu saja hanya Rosa dan Ale yang mengobrol sedangkan Loyla hanya diam dan sesekali menimpali jika dirinya ditanya

Ale pamit undur diri kepada Loyla dan Rosa, Ale sempat memesan makanan tadi jadi ia tak begitu kelaparan lagi padahal niat awal ingin mengajak calon istrinya makan siang bersama tapi karena Loyla sudah makan siang ia hanya memesan menu yang tak terlalu berat

Sepulangnya Ale,  Loyla dan Rosa berjalan beriringan kelantai atas tempat dimana mereka bekerja

" Kenapa aku ga melihat kesenangan dimatamu Loy? " tanya Rosa pada Loyla yang sedari mereka dikantin tadi lebih banyak diam semenjak kedatangan orang yang mengaku calon suami Loyla

Loyla yang bingung akan pertanyaan Rosa menoleh pada temannya " Maksudmu?"

" Ale.  Entah mengapa ada pancaran tak setuju jika Ale menyebut kamu sebagai calon istrinya"

TERPAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang