7. Penawaran-,

407 62 5
                                    

"Dimana aku bisa menemui manager bar ini?"

Pandangan Seokmin, Mingming, Minghao langsung tertuju pada Jun yang duduk menyamping tetapi tatapannya ke arah Minghao

"Kau ingin menemui manager bar ini?" Mingming sedikit memiringkan wajahnya menghadap Jun

"Iya secepatnya" Jun masih tidak melepaskan pandangannya ke manik hazel Minghao

Lain hal nya dengan Minghao, ia menatap terkejut Jun sebentar lalu kembali menatap datar ketika melihat tangan lelaki itu yang berada di paha wanita seksi di samping Jun

"Aku akan mengantarkan mu bertemu manager nya nanti" Seokmin berkata sambil meneguk minumannya lalu tersenyum kepada wanita di sampingnya

Jun dan Minghao masih saling menatap. Melemparkan pandangan benci yang tidak bisa diartikan

Melihat Minghao berhenti memberontak. Mingming menyelipkan tangannya masuk ke kemeja Minghao lalu melumat bibir Minghao. Minghao mencoba menyikut perut Mingming, tetapi tidak berhasil. Memiring kan wajah nya agar ciuman mereka berhenti pun tidak berhasil. Malah semangkin Minghao memberontak malah tangan Mingming semangkin menekan perut Minghao

Minghao kehabisan nafas, lelaki brengsek di depannya ini membuat emosinya naik. Dimundurkan nya kepalanya lalu memajukannya secara tiba-tiba sehingga menubruk keras jidat Mingming. Melepas ciuman rakus secara sepihak itu

Minghao bangkit, menatap sadis Mingming yang tergelak. Melayangkan tinjuan tepat di tulang pipi Mingming

"Perhh-sethan dengh-anh anca-manmu" Minghao masih mengumpulkan udara untuk bernafas. Dadanya masih kembang- kempis. Namun emosi yang membuatnya melupakan hal itu

Minghao berjalan menerobos lautan manusia yang ada di dalam bar itu. Berhenti sebentar di kaca yang terdapat di depan pintu utama bar itu

Bibirnya membengkak, Minghao mendecakkan mulutnya lalu pergi ke dari bar itu. Duduk di taman sebentar sepertinya bukan masalah


Jun yang menatap kejadian tadi sedikit terkejut. Ia tidak mengira Minghao akan melayangkan kepalan tangan nya ke pipi Mingming. Jun pikir Minghao menikmati sentuhan yang diberikan oleh Mingming.

Ia menatap Mingming yang tergelak

"Sangat agresif ternyata bung" Seokmin sedikit mengejek Mingming

"Dia memang seperti itu. Sudah lama aku mengincarnya tetapi tidak berhasil"

"Bersabarlah. Lama kelamaan dia akan luluh padamu" Ujar Seokmin lalu meneguk minuman yang ada di gelasnya

"Dia sangat SUSAH DI TAKLUKKAN" Mingming menekankan kata 'susah di taklukan' sambil menatap Jun

"Aku pergi" Ujar Jun bangkit lalu meninggalkan mereka yang masih terduduk di sofa itu

"Hei hei! Kau mau kemana Junhui?!" Seokmin sedikit meninggikan nadanya. Tapi tenggelam oleh ramainya suasana di bar itu

"Hah si sialan itu. Tidak pernah duduk tenang" Seokmin menggelengkan kepalanya lalu kembali bersenang- senang bersama wanitanya

Mingming menatap kepergian Jun sambil memperlihatkan smirk nya. Sejak pertama kali ia melihat Jun menatap Minghao disitu Mingming sadar. Lelaki itu juga tertarik kepada Minghao.

"Aku tidak menyangka seorang Jun bisa tertarik dengan pria. Kau sungguh istimewa Minghao" Ujar Mingming pelan

"Kau mengatakan sesuatu?" Seokmin berkata karena mendengar Mingming berkata sesuatu

"Ah tidak aku hanya bergumam" Jawabnya sambil tersenyum ke arah Seokmin


Minghao duduk di kursi panjang yang terdapat di taman dekat dengan bar tadi. Menggulung lengan kemejanya hingga se siku. Memindahkan kedua lengannya ke belakang tubuhnya lalu mendunggakkan wajahnya menghadap langit sambil menutup matanya

Srek srek

Minghao merasa ada orang yang berdiri di belakangnya. Ia menggelengkan kepalanya

"Mana mungkin Winwin datang kemari" Ah iya, sejak kemarin ia tidak bertemu dengan Winwin. Katanya sih sibuk dengan urusan kuliahnya

Minghao menghirup panjang lalu membuangnya secara kasar

"Bajingan. Yang dia bilang hanya duduk menemani dia minum. Tetapi kenapa sampai di pangku segala? Aku menerimanya karena hutang pada Kak Baekho. Sialan! Kenapa dia menciumku?!" Minghao meraba bibirnya yang sedikit membengkak tanpa membuka matanya

"Karena kau salah menerima tawaran" Suara berat mengganggu aktivitas Minghao

Ia membuka matanya

Pandangan pertama yang ia hanyalah sepetak muka lengkap dengan mata hitam yang tajam, bibir yang seksi, dan hidung yang mancung

Ia menghela nafas. 'Bukan hantu'

"Eeh. Mata, hidung, bibir. Muka? Manusia? Junhui?!" Karena terkejut tanpa sengaja Minghao menubruk wajah Jun yang berada di atasnya. 

Dan keadaan yang terjadi adalah Minghao mengecup dahi Jun sedangkan Jun mengecup pelipis Minghao

Minghao mendelikkan matanya lalu mendorong wajah Jun

"Kau terkejut?" Jun bertanya kepada Minghao dengan nada yang sangat santai

"Kau pikir aku tidak terkejut melihat penampakan di depan mataku? Huh?" Minghao menatap sinis Jun yang berdiri di belakangnya

"Siapa suruh tengah malam duduk di taman gelap" Jun berbicara dengan nada mencibir

"Terserah. Kenapa kau mengikutiku huh? Jangan-jangan kau ini fans beratku? Atau kau----"

"Bermalam lah dengan ku"

Minghao mengerutkan dahinya

"Maksudmu?"

"Bermalam dengan ku. Tidur dengan ku. Understand?"

Minghao bangkit dari duduknya

"Tidur dengan mu? Kau pikir aku apa?!" Minghao sedikit emosi. Amarah yang tadi belum hilang sekarang malah datang yang baru

"Kau? Bukanya kau lelaki bayaran?" Jantung Minghao berdenyut mendengar ucapan tanpa dosa Jun

"Lelaki bayaran? Hei setan! Tidak usah menghinaku. Kalau kau sendiri lelaki pembayar"

"Buktinya kau mau di sentuh-sentuh oleh Mingming. Bukanya itu sama dengan lelaki bayaran?"

"Pertama, kau tidak tahu apa apa tentangku. Kedua, kita tidak saling mengenal. Ketiga, kenapa kau disini?"

"Seperti tujuanku. Aku kemari memberi penawaran" Jun mendekatkan bibirnya ke telinga Minghao
"Kalau dia hanya mengurangi hutangmu. Aku akan menghilangkan hutangmu"

"Ak--"

"Kau tidak perlu bertemu dengan Mingming lagi"

"Ak--"

"Kau hanya perlu menerima penawaranku"

"Aku tidak mau" Balas Minghao datar
"Lagian aku lelaki bukan wanita. Apa kau sudah kehabisan stok wanita sehingga menawarkan ku itu?"

"Tapi aku menginginkan mu" Jun menatap Minghao

"Aku tidak mau"

"Aku memaksa"

"Sinting" Minghao meninggalkan Jun yang berdiri menatap kepergiannya Minghao

Tingg

Lee Seokmin:  Kalau kau ingin menemui managernya. Aku akan membuatkan janji"

Jun pun merasa heran. Kenapa ia sangat bersikukuh menawarkan Minghao. Selama ini wanita yang datang ke padanya, bukan ia yang datang kepada mereka

Melihat pemandangan tadi membuat Jun sangat ingin duduk di tengah- tengah mereka berdua lalu menjedutkan kepala Mingming

Ah satu hal. Minghao sangat terlihat seksi tadi. Bibirnya yang membengkak itu terlihat menggoda Jun. Jun menggelengkan kepalanya. Ia hanya tergoda bukan ingin memiliki

Jun tersenyum miring. Minghao tidak tahu.  Jika Jun ingin sesuatu ia harus mendapatkannya. Dengan cara apapun, baik baik maupun licik


Citaciku


A Bitter Journey of Love -Junhao-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang