Dorongan Halus

40 4 0
                                    

Aku mengucapkan terimakasih kepada Aril yg telah mengantarku pulang,dan pikiranku masih belum lepas oleh tingkah ajaib Aril.Aku mengambil baju,serta perlengkapan yg setidaknya ku bawa untuk mencukupi kekurangan dari sanggaku.

Selesai,aku kembali kesekolah dengan menaiki angkot oren.Diperjalanan,aku mulai berfantasi.Memandangi langit,memikirkan tentang apa yg ada diatasnya,benarkah ada 7 lapis,masing-masing dilapisanya apakah ada dunia lain,apakah ada mahlukh lain yg menyerupai kami,apakah alam semesta itu benar-benar tak terbatas,apa mungkin...kami benar-benar sendiri dialam semesta yg maha luas ini.Aku mulai bergidik ngeri tentang bayanganku.

Bukan memikirkan tentang pelantikan,aku malah memikirkan hal lain.

Sesampainya disimpang sekolahku,banyak tukang ojek yg menyarankan agar aku menaiki ojek mereka,dengan baik-baik aku menolak.Aku memutuskan jalan kaki dari simpang menuju sekolah,cuaca yg sungguh panas membuatku gerah.Keringat mengucur deras.Bajuku basah oleh keringatku sendiri.

Sampai dipintu gerbang,aku melihat temanku sudah selesai mendirikan tenda.Aku mulai melangkah masuk.Namun langkahku terhenti setelah melihat banyaknya kakak Purna (Alumni) pramuka yg datang.Niatku tuk pelantikan terhenti karna aku lupa,perlengkapan seragamku tidak mencukupi.

Aku mulai berbalik arah meninggalkan sekolah,berjalan gontai.Tiba-tiba saja sahabatku Rehan datang membawa motor setelah selesai bertanding basket.Ia mengantarku sampai simpang.

***

Aku berbaring ditempat tidur.Hujan deras.Aku menarik nafas panjang dan menelan ludah.Semuanya mulai terasa sia-sia.Aku telah meminjam uang Aril,aku telah mengkhianati kakak senior yg telah mempermudah langkahku untuk pelantikan,aku telah mengkhianati seluruh teman-temanku.

Pukul empat sore hujan masih deras,langit begitu gelap.Entahlah...semua terasa berat.

Pukul enam sore,mataku mulai lelah,aku mulai membuka seragam pramukaku yg sejak tadi kupakai,yg sudah bau oleh keringat.Aku memandangi lampu kamarku yg gemerlap.dalam hatiku ingin sekali mengikuti pelantikan.Sungguh ingin sekali.Yg menghalangi cuma perlengkapan seragam pramuka ku yg kurang.Apalagi sebelumnya aku mendengar betapa seramnya pelantikan kachu dari Kevin.Entah itu benar atau tidak.

Pukul 18.15 azan maghrib berkumandang,aku sholat dan berdo'a.berharap Allah akan meneguhkan hatiku terhadap pramuka.Karna aku yakin,organisasi pramuka adalah organisasi yg baik,pantas dijadikan ajang untuk mengubah karakter,karna didasadhama pramuka,taqwa kepada tuhan yg maha esa adalah hal nomor satu dalam tuntunanya.

Pukul tujuh malam,aku masih memikirkan masalah pelantikan,tak sedetikpun aku memikirkan hal lain.Dalam hati,,aku bersikeras untuk ikut,namun dalam pikiran terlalu banyak logika yg membuat itu semua tak terjadi.

Pukul 19.45 aku mulai mengingat,menimang nimang segala kemungkinan,bangkit dari ranjang,mandi,memakai baju pramukaku,berberes-beres,berpamitan dengan ibuku,diantar kesekolah oleh ayahku.Diperjalanan menuju sekolah,ayah memberiku suatu kalimat ajaib,sesuatu yg kepagang hingga kini,yaitu "bermimpilah,maka tuhan akan memegang erat mimpi-mimpimi,terbanglah untuk menggapainya,,maka tuhan akan selalu menopang sayapmu.Kalimat itulah yg selalu menjadi acuan dalam hidupku.

***

Sampailah aku digerbang sekolah.Alhamdullilah,tekadku sudah mantap.Masa bodoh aku dimarahi karna berpakaian tidak lengkap,karna aku yakin,,teman kan slalu ada saat temanya yg lain sedang mengalami kesusahan.itu pasti.

Aku melangkah masuk kedalam gerbang.Mobil dan motor terparkir rapi.Dalam hati aku sedikit ngeri membayangkan banyaknya purna yg hadir,dan banyaknya purna yg akan mengospekku,belum lagi kakak senior yg bertampang sangar,,hiiii...itu semua sudah mulai membuat kakiku berbalik arah lagi.

The Scout & The Red CrossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang