2. Meet him again-,

480 74 7
                                    

"Eomma sudah lama mengenalnya?" tanya Jun dengan mata masih memandang lurus ke arah jalanan

"Siapa? Little hao?" ujar ibu Jun dengan nada yang antusias, Jun heran bagaimana bisa wanita yang mengganggap tidak terlalu penting apapun bisa sangat heboh hanya membicarakan seorang barista?

"Little hao?" ujar Jun dengan heran

"Iya, pemuda manis yang di cafe tadi"

"Little hao? Hao kecil?"

"Iya, sangat cocok bukan"

"Tapi bu dia akan keberatan jika kau panggil begitu, lagian dia sudah dewasa tidak cocok dengan sebutan 'little hao' itu" Jun sedikit melirik ibunya yang mengembangkan senyum manis

"Cocok Junhui, sesuai dengan tubuhnya yang kecil dan lucu" ujar Ibu Jun sambil menggambarkan sosok Minghao dengan jarinya di udara

"Terserah Ibu" jawab Jun final

Ttututtut

Ryuna? batin Jun

"Angkat!" ujar Ibu nya dengan nada tak suka, sudah hilang senyum manis digantikan senyum remeh

"Tapi Bb-uu" ujar Jun terbata "Angkat!" Jun pasrah, ia menekan ikon hijau lalu menekan ikon berlambangkan speaker

"Chagi!, kau dimana? Kenapa tidak jemput aku?!" ujar seorang wanita di seberang telepon. Jun melirik sekilas ibunya yang membuang muka ke arah kaca mobil

"Aku sedang menjemput Eomma"

"Ck kau kan bisa menjemputku dulu! Baru kau menjemput wanita tua itu" ujarnya dengan nada yang dinaikkan, mendengar itu ibu Jun langsung menarik ponsel yang ada di tangan kiri Jun

"Wanita tua? Siapa yang kau maksud hah?" ujar Ibu Jun dengan nada yang tinggi hingga kerutan di wajahnya nampak jelas

"Eomma? Hah, eomma sudah makan? Har—"

"Tidak usah kau bermanis mulut Jalang!" bentak Ibu Jun sambil memutuskan sambungan telepon lalu memberikan ponsel itu kepada putranya

Jun menghela nafas, ia tahu ini akan terjadi

"Eom—" ucapan Jun terhenti sebelum ia selesai bicara

"Lain kali pilihlah jalang yang berkualitas dan setidaknya memiliki sopan santun Wen Junhui" ujar Ibunya dengan nada menekan

"Ah, Eomma lupa. Jalang tetaplah jalang, manusia murahan yang menjual dirinya demi uang. Dan itu tipe idealmu? Cih Eomma tidak menyangka, seleramu sangat rendah" ucap Ibu nya sambil melirik sinis ke arah Jun

Jun akui apa yang Ibunya itu katakan tidak ada yang kurang maupun lebih. Ia tidak sungguh-sungguh mencintai kekasih-kekasihnya selama ini. Hubungan yang dia alami selama ini tidak lebih dari saling menguntungkan. Jun mendapatkan kepuasan dan wanita itu mendapat uang. Kenapa Jun memilih jalang yang mahal untuk ia bayar? sudah pasti wanita itu sangat berpengalaman bukan?

Sepanjang perjalanan hanya dihiasi keheningan, seperti tidak ada yang mengenal satu sama lain antara lelaki dan wanita tua itu.

———————FLOWER—————-

04:59

Cafe itu sudah sunyi, semua bangku dinaikkan ke atas meja. Semua pekerja juga sudah kembali ke rumah masing-masing, kecuali ia. Xu Minghao, lelaki berkulit putih pucat itu masih sibuk menyapu sudut-sudut meja ataupun kursi di dalam ruangan itu. Sudah setengah jam ia berada di sana sendirian. Semua pegawai juga sudah pulang termasuk Woozi.

Ia mengumpulkan seluruh plastik sampah lalu menyatukannya kedalam sebuah plastik hitam yang besar. Ia keluar melalui pintu belakang dapur untuk membuang plastik besar itu. Setelah selesai berberes ia langsung berjalan menuju loker. Ia menggambil potongan baju yang terdapat di dalam laci petak itu. Menuju ke kamar ganti untuk mengganti pakaian pelayannya. Ia keluar dari kamar ganti dengan kaos biru laut dengan celana jeans beserta jaket denim.

A Bitter Journey of Love -Junhao-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang