7

174 3 0
                                    

Selalu seperti itu, bibir ini selalu kaku dan keluh untuk membicarakan sebab adanya luka. Dan akhirnya memutuskan untuk membisu agar semua baik dan tetap ada.

||•||

Setelah beberapa menit di perjalanan yang hanya diisi dengan keheningan, akhirnya mobil Yoel berhenti di sebuah danau. Yoel mematikan mobilnya dan langsung turun tanpa basa basi sedikitpun pada Bianca. Bianca yang tidak ingin berdiam diri di mobil, juga ikut menuruni mobil tanpa membawa tasnya.

Yoel naik ke atas kap mobilnya, lalu duduk dengan santai.

"Sini," ujar Yoel lembut sambil memberi tangannya untuk membantu Bianca naik dan ikut duduk di sampingnya.

Biancapun naik dengan memegang tangan Yoel. Mereka duduk berdampingan menatap ke arah danau yang indah itu.

Beberapa menit masih saja diisi dengan kesunyian, keduanya sangat asyik menikmati indahnya danau. Sampai akhirnya Yoel yang membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Ada yang mau ditanyain?" ujar Yoel lembut.

Bianca diam, tidak berniat untuk menjawab, seperti wanita pada umumnya.

"Ada yang mau dijelasin?" balas Bianca balik bertanya.

"Dari di jalan tadi, aku udah mikir apa yang salah, aku mikir apa aku buat kesalahan sama kamu. Dan aku rasa, aku gaada buat kesalahan apa apa, Bi," ujar Yoel.

Lagi lagi Bianca diam dan menalingkan wajahnya.

"Jangan kaya gini, harusnya kamu bilang ke aku langsung kalo aku punya salah, atau sikap aku ke kamu ada yang kamu gasuka. Jangan malah bilang ke Ferdi kaya gitu, sampe mau pulang bareng lagi. Ferdi yang bukan siapa siapa di sini malah tau masalahnya, dan aku yang katanya nyakitin kamu malah gak tau masalah kita apa," ujar Ferdi lagi karna Bianca hanya diam saja.

"Harusnya kamu intropeksi diri. Aku nurut buat pulang bareng Ferdi karna kesepakatan yang kita buat waktu baru jadian adalah, Ferdi bakal rebut aku balik kalo sedikit aja kamu sakitin aku, El. Dan aku ga bilang apa apa ke Ferdi," nada suara Bianca tinggi dan sedikit membentak.

Yoel menarik nafas kasar, dia mencoba untuk sabar menghadapi Bianca.

"Lalu apa kamu mau balik ke Ferdi?" ujar Yoel masih berusaha lembut.

"Kita tu baru pacaran satu hari, dan kamu udah kaya gini. Apa artinya kata kata kamu waktu kita jadian kemaren. Bullshit!" lagi lagi Bianca berbicara dengan membentak.

"GUE GA NGERASA PUNYA SALAH DISINI, DAN TOLONG NGOMONG BAIK BAIK KALO EMANG ADA HAL YANG GA SADAR GUE LAKUIN," Yoel membentak.

Bianca terkejud, ia menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya dengan spontan karna bentakan Yoel.

Air mata Bianca memberontak untuk keluar, namun sekuat tenaga ia tahan. Bianca sangat tidak bisa dibentak, dia akan selalu menangis jika dibentak. Namun Bianca tidak marah Yoel membentaknya, karna prinsip hidupnya adalah "memberi maka mendapat" Bianca sudah membentak Yoel yang berbicara lembut, maka Bianca patut untuk dibentak.

Bianca merapatkan posisi duduknya dengan Yoel. Dan,

Cup..
Satu ciuman dari Bianca mendarat di pipi kiri Yoel.

GivdengetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang