Satu Kejutan Dari Si Berandal

34 7 0
                                    

Dua hari sebelum pelantikan,tepatnya pada hari kamis...kami mengadakan rapat dimusholla.Maklum saja karna kami belum memiliki tempat untuk mengadakan rapat.Hasil kesimpulan rapatnya adalah kami disuruh untuk membawa peralatan untuk persami besok.Dan kami dibagi menjadi dua sangga(kelompok)untuk diadu dalam perlombaan membuat nasi goreng terenak.Kami disuruh untuk membawa piring dan gelas yang terbuat dari alumunium yang mencarinya susahnya mintak ampun.Kenapa harus alumunium karna bahanya ringan dan tidak mudah pecah.Aku sempat mengajukan saran yaitu membawa piring plastik saja tapi itu ditolak mentah-mentah karna piring plastik mudah pecah,rentan kena panas,mengandung bahan kimia,dan susah untuk dibersihkan dari lemak yang membandel.hehe...kayak iklan ya😅

Kami diberi waktu dua hari untuk menyiapkan semuanya.Mencari piring dan gelas alumunium itu sangat susah.Belum lagi membawa perlengkapan makanan yang banyaknya mintak ampun.Perlengkapan seragam pramuka dan lain lain harus dapat dalam waktu dua hari.Percayalah...aku tidak punya uang untuk membeli semua itu..

Sampailah pada hari sabtu,hari dimana pelantikan dimulai.Waktu itu kami sekolah dulu dan setelah pulang sekolah baru dimulai.Aku belum juga membeli bahan makanan dan juga perlengkapan seragam pramuka.Saat itu adalah masa sulitku.Uang ku tak mencukupi untuk
Membeli perlengkapan seragamku.Juga tak memiliki peralatan yg dibutuhkan untuk pelantikan.Aku terlalu takut untuk meminta uang ibuku,aku berkali kali mencoba tapi tak bisa.hingga akhirnya aku memutuskan untuk menyerah dan tidak jadi mengikuti pelantikan.Saat hendak pulang sekolah,Febby memanggilku dengan suara bak preman pasar malam.tanganya yg berotot berusaha untuk menggapai lenganku yg hanya sekecil batang padi.

Aku menyentak tanganya yg kekar sambil menatapnya sinis,berharap ia segera menjauhiku

"Kita disuruh buat tenda,kamu mau kemana?"tanya Febby dengan nada datar setengah tersengal oleh nafas beratnya

"Aku mau pulang!"ucapku membentak

"Ha,pulang,,kenawhy??" Bahasa alay Febby keluar."Kenawhy?" Satu kata itu membuatku ingin tertawa,tapi enggan.

"Aku ngak jadi ikut,kalian aja yg ikut.aku mh ada urusan lain!"aku sekali lagi membentak,

Tak lama datang Friza tergopoh gopoh membawa perlengkapan yg berat mendatangiku.Aku sekali lagi inggin tertatawa melihat kelakuan sobatku yg berdua ini,tapi aku berusaha menahan.

"Ade ape ni,?"Friza bertanye dengan logat melayu

Aku hampir saja tersenyum,mereka berdua benar-benar menghiburku.

"Tak ade ape ape la,ape yg engkau bawak ni,berat ka,nak tolong?" Febby menjawab pertanyaan Friza.dan sampai akhirnya mereka terlibat dialog yg sangat panjang
Aku memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur,namun gagal karna Khair tengah membawa tongkat yg sangat banyak melintas dengan "Santuy-nya"didepanku,seolah jalan ini merupakan miliknya.Aku terjatuh karena kaget,pipiku berdarah terkena ujung tongkat.

"Kau pikir jalan ni milik nenek moyang kau ha?"Khair membentakku,ini semua terasa tak adil,ia yg tiba-tiba melintas didepanku,kenapa malah aku yg ia marahi.Aku berusaha bangkit,dan ingin membalas bentakan Khair,tapi tertahan karna Friza dan Febby berusaha memiting lenganku untuk menjauhi area TKP.Mereka membawaku masuk kedalam Perpusrakaan,munyuruhku duduk disudut ruangan,menyenter wajahku dengan kamera hp,dan menanyaiku beberapa pertanyaan.Aku bukanya marah malah ingin tertawa lepas melihat kelakuan keduanya,aku merasa sungguh terhibur.Dan aku mulai mempercayai mereka untuk mulai mendengarkan ceritaku,atas sebab dan alasan apa aku tidak jadi mengikuti kegiatan pelantikan.Mereka mendengarkanku dengan penuh antusias.Mereka hanya menatapku dengan wajah datar,tatapan itu adalah tatapan yg menegaskan bahwa mereka mengerti apa yg sedang kualami.Saat ceritaku telah selesai,mereka memutuskan untuk membantu.

"Kalau begitu,kami yg berdua ini siap membantu,ya kan Friza?"

"Pastinya lah"Friza menanggapi

Mereka menyuruhku untuk menemui kakak pradana kami,yaitu kk Savir yg masih belajar di kelasnya.Dan aku baru sadar kalau kk Savir ternyata satu kelas dengan kk Tri dan Kk Hijrah.Saat aku telah sampai dipintu kelas kk Savir,aku mengimbau sambil memberikan kode.Kk Savir juga memberi kode untuk menunggu diluar,aku,Friza,dan Febby menunggu dibangku luar.Taklama dari itu datanglah Aril,siberandal itu datang menghampiri kami.

The Scout & The Red CrossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang