ufficiale d'amore

Part 5

      Pagi ini danis menjemput julia sekalian memberi sketchnya. Entah kenapa semalam julia tidak bisa tidur karena kepikiran dengan pilihannya antara yudha atau dannis.

" good morning julia " sapa dannis

" good morning "

Dannis langsung membukakan pintu mobil untuk julia. Dannis melihat ada yang berbeda dari raut wajah julia , tidak seperti biasanya yang ceria.Dannis segera mengantarkan julia ke tempat kerjanya. Selama dalam perjalanan danis bercerita dan mengajak ngobrol julia , tapi julia tidak mendengarnya karena masih berkutik di pilihannya.

" julia , are you okay ?"

" im okay , maaf ya tadi aku ga dengerin kamu cerita "

" kamu kenapa ? Masih kepikiran yang omongan aku ? Udah kamu ga usah pikirin , nanti kamu sakit , biarin aja omongan aku . Lagian itu cuman pernyataan aku  ."

" makasih ya udah mau jujur . Tapi maaf aku belum bisa jawab secepatnya"

" that's okay , i'll waiting untill you're ready to say it"

" im sorry , tapi aku ga enak sama kamu danis , kalo kelamaan jadinya aku yang gantungin kamu."

" semua pilihan emang butuh waktu kok , so... that's okay .im fine "

Julia sudah sampai di tempat kerjanya , dan dia segera masuk ke rumah sakit. Saat akan memasuki ruangannya , para suster melihat ada yang aneh dengan julia seperti sedang ada yang di pikirkan.

Setelah julia sampai di ruangannya, salah satu suster yang dekat dengannya bernama siska menghampirinya karena khawatir akan keadaan julia.

" selamat pagi dokter julia , dokter lagi ga enak badan ya ? " tanya siska ragu - ragu dengan pertanyaannya karena takut semakin membuat julia bad mood.

" pagii juga suster , saya  baik - baik aja kok , mungkin saya lagi banyak pikiran aja
akhir - akhir ini" julia tersenyum tipis karena masih tidak mood.

" ooh gituu oke deeh kalo lagi butuh temen curhat kita ngobrol aja yuk , saya siapp dengerinnya kok , SEMANGAT DOKK!!" Siska sambil mengacungkan jempol kepada julia.