part 14

80 17 0
                                    

"Ingat baik-baik kata-kata gue....!" ucap Aqsa dengan nada serius. "Lo jangan coba-coba untuk ngebohongi perasaan lo sendiri, karna nanti lo sendiri yang bakalan menyesal, dan apabila lo udah merasakan rasa itu maka bakalan sulit buat lo memulihkannya seperti semula" lanjutnya.

"Apa yang harus aku sesali dan perasaan apa yang harus aku bohongi, aku berkata jujur memang aku nggak punya perasaan apa-apa sama —cewek aneh itu..!" jelas Nata. "Dan kamu..!" sambil menunjuk. "Kamu itu siapanya Naya sih..?!, kok kamu Sok tau segalanya tentang dia" lanjutnya.

"Gue adeknya.." jawab Aqsa dengan santai.

"What..?? Adeknya..!?" kaget Nata. "Tapi kalian nggak mirip dan juga Naya nggak pernah cerita" lanjut Nata.

"Karna gue jarang pulang ke rumah, gue adeknya Naya tapi gue yang keliatan lebih tua, dan kenapa gue nggak sekolah lagi, karena gua di percaya sama Eyang gue buat ngelanjutin usaha dia" jelas Aqsa.

"Usaha..?, usaha apaan bocah, berkebun..?" tanya Nata dengan nada sedikit menyindir.

"Gue CEO cafe ini" jawab Aqsa santai.

"Halu ni anak, cafe ini aja belum lama buka, dan kamu ngaku-ngaku kamu CEO cafe ini..?!, dasar sinting..!" jelas Nata dengan rasa tidak percaya.

"Mangkanya gua balik ke sini dan bakalan menetap disini, karena cafe ini buka cabang di sini dan emang sengaja gue nyari lokasinya dekat sama rumah gue, tapi terserah lo sih kalo nggak percaya, yah.. Nggak apa-apa" jelas Aqsa.

"Kalo itu semua bener, mana buktinya..?" tanya Nata.

"Ntar pasti Naya ngenalin gue sama lo, dan tugas lo adalah buat pura-pura kalo kita nggak pernah ketemu atau ngobrol, ngerti..?!" jelas Aqsa.

"Eehh pertanyaan aku belum kamu jawab ya..!! " balas Nata.

"Semuanya pasti bakalan di jelasin sama kak Naya, tenang aja, ya udah sampe di sini dulu ya, masa depan my sister, gue cabut dulu..!" Aqsa pun langsung meninggalkan Nata.

Lalu Nata pun pergi ke kasir untuk membayar minuman yang telah ia beli.

"Maaf mas, mas kan temannya pak Aqsa, jadi nggak perlu bayar" jelas salah seorang penjaga kasir.

"Pak..??, emang bocah itu tadi siapa sih..?!" ucap Nata.

"Memang kayaknya terlalu muda buat kami manggil dia dengan sebutan *pak*, tapi mau gimana lagi, dia boss kami" jelas si penjaga kasir.

"Shit..!! " bisik Nata.

📚📖📚

Tak terasa ujian kenaikkan sebentar lagi menghampiri, Nata harus lebih giat lagi belajar agar nilainya tidak jatuh, saat ini Nata sedang berusaha untuk belajar Kimia dengan sangat fokus di dalam kamarnya, dan tiba-tiba suara pintu terbuka terdengar seperti ada seseorang yang sedang masuk, lalu duduk di atas ranjang Nata.

"Ngapain kamu kesini vid..?" tanya Nata, tentu saja orang yang berani masuk seperti itu ke dalam kamarnya hanya David, mangkanya Nata langsung tahu bahwa yang masuk adalah David.

"Aku mau nanya" jawab David.

"Nanya apaan..?, kamu nggak belajar..?, ujian bentar lagi"

"Aku serius" jawab David.

Nata pun lngsung memutarkan poros kursi belajarnya menghadap ke arah David "oke!" ucap Nata.

"Kamu masih sayang nggak sih sama Sofia?,  please jujur..!!".

"Masih perlu di tanyakan..?!" jawab Nata.

"Iyalah, aku berasa kamu lebih peduli sama Naya" jelas David. "Aku nggak suka ya liat cowok yang nggak memperdulikan ceweknya karna cewek lain..!" lanjut David.

My First & Last (~TAMAT~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang