5. Benci-,

424 58 5
                                    

03:25 AM

Jun terbangun, merasakan tangan sebelah kirinya keram. Ia melirik ke samping, melihat wanita yang semalam ia bawa kemari tanpa sehelai benang. Jun bangkit dari tempat tidur lalu membenarkan seluruh pakaiannya. Meninggalkan segulung uang di meja nakas itu. Lalu melangkah keluar ruangan itu

Ia melirik jam nya,

Masih bisa beristirahat batinya

Nanti pukul satu akan ada meeting di kantornya. Dan ia wajib datang di meeting itu

Kaki jenjangnya perlahan menuruni anak tangga itu.

"Hei, jangan terlalu dingin padaku" Jun mendengar suara itu sayup-sayup

"Minggirlah aku ingin pulang" Ia tahu benar siapa pemilik suara ini

Jun melangkahkan kakinya menuju satu-satunya ruangan yang masih di terangi lampu. Sedikit mengintip dicelah-celah pintu

Deg

Jun langsung mendelikkan matanya, melihat pemandangan didepanya.
Dua orang lelaki yang saling berciuman. Yang lebih tinggi mengapit lelaki yang satu di loker pegawai.

Jun bergemuruh, entah kenapa ia membenci pemandangan itu

Menjijikan Batinya

Ia memutar langkahnya menuju pintu utama bar tersebut. Entah kenapa degupan jantungnya bertambah berkali-kali lipat

——————FLOWER—————

Minghao mendelikkan matanya, melihat Mingming mencium bibirnya secara tiba-tiba

Brukk

"Haish" Minghao melayangkan kepalan tangannya ke sudut bibir Mingming

"Brengsek"

"Kau tambah menakjubkan sayang" Minghao menatap benci Mingming yang sedang menutupi bibirnya yang berdarah

"Kalau kau bukan teman bosku, sudah kuretakan ginjal mu. Mengerti?" Ujar Minghao sambil berlalu

"Sakit juga pukulannya" Ucap Mingming sambil ber-smirk menatap punggung Minghao yang perlahan menghilang

"Kau akan kubuat tunduk baby" Mingming mengutip jaketnya yang tergeletak kusut di sana. Berlalu meninggalkan ruangan loker pegawai itu

——————FLOWER—————-
05:00 AM

Jun sudah sampai di rumahnya, masih dengan perasaan bergemuruh di hatinya. Membuka pintu utama, lalu berjalan cepat menuju ke kamarnya

"Kau sudah pulang, sayang?"

Ia menghiraukan pertanyaan ibunya, membanting pintu kamarnya lalu menguncinya

Ibu Jun hanya menggelengkan kepalanya pelan

"Ada-ada saja masalah anak muda zaman sekarang" Ucapnya dengan tangan masih menyeduh secangkir teh hijau

"Aku ingin memakan sup. Akan ku telepon Minghao nanti agar datang kemari" Wanita tua itu pun berjalan ke kursi goyangnya sambil membaca beberapa berita tentang perkembangan negara saat ini

———————FLOWER——————

11:00 AM

Cring Cring

"Yeoboseyo" jawab pria bersurai coklat itu dengan suara khas bangun tidur

"Yeoboseyo little hao" ujar penelepon dari seberang

A Bitter Journey of Love -Junhao-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang