Note 04

16.9K 377 1
                                    

taehyung perlahan mendekatkan miliknya di dekat lubang vagina jennie. Menggerakkan miliknya di sana, menggoda agar bagian bawah tubuh jennie semakin mengeluarkan cairan licin yang akan membantu penyatuan tubuh mereka nanti. "Ya Tuhan, jangan mempermainkanku. Lakukan cepat." Kata jennie menekan kepala taehyung yang mulai menjejal dada bagian atasnya.

"Sabar, sayang. Semua ada waktunya." Balas taehyung. Kemudian bibir pra itu sampai pada puncak dada jennie. taehyung hanya mengecup sekilas lalu meninggalkannya lagi dan mengecup area dadanya yang lain. jennie merasa sengatan panas di dalam tubuhnya meningkat dengan perlakuan taehyung itu. Sialan pria ini, ia terus menggoda tubuh jennie hingga rasanya tubuhnya akan meledak. Dengan inisiatifnya, jennie menangkap kepala taehyung dan mengarahkan bibir pria itu ke puncak dadanya kembali. Namun alih-alih taehyung memasukkannya, pria itu malah menutup mulutnya rapat.

"Ya Tuhan kim taehyung, jika kau tidak cepat ini tidak akan selesai." Erang jennie frustasi. Ia tidak bisa menahan setiap godaan tubuh taehyung yang kini menggoda dua alat sensitifnya. Aliran listrik tubuhnya semakin besar karena godaan taehyung yang tak kunjung berhenti. "Tolong." Mohon jennnie. Memohon agar taehyung memanjakan dadanya yang kini benar-benar membutuhkan mulut taehyung.

Merasa cukup mempermainkan gairah istrinya, bibir taehyung menangkap puncak dada jennie dan mengulumnya keras. Dengan pelan juga, taehyung menuntun pusat tubuhnya menuju pusat tubuh jennie. Dengan tuntunan tangannya ia memasukkan miliknya dengan pelan ke dalam tubuh jennie.

"Please." jennie benar-benar sudah kacau diantara gairahnya. Permohonannya itu adalah permohonan agar taehyung menggerakkan tubuhnya.

"Kau ingin yang lembut atau yang keras?"

"Terserahmu saja." jennie menjatuhkan kepalanya di pundak taehyung. Pria itu tersenyum penuh kemenangan. Hal yang seperti ini yang ia suka. Membuat jennie memohon dan bertekuk lutut di atas gairahnya.

taehyung menggerakkan tubuhnya, ia langsung melakukan dengan tempo cepat. Sejujurnya saat menggoda jennie tadi, bukan hanya istrinya yang merasa tersiksa. Ia juga merasakan. Hingga dorongan untuk mencapai puncak kenikmatan membuat tubuhnya harus bekerja ekstra.

"Appa dan eomma ingin berenang?" Diam. taehyung menghentikan gerakannya. Ia menatap ke asal sumber suara dan melihat Arana sedang berdiri tidak jauh dari kolam dengan rambut yang masih acak-acakan dan wajah bengkak khas bangun tidurnya. Oh my God. Anak itu sudah bangun. Dan, dan mereka masih .....

"Jangan mendekat. Jangan mendekat." Teriak taehyung ketika Arana melangkahkan sebelah kakinya untuk lebih dekat kepada mereka.

"Kenapa?"

"Jangan mendekat. Kau, kau cuci muka dulu baru ke sini." Kata taehyung. Hanya alasan itu yang tiba-tiba melintas di kepalanya. Sementara jennie, jangan ditanya lagi. Ia sudah menegang di gendongan taehyung. Kedua tangannya berusaha menaikkan kembali tali bra-nya ke pundak, sebelum ia berbalik untuk melihat putranya.

Arana menggosok kembali kedua matanya sekali lagi. "Eomma, kenapa digendong appa?" taehyung tidak tahu harus menjawab apa. Ia akhirnya menyuruh taehyung untuk menyampingkan tubuhnya agar bisa bertatapan dengan Arana.

"Jangan gila, Kau bahkan masih bertelanjang dada seperti ini." Bisik taehyung mengarahkan pandangannya pada dada jennie. jennie memang belum sempat menaikkan bra-nya tadi sebelum Arana melontarkan pertanyaan padanya, tali itu baru melewati setengah lengan jennie.

"Miringkan saja badanmu." Perintah jennie. taehyung menurut dan memiringkan badannya. jennie memberi senyum kecut pada Arana sebelum menjawab pertanyaan anaknya. " Tadi, eomma hampir tenggelam. Jadi, eomma menyuruh appa untuk menggendongku." Setelah mengucapkan itu, jennie menahan napas menunggu reaksi Arana.

"Oh. Eomma, aku juga ingin berenang." jennie membuang napasnya lega. Beruntunglah anak itu tidak terlalu mendapati kejanggalan yang terjadi di dalam air.

"Cepat ambil pakaian renang dan pelampungmu." Arana berbalik, meninggalkan mereka berdua yang menyisakan napas lega dari keduanya.

"Oh, eomma tali bajumu turun." Bocah itu berbalik sekali lagi menunjuk tali bra jennie yang berada di lengannya. taehyung segera menaikkan talinya, takut jika jennie yang bergerak akan memerlihatkan kegiatan mereka yang bawah sana. "Terima kasih, sayang." Ucap jennie.

"Dia alasanku memintamu untuk melakukannya cepat. Lihatlah, untung saja ia belum mendapati pikiran menyelidiknya sepenuhnya." Omel jennie. taehyung mengangguk membenarkan. Demi Tuhan, apa yang akan dia katakan pada Arana jika saja anak itu mendapati taehyung memasuki tubuh ibunya di bawah sana.

"Kita lanjutkan." Kata taehyung, setelah tadi ada jeda diantara mereka. taehyung kembali menggerakkan tubuhnya yang memang masih terhubung. Ia menggerakkan lebih cepat dari tempo tadi. Takut-takut jika Arana datang lagi dan benar-benar menginterupsi kegiatan mereka. Dan jika anak itu datang lagi, otomatis kegiatan mereka benar-benar akan berhenti. Kepala Taehyung tiba-tiba saja berdenyut memikirkan penuntasan mereka yang terancam gagal.

Making In Love the Pool [ Taennie ] NC 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang