Kejutan!

21 1 0
                                    

Suara pintu ditendang dengan keras,membuat kami berhamburan mencari arah tuk keluar.Aku yakin,dipikiran temanku juga sama

"Ini gempa bumi!!!"

Kami berlarian keluar,suara keras kakak purna dan senior yg menyuruh kami keluar sungguh memekakkan telinga.

Sepatu kami ditendang dan dicampakkan entah kemana.Kami kocar kacir mencari sepatu.

Dari kejauhan aku mendengar suara kk Rama

"Untuk yg akan dilantik,kumpul dalam hitungan 10!!"

"1....3....3....4..."aku masih kesulitan mencari sepatu,yg akhirnya kutemukan diselokan.

Kami berlarian dengan tampang lusuh dan super kacau.Tercetak bekas karpet diwajah temanku karna kami tidurnya dikarpet,bukan dikasur.

"5...6...7...8...9...10" Hitungan selesai,berhasil,semua sudah lengkap.

Nafas menderu kencang karna panik bercampur dengan lelah karna berlari.Ternyata itu bukan gempa,melainkan kejutan sengaja yang diberikan untuk membangunkan kami dengan kejam.

Aku merasa kesal,kenapa tidak dengan cara baik-baik ingin membangunkan kami,kenapa harus sendal kami yg ditendang sehingga kami kocar kacir mencari.Kenapa kami diharuskan untuk berkumpul tengah malam?

(Semua jawaban itu ternyata akan kutemukan saat diklatsar PMR)

***

Aku mengatur nafas,menarik nafas panjang dan melepaskanya perlahan,itu cukup mengurangi rasa panikku.Temanku yg lain juga sama,sama-sama mengatur nafas mereka.

Aku mendadak kedinginan,maklum saja karna tadi baru saja hujan.Badanku bergetar karna menggigil.Gigiku bergemeretuk memandangi lampu senter yg dipegang oleh kak Rama.

Terpaku menatap cahaya senter itu,tangan kekar menepuk pundakku.Aku terkejut hebat karna tidak ada siapa-siapa dibelakangku.Perlahan aku mulai mengatur nafas lagi.Dan melihat kebelakang.Ternyata itu hanya perasaanku saja(aku tahu,malam bukan dunia kami disekolah ini)

Aku mencoba tuk fokus,kakak senior dan kakak purna yg sejak tadi berdiri didepan kami hanya diam memandangi wajah kami yg lusuh satu persatu.

Aku hanya terdiam mematung,ingin rasanya hendak pulang.Kalau aku tahu rasanya begini,,lebih baik aku mengundurkan diri saja.

Tapi taklama setelahnya aku sadar,,hikmah dibalik setiap peristiwa yg tlah ku lalui.Aku merasa sungguh bodoh karna pernah mengganggap hal seperti itu merupakan hal yang mengerikan,sebab kini aku merasakan dampaknya yg begitu besar.

Ok kembali ke malam yg bersejarah itu...

Tiba-tiba kak Rama mulai membuat suasana tambah rumit

"Kakak kasih waktu sepuluh detik untuk mengganti pakaian kalian dengan seragam pramuka,harus lengkap dari ujung rambut sampai ujung kaki.bisa dipahami?!"

Kami menatap kaget kearah kak Rama,kaget mendengar kata 10 Detik.Dengan terpaksa,kami menjawab :

"Siap bisa"kami menjawab penuh keraguan

kak Rama mulai menghitung,kami berlarian mengambil seragam pramuka yg berada dalam kelas.Saat sudah sampai kedalam kelas,Junaid tersenyum dan tertawa sendirian,hingga terduduk.Kami langsung menatapnya heran,entah karna apa dan entah setan apa yg merasuki kami,,kami tiba-tiba ngakak,tertawa tanpa alasan yg jelas,bukan tertawa karna suatu hal yg lucu,tertawa kami memiliki maksud lain.

Temanku mulai mengusai tas mereka,panik...baju,singlet,kolor mereka berterbangan.Melesat dengan sangat anggun didalam kelas ditemani lampu temaram senter.

The Scout & The Red CrossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang