7

10 2 0
                                    

"Udah gausah dipikirin,orang gatau terimakasih ya gitu."kata Taehyung tanpa rasa bersalah dan kembali duduk memainkan pou di ponselnya.

"Tanggung jawab kek,lu kaga liat tu cewe merembes?"ucap Jungkook yg hanya di balas decakan oleh Taehyung.

"Hih!kagak Gentle lu hyung"ucap Jungkook dengan nada mengejek yg agaknya membuat pria kelahiran Daegu itu terbangun"Eh!kagak lah!seenak jidat lu aje!Iya gw tanggung jawab!bikin repot doang ck!"

"Nah gitu dong! tanggungjawab sama perasaan cewe"Jungkook memang pintar kalau tentang ngomporin hyung nya,tapi giliran buat berhadapan sama cewe langsung,dia langsung ciut.ck dasar remaja milenial.

Jika urusan gombal menggombal Jungkooklah jagonya,bahkan ia sudah memborong beberapa piala penghargaan 'Cowo TerGombal' di kampus.Tapi giliran disuruh buat seriusin bilangnya masih kecil (?).

Ceklek.

Seketika keempat manusia itu menoleh ke pintu ,dan menemukan seorang pria yg berpakaian serba hitam seperti habis menghadiri pemakaman.

"Ah,kakak pulang"

Seokjin mematung,begitu juga ketiga namja disebrangnya.

"K-kalian?"

Jungkook hanya menatap mata Seokjin yg agak sayup dan lumayan merah.Sepertinya ia bekerja terlalu keras hingga lupa untuk istirahat dan mempedulikan dirinyanya sendiri batin Jungkook.

"H-hyung!"Jimin memeluk pria yg sudah dianggap Kakak nya itu.Seokjin membalas pelukan Jimin,dan mengusap usap punggung Jimin untuk menenangkannya.Iya, Jimin menangis di pelukan hyungnim nya itu.

Seorang Jimin yg biasa terlihat dewasa kini menangis seperti anak kecil yg baru bertemu Ayahnya setelah bertahun tahun.

"Hyung kemana aja sih?gak tau yg disini khawatir mati matian nyariin ampe nyusruk sawah." Ucap Jimin terisak yg dibalas kekekehan oleh hyung nya.Jimin memang sangat lucu ketika menggerutu,dia akan memajukan bibirnya dan membuat pipinya semakin menggembung besar layaknya bakpao yg dipompa dengan tenaga diesel.Membesar seketika.

"Iya,maafin hyung,hyung depresi banget pas itu.Jadi gatau mau kemana,pas bangun udah di hotelnya Ayah."

Jungkook menatap Seokjin tajam,sedangkan Taehyung hanya membuang mukanya ketika Seokjin menatapnya.

Seokjin menghela nafas panjang dan melepaskan pelukan Jimin.

"Jungkook,Taehyung"ucapnya memanggil kedua adik kelasnya.ah bukan,lebih tepatnya kedua sepupunya.

Mereka bertiga memang bersaudara,Ayah Seokjin dan Ayah Taehyung adalah Kakak beradik maka dari itu marga mereka berdua sama,Kim. Sedangkan Jungkook,Ibunya adalah adik keponakan Kakek Seokjin dan Taehyung.Ibu Jungkook, Kim Soojung menikah dengan Ayah Jungkook, Jeon Sungjin yg seorang pemilik dari perusahaan besar keluarganya, Jeon Corporation.

Tak heran jika Jungkook sering membawa Ferrari atau Lamborghini ke kampus.Ck!memang kelinci tajir.

Jungkook lumayan famous di kampus, selain karena ketampanan dan kekayaannya dia juga bisa disebut mahasiswa
yg sangat berprestasi,ia sudah membawa nama kampus ke ranah internasional mulai dari kejuaraan basket,taekwondo, melukis,dan juga berbagai bidang kejuaraan lain.Bahkan saking pintarnya ia bisa lompat dua kelas jadi sekarang ia berada satu kelas/satu tingkat dengan Jimin dan Taehyung.Benar benar golden maknae.

"Maafkan hyung karena pergi tanpa kasih tahu kalian"Seokjin menunduk,hanya menunggu jawaban dari kedua sepupunya.

"Hm iya gapapa lagian sekarang hyung udah balik lagi dan gaada yg sakit lagi kok"Jungkook memeluk tubuh tinggi besar itu seraya menepuk punggungnya.

Berbeda dengan Taehyung yg sedari tadi memalingkan wajahnya dan hanya memainkan ponselnya.Berulang kali mengeratkan rahangnya dan juga menghela nafas gusar.

Taehyung yg paling khawatir dari semua orang yg dekat dengan Seokjin,bagaimana ia tak marah dan kecewa?setahu Taehyung,kakak sepupunya ini tak pernah bisa menyakiti seseorang.Jangankan memukul, mencubit saja ia tak pernah.

Ketika Taehyung bercanda dengannya ia tak pernah marah, ia hanya akan tertawa.Tapi bagaimana bisa ia menyakiti hati seorang wanita hingga ia depresi parah seperti itu?

Sungguh mengecewakan.

Meninggalkan seseorang yg sedang sakit dan berduka bukanlah hal membanggakan, bahkan itu adalah hal yg merendahkan.

Taehyung tak habis pikir bagaimana orang selembut Seokjin bisa menyakiti hati seorang wanita yg di cintainya.

Memang Taehyung tak pernah bertemu wanita itu,tapi Taehyung tahu ia adalah wanita yg baik,karena Seokjin selalu menceritakan wanita yg saat itu adalah kekasihnya.

"Jim,Jung gw duluan ya.Mamah minta gw jemput"pamitnya meninggalkan keempat manusia yg sedang berdrama itu. Taehyung menuju ke pintu depan rumah berdesain minimalis itu. Tetapi sebelum ia sampai di depan pintu,Seokjin sudah sulu mencekal tangannya,dan dengan cepat menarik saudara beda ayah ibu-nya itu.

"Hyung lepasin"ucap Taehyung datar.

"Maafin hyung"

"Hyung jangan bikin ada pertumpahan darah disini" ucapnya masih dengan nada datar namun tidak dengan wajahnya yg sudah menegang menahan amarah.

Dia tak marah tentang dirinya yg harus jatuh ke sungai atau saat dirinya tak bisa melihat Ayahnya untuk yg terakhir kalinya sebelum beliau meninggal,karena Taehyung sibuk mencari Seokjin.Dia marah karena Seokjin mencampakkan seorang gadis yg sangat kakak sepupunya itu cintai.

Dan yg Taehyung tahu,wanita itu meninggal di rumah sakit karena kecelakaan bersama orang tuanya ketika sedang dalam perjalanan pulang setelah tak bertemu Seokjin di gedung pertunangan yg telah mereka siapkan.

Taehyung benar benar kecewa, kakak sepupunya yg selalu menjadi tempat curhat dan meminta nasihat dikala dirinya sedih ataupun bahagia,dan kakak sepupunya yg selalu mengajarkannya untuk selalu menjaga hati seseorang yg dicintai terutama hati seorang wanita.Justru kini Seokjin telah melakukan hal yg dilarangnya untuk Taehyung lakukan.

Taehyung menghela nafas, melepas pelukan Seokjin sedikit demi sedikit.

"Jangan minta maaf sama aku, harusnya hyung minta maaf sama wanita yg udah menderita demi kakak"ucapnya lalu melepas pelukan itu dan melangkah pergi dari ruangan itu dan menuju ke ambang pintu.

Sebelum benar benar pergi, Taehyung berbalik." Seorang lelaki takkan menyakiti hati seorang wanita"ucapnya lalu menutup pintu rumah keluarga Kim.

Seokjin hanya mematung melihat Taehyung menghilang ditelan pintu.

Jimin dan Jungkook hanya diam, lalu menyadari bahwa salah satu temannya telah pergi.

"Ah,Hyejin,  hyung gw sama Jungkook pamit ya"ucapnya lalu menyusul kepergian manusia Kim itu.

"Sebenernya ada apa sih? Kayaknya kalian ngomong masalah serius"tanya Hyejin

"Ah,gapapa.Yaudah, Abang masuk ke kamar dulu ya"Seokjin masuk ke kamarnya setelah mengusak lembut surai adik perempuannya itu.

Setelah melihat kakaknya menghilang dibalik pintu kamarnya,Hyejin beralih membersihkan ruang tamu yg tadi sempat disinggahi oleh para manusia aneh dengan banyak drama tadi.

Setelah selesai membersihkan ruangan itu Hyejin masuk ke kamarnya.Berbaring dan mengambil ponsel apel kegigitnya yg berada di nakas itu.

Ia membuka Instagram, mencari sebuah nama. Men-Scroll hasil pencarian dan men-klik sebuah akun yg dirasa adalah akun yg ia cari.

"Jeon Jungkook"

TBC

Love? :-KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang