part 17

37 10 3
                                    


~Tenanglah dirimu dalam kedamaian. Ingatlah cintaku, kau tak terlihat lagi. Namun cintamu abadi.~

Kenapa kamu nangis Kasih..?"

"Aku nggak bisa kasih tau kamu, tapi di sisi lain aku kasian liat kamu gini Ta, seperti orang yang kehilangan sesuatu namun tidak tau harus mencari sesuatu itu kemana"

"Maka dari itu, agar aku bisa mendapatkan sesuatu yang hilang itu bantu aku Kasih, tolong jawab Naya dimana...?"

"Naya sebenarnya sakit Ta, dia punya kelainan jantung dari kecil, dan belakangan ini lebih tepatnya semenjak masuk SMA penyakit itu sering banget kumat"

Mendengar cerita dari Kasih membuat Nata terdiam, tak ada respon dari dia, hanya diam dan menunduk.

"Kamu, sebenarnya suka kan sama Naya, kamu nggak perlu bohong Ta, dari awal itu semua udah terlihat jelas, kamu balikan sama Sofia aku yakin itu bukan cinta, iya kan?"

Lagi-lagi Nata hanya diam, sepata kata pun tidak keluar dari mulut Nata.

"Kalo kamu nggak jawab, aku bakalan pergi sekarang juga!"

"Iya, aku baru sadar, aku suka sama Naya lebih dari wanita mana pun, lebih dari Sofia, tapi aku malu, aku mengelak dari rasa itu, pengecut memang"

"Ta, kamu tau, kamu udah buat Naya bahagia banget, dia meratiin kamu terus, dengan meratiin kamu aja itu udah buat dia bahagia banget, apalagi waktu kamu di suruh sama Bu Revi untuk jadi Tutor dia, kamu ingatkan?, kalian bisa dekat kayak sekarang karna apa, berawal dari sana, dan kamu masih ingat, sebelum ini Naya pernah nggak sekolah juga kan?"

"Iya, itu karna apa?" tanya Nata.

"Naya itu suka banget sama yang namnya ice cream tapi sayangnya dia nggak boleh makan terlalu banyak cemilan kesukaannya itu, jadi mamanya buat jadwal untuk dia makan ice cream".

"Jangan-jangan karna ice cream yang di kasih kakek" saut Nata.

"Iya"

"Udah kasih sekarang nggak perlu panjang lebar lagi, Naya dimana, aku mau bilang sama dia, aku tuh bener-bener suka sama dia" jelas Nata terburu-buru.

"Ya udah kamu ikut aku sekarang"

15 menit pun berlalau dan akhirnya Kasih dan Nata tiba di Rumah Sakit yang biasa merawat Naya dan inilah rumah kedua baginya.

Kasih dan Nata pun terluhat sangat buru-buru berjalan di koridor Rumah Sakit, namun tiba-tiba Aqsa menghalangi perjalanan mereka.

"Kak Kasih, kenapa cowok ini kakak bawa kesini?!" ucap Aqsa.

"Maafin kakak Sa, tapi kakak udah nggak bisa nutupin ini dari Nata, kakak kasian liat dia nyariin Naya terus, dan Nata memang beneran suka sama Naya sebelum kakak ngomong kalau Naya sakit" jelas Kasih.

"Suka?!, kak Kasih bisa pergi duluan liat kak Naya, aku mau ngobrol sama cowok ini dulu sebentar aja" ucap Aqsa.

"Oke, terserah kamu, Nata aku duluan ya!"

"Hhmm ya" jawab Nata.

Kasih pun pergi meninggalkan Aqsa dan Nata berdua.

"Apa iya lo beneran suka sama kakak gue?!" tanya Aqsa tegas.

"Apa kamu melihat ketidakseriusan dari raut wajah aku ini, aku beneran khawatir sama Naya, aku gelisah nggak liat dia, aku balikan dengan cewek lain juga nggak sepenuhnya aku bahagia, risih?, memang pada awalnya begitu, tapi saat dia nggak ada di samping aku, aku bersa, kayak ada yang hilang dari diri aku, apakah kalo aku nyatain perasaan itu sekarang bakalan jadi hal yang sia-sia?"

My First & Last (~TAMAT~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang