6. Jealous(?)-,

450 58 7
                                    


Jun berjalan cepat menuju ruangannya. Ia tidak berlari, takut kharismanya menurun katanya. Ia melangkah menuju meja sekretarisnya yang terdapat di depan ruangannya 

"Eunbi tolong persiapkan ulang presentasiku, aku tunggu di ruangan ku sekarang"

"Tap--pi pak"

Blam

Namun sebelum wanita itu selesai dengan perkataanya pintu itu sudah terlebih dahulu tertutup.

Wanita bertag nama Hwang Eunbi itu menggagakan mulutnya. Masih mencerna perkataan bos nya

"Mempersiapkan presentasi ulang katanya? Gila"

Meskipun dengan mulut mengupat, ia tetap mengerjakan apa yang diminta oleh Jun. Untung saja masih ada pertinggal di laptopnya sehingga dia hanya perlu men-copy ulang lalu menge-prin nya

Selang berapa menit presentasi yang diminta Jun tadi telah selesai. Tersusun rapi di dalam map yang dijilid

Tok tok tok

"Masuk"

Eunbi melangkah masuk ke dalam ruangan Jun. Sedikit heran dengan pandangan di depanya. Jun yang selalu menjaga kharismanya mendadak menjadi kucel seperti di depanya ini. Baju berantakan dengan 2 kancing atas kemeja terbuka serta tuxedo yang kusut, rambut berantakan, oh jangan lupakan kantung mata yang menghiasi kedua mata tajam Jun. Tangan kanan menelepon dan tangan kiri menandatangan berkas. Kemana Jun yang selalu berkelas?

"Ini pak berkas yang bapak minta"

Jun hanya mengisyaratkan telunjuk nya untuk meletakan berkas itu di meja tamu karena ia sedang dalam panggilan telepon 

"Apalagi Seok-" Jun memberhentikan ucapanya. Menaikan dagunya mengisyaratkan Eunbi untuk keluar dari ruangan nya. Eunbi langsung menangkap sinyal dari pergerakan tangan Jun

"Permisi" Ujarnya sambil membungkuk lalu membalikan badan melangkah keluar ruangan Jun

"Gila" Ujarnya pelan sambil mendecapkan mulutnya

Selepas Eunbi pergi, Jun pun kembali dengan penggangu yang sedang menelepon nya disaat genting ini

"Gara gara permintaan mu untuk pergi ke bar itu aku kehilangan bahan presentasiku, banyak berkas yang belum kutanda tangani. Puas kau sialan?" 

"Kenapa gara gara ku? Hei Jun kau tidak pernah seperti ini. Seberapa genting situasi kau akan membereskannya. Apalagi hal penting seperti itu" Ujar Seokmin diseberang

"Sialan"

"Hei aku tahu teman" Seokmin berbicara dengan logat menggoda yang menurut Jun menjijikan

"Tau apa kau?!" 

"Santai, Apa mungkin seorang Jun bisa melalaikan pekerjaannya. Pasti ada hal penting yang membuatmu begitu. Ayolah siapa dia? Hoh?" Jun menebak pasti Seokmin sudah menaik naikkan sebelah alisnya

"Siapa apanya?" 

"Siapa yang membuatmu lalai Tuan Wen? Katakan padaku~~~~"  

"Tidak usah kebanyaan menghayal sialan. Lebih baik kumatikan saja telepon ini"

"Eh eh eh, jangan dulu! Pokoknya nanti malam ikut aku ke bar itu lagi. Beri tahu siapa orangnya"

"Tidak perlu"

"Penge--"

Ppip

Jun langsung mematikan sambungan telepon mereka. Sungguh menerima telepon Seokmin bukan mengurangi bebah hidupnya malah makin memperberat

A Bitter Journey of Love -Junhao-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang