dendam

2.6K 358 95
                                    

DUAGH DUAGH DUAGH

"buka pintunya sayang, ayo kita main lagi,,"

San tidak menjawab apapun, dia terus menangis sambil menahan pintu kamarnya yg mau didobrak oleh ayahnya.

Dia tau bakalan jadi kaya gini, jujur dia nyesel kenapa dia harus pulang tadi.

"San ngantuk pah! tinggalin san sendiri! Akhh,," ujung bibirnya yg sudah tersayat, tersobek lebih panjang lantaran berteriak.

Wajahnya juga penuh luka lebam dan sayatan, apalagi lengannya yg sudah disayat-sayat menggunakan pisau.

San terus saja menangis walau sudah bukan air lagi yg mengalir, namun ayahnya tak kunjung pergi.

"Ayolah sayang~ papa cuma mau tau soal teman-temanmu itu~"

"Gak! Mereka bukan teman san! San gapunya teman pah!"

"Aaah~ jangan bohong~ oh, atau kamu mau terpotong-potong seperti ibumu~" dia tertawa sambil terus mengetuk-ngetuk pintu dengan pisaunya.

"MAKANYA BUKA PINTUNYA BRENGSEK?!"

DUAGH DUAGH DUAGH

Tidak ada pilihan lain selain keluar sekarang, san membuka pintu kamarnya sedikit, menampakkan dirinya yg sudah kucel dan penuh darah.

Anehnya ayahnya langsung memeluk san, "oh, anakku maafin papah ya nak,," dia berpura-pura menangis, tetapi diam-diam menodongkan sebuah pistol dibelakang kepala san.

Dia berbisik,"Papa gabakal bunuh kamu kalo kamu ngasih tau siapa mereka,,,"

"Ya Tuhan, san gamau mereka jadi korban ayah lagi,,, cukup Yunho, san gamau ada korban lagi,,"

Tapi ga ada pilihan lain selain jujur, san juga tidak mau mati ditangan ayahnya sendiri. Sudah cukup dia di sakiti setiap hari.

▫▫▫

Sekarang udah malem banget, hampir jam dua pagi tapi wooyoung masih nongkrong di apartnya yeosang.

Iya, yeosang tinggal sendiri di apartemen. Tepatnya apartemen miliknya sendiri, jadi ya gratis.

"YEOSANG YEOSANG!"

"Udah malem anjink ngegas mulu lu!"

"Hehe,, ambilin minyum dong,"

"Tau gini gue biarin lu tidur di jalan anjink,"

Galama yeosang balik trus ngelempar coca cola seliter ke muka wooyoung yg lagi main hp di kasurnya.

"Pulang sana lo, udah malem gue mau tidur,"

Dia malah nyengir,"Gue nginep yak, mwehehehe,"

"Gaada! Pulang lo sana!"

"Yahh yeosaaang~~ " wooyoung mengerucut manja.

"Ck, tapi jangan disini, cari kamar lain sana," yeosang menariki tangan wooyoung agar beranjak dari kasurnya, tapi malahan ditarik balik.

BRUKK jadinya malah tindih-tindihan.

Yeosang udah ngeronta-ronta, tapi dia malah dipeluk.

"Biarin gini aja sang,, lama gue gada yg ngelonin,,," galama wooyoung tertidur.

Yeosang hanya terdiam dan membiarkan dirinya dengan wooyoung tidur seperti itu sampai pagi.

Dia mengerti bagaimana rasanya ditinggal ibu sejak kecil.

Bedanya bila ibunda wooyoung meninggal, ibunda yeosang pergi meninggalkannya lantaran bercerai.

▫▫▫

ᴛʀᴀᴜᴍᴀ°WooSanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang