6

13 3 0
                                    

"A-apa!?"

"T-tapi kenapa?Salah aku apa sampe kamu tega batalin acara tunangan kita?!"

"Asal kamu tahu,Orang tuaku meninggal gara gara khawatirin kamu!Kami udah dateng ke gedung yg udah kamu siapin buat acara tunangan kita!"Junghyun menangis sejadi jadinya, memukuli dada bidang pria didepannya itu.

"Aku sengaja lakuin itu"

Mata Junghyun membulat sempurna.

"KAU JAHAT!SEOKJIN BRENGSEK!"

Junghyun jatuh terduduk,wajahnya merah padam.

"Maaf ya tapi Seokjin mau nikah sama aku"ucap seorang wanita disamping Seokjin.

"Sudahlah lebih baik kita siap siap buat acara kita aja,ayo...sayang"hal terakhir yg Junghyun dengar dari wanita itu.

Matanya sayup,kepalanya kembali sakit,semuanya terlihat kabur...dan....

Bruk!

Dia pingsan.

Flashback off

************

"Eunghhhhhhh"desah Junghyun ketika merasakan tubuhnya sakit karena salah posisi saat tadi tidur.

"Ah, ketiduran lagi..."

"Huft....rambutnya udah panjang, keknya gw kudu potong lagi besok." ucap Junghyun sambil memegangi rambutnya yg panjangnya melewati pundaknya itu.

Sebelumnya Junghyun adalah gadis manis berambut panjang,tapi karena kejadian tempo hari yg merenggut nyawa kedua orangtuanya dia memutuskan untuk tidak akan membiarkan rambutnya tumbuh melewati bahunya.

Dia mengecek jam yg menunjukkan pukul 10.45.pm.kst, diapun beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi,ia mengganti bajunya yg tadinya adalah celana jeans dan kaos krem polos dengan kemeja kotak kotak berwarna biru yg sengaja ia biarkan terbuka dan lengannya yg ia gulung keatas dengan kaos putih polos dan celana tidur berwarna hitam dengan garis putih di pinggirnya.

Junghyun memang berubah sejak insiden itu, banyak sekali yg ia rubah dari dirinya.Mulai dari rambut yg ia potong menjadi sebahu,baju yg tadinya gaun dan rok,kini diganti menjadi kemeja dan kaos.Rak sepatunyapun juga yg tadinya berisi heels dengan beragam ukuran,warna dan model diganti menjadi sepatu olahraga dan sepatu sejenis converse.Hingga parfumnya yg berubah dari bau buah dan susu menjadi bau daun dan mint.

Tadinya Junghyun lumayan ceria, dia sangat senang jika bepergian mengenakan gaun atau rok,tapi sekarang jangan harap melihat  Junghyun memakai rok,make up saja tak akan dia pakai.

Sebelum insiden itu Junghyun masih terlihat sangat ceria,manis,dan juga ramah dengan rambutnya yg selalu ia biarkan tergerai,tak seperti sekarang yg terlihat sangat cuek, dan juga dingin.Semua manusia akan melalui masa seperti ini,ketika ia harus mengubah sesuatu dalam dirinya dan juga semua manusia akan merasakan kehilangan yg dia sayangi.

Setelah mengganti bajunya dan mencuci muka,Junghyun keluar dari kamarnya dan melihat apakah adiknya sudah pulang atau belum,namanya juga kakak pasti ada rasa khawatir kepada adiknya ketika pergi sendirian. Apalagi yg bentukannya kek Heejung, biasanya dia takkan pulang sebelum sang kakak menjewer telinganya untuk pulang.

Ternyata Heejung sudah tertidur pulas ditempat tidurnya yg bergambar logo sebuah BoyBand korea yg Junghyun tak tau namanya.Yah namanya juga remaja jaman sekarang,apalagi Kpop sedang menjadi trending topik di berbagai belahan dunia.

Junghyun membenarkan posisi Heejung yg tadinya terlentang dan kakinya yg masih menggantung di pinggiran ranjang.

Selimut yg tadinya masih terlipat rapi dipinggir bawah kasur ditarik Junghyun hingga menutupi sebagian tubuh adik bungsunya itu.

"Jangan khawatirin kakak, sehat terus ya"ucap Junghyun sambil mengelus rambut Heejung.

Heejung membuka matanya sebelum Junghyun terlihat menghilang dibalik pintu kamarnya yg berwarna biru pastel itu.Heejung tersenyum,dia sangat berterimakasih karena mempunyai Kakak yg selalu ada untuknya dan berterimakasih karena masih bisa merasakan sentuhan lembut kakaknya.

Heejung tahu betul bagaimana perasaan kakaknya,yah walau mereka jarang akur tapi jika salah satu dari mereka menderita atau sedih maka yg satunya lagi takkan tinggal diam atau takkan membiarkan itu sampai terjadi.

Begitulah,dua putri keluarga Nam itu,mereka hanya akan mempeributkan hal tak penting, dan mereka berdua selalu tahu mana waktu untuk bercanda dan mana waktu untuk serius.

Sakit,memang sakit ketika tahu bahwa orang yg kita sayangi telah pergi untuk selama lamanya.

Untung saja Heejung bukan anak yg akan melakukan hal macam macam seperti kebanyakan anak perempuan ketika menangis. Heejung tak pernah memperlihatkan sisi lemahnya, dia selalu berusaha untuk menjadi pelindung untuk kakaknya yg lebih trauma karena ia juga ada dalam kecelakaan yg merenggut nyawa kedua orangtuanya itu.

Tbc

Love? :-KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang