Setelah merenung yang terdapat pada link video di Chapter Persiapan 1. Revan pun mencoba memessages avva jam 8 malam, tapi ia berfikir setelah setahun ini tidak pernah memberi kabar sama sekali. Karena itu, Revan menunda untuk memessages ke avva karna semakin canggung. Ia pun mematikan lampu tidur dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut yang tebal. Malam yang panjang pikir Revan menutup matanya.
K
abar avva yang berada di Australia sangat baik karna mama yuni dan mama zalha yang masih berkontakan baik. Avva yang senang mempunyai teman barunya maupun berbeda bahasa tapi avva lancar dalam berbahasa inggris. Siang yang dingin avva sedang asik berkumpul dengan teman-teman sekolahnya pada jam makan.
Tiba-tiba, keluar darah mimisan pada hidung avva. karna avva panik dan merasa itu bahaya pada dirinya, avva pun pingsan dan akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Mama papa Avva yang mengetahui ini langsung menuju UGD untuk menghampiri avva yang terbaring lemah.
Avva pun terbangun melihat balutan oksigen pada hidungnya yang melekat erat, saluran infus yang tertempel pada tangan kirinya. Ia bingung mengapa ia berada di sini avva pun mulai menangis karena ia takut dengan jarum suntik dan juga takut darah.
Diagnosis selesai disaat dokter selesai memeriksa tes darah atau pengambilan darah pada avva, mama dan papa avva pun pergi ke ruang dokter bahwa penyakit yang di derita selama ini adalah...
"Why do you have to say now doctor?" Ucap Mama yuni tak menyangka
"Is there a doctor's medicine? I will pay anything if my child is cured" Tambah papa avva yang sangat panik
"sorry, my mother, your child's illness is very severe and rare, there is no medicine that can cure your child, I am very sorry" Ucap Dokter menunduk dan menyesal
Keluar dari ruangan dokter...
"Mommy Dad?? Avva is okaay??" Tanya Avva tersenyum sehabis mama papa Avva keluar dari ruangan dokter. "Mam..dad, I'm fine right?" Tanya Avva lagi melihat mamanya menangis langsung memeluk avva
"you're going to get well soon honey" Ujar papa avva berbohong sambil mengelus lembut rambutnya
"Thank you mom dad🤗 i'm so happy can go back to playing slides" Tawa avva yang terduduk di Tempat tidur pasien
Kebesokan harinya...
"Ma...Cepetan Revan dah siap nih" Sahut Revan dari pintu luar rumah
"Iyya sayang bentar sedikit lagi, lagian hari inikan kelulusan kamu. Mama harus cantik dong" Celetuk mama merapikan rambut panjangnya
"Yang lulusan siapa yang bergaya siapa hhhh" Gerutu Revan masuk ke dalam mobilnya
Sesampainya di gedung khusus kelulusan yang sudah ramai orang...
"Maa, Revan temuin aldo dulu yaa soalnya mau foto-foto dulu gitu" Pinta Revan meminta izin mamanya yang sedang asik melihat pertunjukkan perpisahan
"Iyyaa sayang" Jawab mama singkat
Tling...suara mess ponsel mama berbunyi dan melihat isi pesan yang ternyata pesan dari yuni, mama dari Avva.
KAMU SEDANG MEMBACA
A V V A [TAMAT]
Teen Fiction[Belum Revisi] . PÊŘMÅÏÑAŃ ȚÃķĐĪR . Gadis polos yang tak mengerti apa-apa dalam pergaulan,ataupun sesuatu yang sudah dibilang Zaman Milenial. Gadis lugu yang bernama Avva mengenal dunia luar disaat mengenal abang angkat yang menjaganya setiapHari...