part 15

87 15 3
                                    

"Nata.... "

Deg...

Suara itu...

Mama...?

"Nata mama rindu sama kamu nak" ucap mama Nata dengan lembut.

Nata memandang mamanya dengan tatapan kosong, mamanya pun mendekatinya dan memeluknya namun Nata tidak merespon apa-apa, setelah itu mamanya melepaskan pelukannya dan mengusap-ngusap wajah lembut Nata dan menggenggam tangan Nata sambil mengelus-ngeluskan ke pipinya.

"Mama mohon kasih mama satu kesempatan aja sayang, untuk menebus semua kesalahan mama di masa lalu" ucap mama Nata sambil mengalirkan air mata.

Naya melihat kejadian itu pun langsung menghampiri Nata.

"Nata..?" ucap Naya lembut.

Nata pun mengalihkan pandangannya ke arah Naya yang masih memasang ekspresi datar.

"Kamu...?" tanya mama Nata sambil melihat Naya.

"Ah, tante saya Naya temennya Nata, sebelumnya kita pernah ketemu kok, nggak sengaja, di taman, aku nabrak tante, ingat nggak te..?"

"Yah saya ingat, kamu sepertinya teman yang baik untuk Nata"

Tiba-tiba Nata langsung membelakangi mamanya dan keluar dari perpustakaan, Naya pun kaget melihatnya.

"Nata..!"

Naya mengejar Nata hingga keluar dari perpustakaan.

"Kamu udah janji sama aku buat nggak lari lagi Ta..!!"

Nata mengehntikan langkah kakinya, Naya langsung mengejarnya dan berdiri di hadapannya, sambil memegang kedua lengannya, lagi-lagi Nata terlihat tertunduk.

"Maaf Nay, tapi aku kan udah stay di sana walaupun sebentar, aku nggak lari, kalo aku lari aku nggak bakalan biarin dia meluk aku, megang muka aku Nay"

"Tapi aku mau kamu terima dia lagi, aku tau kamu masih mebutuhkan sosok seorang ibu di sisi kamu Ta"

"Setiap ngeliat wajahnya aku langsung terbayang semua yang dia lakuin, dia ninggalin papa tepat di depan mata aku dengan kondisi papa yang... "

"Nata mama mohon.. " ucap mama Nata dari belakang Nata.

"Nata satu kesempatan aja" sambung Naya "gimanapun dia adalah ibu yang mengandung dan melahirkan kamu" jelas Naya.

"Mama janji nggak bakalan ninggalin Nata lagi kan ma?" ucap Nata penuh lirih dan lembut sambil meneteskan air mata.

"Iya sayang mama janji, mama nggak bakalan gitu lagi" ucap mama Nata sambil mengusap air mata yang berada di pipinya dengan tangan mulusnya lalu memeluknya.

Setelah itu Nata, Naya dan mama Nata pergi ke rumah Nata, dan kebetulan di rumah Nata sedang ada kakenya, mama Nata pun masuk bersama Nata sambil menggandeng tangan anak semata wayangnya itu dengan Naya yang mengiring mereka dari belakang.

"Marsha..?" tanya kakek Nata kepada Mama Nata dengan heran.

"Dien..?" tanyanya sekali lagi.

"Kek mulai sekarang mama akan tinggal di sini sama Dien" jelas Nata pelan.

"Dien.. " ucap kakek Nata lalu memeluk Nata. "syukurlah kamu sudah bisa nerima mama kamu lagi, kakek seneng, sebenarnya kakek nggak tahan liat mama kamu selalu nangis ketika ketemu kakek" lanjutnya.

David yang baru saja keluar dari kamar Nata pun sedikit heran dengan keributan di lantai bawah, saat menuruni anak tangga, dia merasa melihat orang yang seeprtinya tidak asing.

My First & Last (~TAMAT~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang