4. His woman-,

399 60 4
                                    


"Ayolah Jun"

"Tidak bisa, aku banyak pekerjaan" Jun tidak menatap lawan bicaranya, ia sibuk dengan kertas-kertas putih bersikan deretan huruf yang bertumpuk di meja kerjanya

"Kau bukan Jun yang biasanya kawan" ujar lelaki berjas hitam yang berdiri tepat di depan meja Jun

"Aku masih Jun yang sama, tetapi aku sangat sibuk Seokmin" Jun melepaskan kacamata putih yang bertengger di hidung mancungnya lalu menatap pria hidung lancip di depannya ini

"Oh Ayolah, kau sudah lama tidak ke bar bukan? Relaksasikan dirimu" Seokmin masih tetap gigih merayu

"Tidak Lee Seokmin" Seokim menghela nafas berat, sekelibat ide muncul di benaknya

"Malam ini ada pole dance, dan kau bisa menyewa salah satu dari mereka. Masih berniat menolak"

"Kirim padaku lokasinya pukul 11:00 aku akan menyusul" ujar Jun sambil membenarkan kembali letak kacamatanya. Seokmin tersenyum puas, benar-benar akurat pikirnya

"Baiklah aku tunggu kau nanti malam" ujarnya lalu mengilang dibalik pintu kayu berukir ruangan Jun

"Bedebah" Jun memijat pelipisnya pelan

Ia akan bersenang-senang sebentar

|11:00|

Jun sudah bersiap-siap, mengecek ponsel berangkali si kuda itu telah mengirimkan alamat bar yang akan mereka duduki nantinya.

Tingg

Lee Seokmin :  Dendalion Bar, cepatlah kemari acara sudah hampir mulai

Jun mendecakkan lidahnya, bar itu lumayan jauh dari tempat ia berada sekarang. Cih Lee Seokmin sialan.

"Eomma aku pergi"

"Mau kemana Nak?" ujar wanita tua yang duduk di kursi goyang itu sambil membaca majalah

"Bertemu dengan Seokmin Eomma"

"Baiklah, hati-hati Nak"

"Ah iya Eomma"

Jun menuruni anak tangga satu persatu dengan kaki jenjangnya. Jun sangat tampan, menggunakan kemeja abu-abu dengan lengan digulung hingga siku serta kedua kancing atas kemeja terbuka, rambut ia sisir ke belakang. Sempurna

|Dendalion Bar|

Jun memicingkan matanya, mencari sosok yang gigih mengajaknya untuk mendatangi bar ini. Jun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Ah iya mememukannya, pria itu tertawa bahagia dengan wanita-wanita yang begelayut di lengannya di sudut ruangan.

Jun melangkahkan kakinya ke arah pria itu,

"Bedebah" Seokmin langsung menggangkat kepalanya, lalu membisikan sederet kalimat ke telinga wanita-wanitanya. Mereka tersenyum, mengerti maksud majikannya

"Dadah daddy" ujar salah satu wanita berambut panjang yang menggunakan baju sexy berwarna merah terang

"Dah babby" ujarnya sambil melambaikan tangan kepada wanita-wanita sewaan yang disampingnya tadi

"Kau datang tepat waktu daddy Junhui" ujar Seokmin sambil tergelak

"Menjijikan" ujar Jun sambil mendudukan dirinya tepat di samping Seokmin

"Kenapa kau memilih bar ini? Sementara di Seoul masih banyak bar yang lebih baik?" tanya Jun

"Kau tau? Bartender disini sangat luar biasa"

"Luar biasa?"

"Ya, dia mampu meracik minuman yang bisa membuatmu melayang" Seokmin berbicara mantap mengenai bartender itu

A Bitter Journey of Love -Junhao-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang