201Rose masuk ke kamar 201. Sudah ada Jiho, and her husband, Jeffrey. Rose melihat ke arah Jiho sebelum melangkah mendekat ke arah mamanya.
Wajah tenang mama Rose yang sedang tidur.
"How's her?" Tanya Rose ke Jiho.
"Udah mulai mereda. Kemarin mama banyak pikiran, jadi gampang sakit dan akhirnya imbasnya lupusnya kambuh."
Rose menghela nafas.
"Ayah pulang kapan?" Tanya Rose.
"Besok"
"Yerin udah lo kabarin?"
"Udah, besok dia pulang katanya." Kata Jiho.
"Ayah tau kalo Yerin bakal pulang?" Tanya Rose.
"Looks like nggak. Kalo ayah tau, dia pasti gabakal dibolehin." Jelas Jiho.
"Right" Rose tersenyum canggung.
Rose menatap mamanya lagi. Mamanya masih belum bangun. Perlahan cairan bening di matanya jatuh. Rose cepat-cepat menepisnya.
Jiho dan Jeffrey menghela nafas.
"Hmm... hows your life Rose? Baik-baik aja kan?" Tanya Jiho.
"Never feels better before"
"Lo.. masih sama June?" Kini giliran Jeffrey yang tanya.
"Iyaa, he's good tho" kata Rose.
Jiho tersenyum. Lega, adik kembarnya baik-baik saja.
Jiho, Jeffrey, Yerin dan mama memang sudah tau tentang kehidupan Rose saat ini. Tempat tinggal Rose, pekerjaan Rose. Mereka juga tau soal June yang tinggal bersama Rose. Tapi Rose meminta kepada mereka untuk sama sekali nggak ikut campur masalah kehidupanya cause it will easily lead their father to approach her. Dan Rose nggak mau itu.
Rose mencium kening mamanya. Merasa cukup melihat kondisi mamanya. Nggak bisa lama, Ayahnya bisa datang kapan saja kan?
"Jiho, kalo gitu gue titip mama ya" Rose menghampiri Jiho.
"Jagain mama, maafin gue. Gue baik-baik aja disini. Just think about her okey?" Kata Rose bersiap pamit.
"Lo beneran mau pergi Ros? Lo masih baru dat-"
"Ayah bisa aja dateng kapan aja. Gue gamau sampe ayah liat gue" potong Rose cepat.
Jiho mengangguk mengerti. Ia kemudian merangkul Rose.
"Everything will be fine, Lo jangan khawatirin mama" kata Jiho.
Rose tersenyum bersiap beranjak pergi, ketika sebuah suara familiar menginterupsi.
"Kalo gue dah dateng gini, Lo masih mau pergi?"
Dua-duanya, Rose dan Jiho sama-sama melebarkan mata melihat sosok gadis berpipi chubby di depan mereka.
"Yerin!" Rose dan Jiho memekik. Keduanya langsung berhambur memeluk Yerin yang masih berada di ambang pintu.
Jeffrey yang melihat itu, tersenyum. So good to see the triplets reunion.
"Guys ini rumah sakit" ingat Jeffrey pada tiga orang yang sedaritadi ramai melepas rindu.
"Kok lo disini? Bukanya besok?" Tanya Jiho.
"Hmm kalo besok, ayah udah pulang. Gue tau Rose nggak akan mau ketemu ayah. Sedangkan i really miss us" jelas Yerin.
"Gimana disana?" Tanya Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
AND JULY
FanfictionAwalnya manis, ngga tau kalau selanjutnya. June - Rose semi mature inspirated by : 'And July' - Heize ft. Dean