[ 7 ]

205 28 4
                                    

Minim edit...

Semula Yuan pikir, seiring berjalanya waktu Junkai akan kembali seperti semula. Seperti Junkai yang duluh, yang  selalu mengacaukan harinya dengan segala tingkah konyol lelaki itu.

Akan tetapi kali ini lelaki manis itu salah besar. Dengan hari ini sudah genap seminggu, Junkai seakan hilang dari kehidupannya. Yuan akui bahwa dia sangat merindukan sosok yang selalu ada untuknya itu.

Berulang kali  dimencobanya, kembali bercakap seperti biasa dengan lelaki itu namun dengan tegahnya Junkai malah menanggapinya dingin.

Ketika dikelas Junkai tetap dengan segala keributanya, namun itu tak berlalku jika berada diketap Yuan. Dan karna hal itu pulah Yuan semakin kesal pada dirinya sendiri dan juga lelaki bermanga Wang bodoh Junkai itu.

"Hai, kau baik - baik saja?" tanya Qianxi. Yuan menoleh, mengangkat satu alisnya heran.

"Aku? Tentu saja." Kembali membuang pandanganya menatap langit yang tertutup awan mendung di luar jendelah.

Qianxi bersandar pada dinding kosong jejeran jendela. "Wajah mu terlihat sedikit pucat," ujarnya mentap sahabnya sedikit khawatir.

"Sepertinya aku hanya sedikit kelelahan." Tersenyum kecil, agar tak meembuat Qianxi khawatir.

Yang lebih mudah beberapa bulan itu melipat tanganya di depan dada. "Yak! sudah kutakan untuk tidak tidur hingga larut malam bukan," decaknya.

Yaun terkekeh kecil dengan tingkah Qianxi yang sudah seperti papanya itu.

"Hehe akhir -akhir ini aku tak dapat tidur dengan baik," katanya. 

Walau pun lelaki bermarga Yiyang itu lebih mudah darinya percayalah antara ketiganya Qianxi lah selalu bersikap dewasa, pikir lelaki mirip kelinci itu.

Tawa Yuan semakin melemah, tergantinkan denga senyuman masam. Mungkin tak ada lagi kata bertiga untuk lelaki manis itu. 

Menyadari manik Yuan berubah menjadi sendu, Qianxi kembari berucap, "Kau masih memikirkannya?"

"Memikirkan apa?" tanya Yuan balik.

Qianxi mengerakan dagunya, menunjuk Junkai yang sedang berceloteh pada Qilin di sisi lain kelas itu.

Yuan hanya melirik singkat. "Tidak. Kata siapa aku-"

"Wajah mu yang berkta begitu," sela Qianxi. Yuan kembali terdiam. "Sudalah jujur saja apa susahnya."

"Aku selalu jujur," ujar Yuan. Sedikit cemberut, tak terima.

"Untuk kali ini, kau tidak. Apa susahnya mendengarkan kata hati mu hmm," tutur Qianxi. Mentap lelaki manis itu lembut.

Yuan mengguk, sembari membuang nafas pelan. "Entalah sepertinya dia benar - benar membenci ku," ucapnya lirih. Terlihat jelas manik lelaki itu sedikit basa.

"Kalau benar dia suka pada mu, tak seharusnya dia memperlakukan mu seperti ini," kata Qinaxi.

Menepuk pundak Yuan, memberi sedikit dorongan kecil. "Jujur aku sedikit kesal padanya," lanjutnya.

"Tidak, Qianxi. Sejak awal ini salah ku," bantah Yuan. "Seharusnya aku memberinya kesempatan sejak awal."


Langit terlihat biru tua ketika Yuan melangkah santai menuju tempat tingalnya.

Sembari mengedarkan pandanganya kesekitar, lelaki manis itu bergumang kecil. Menyanyikan lagu yang didengarnya melalui sambungan earphone-nya.

Sampai manik bulanya menagkap sosok lelaki jangkung yang sudah sengat dihafalnnya, sedang bersandar di dinding padar tak jauh didepanya.

Lelaki jangkung itu menoleh, sembari tersenyum simpul dan melangkah kenujunya dengan agak canggung.

"Hi," ucap Junkai. Lelaki jangkung itu.

Yuan tersenyum kecil. "Hi, juga. Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya.

Tak tahu harus bereaksi seperti apa pada lelaki yang cukup di rindukanya itu. Melihat Junkai menghampirinya seperti ini membuat perasaan Yuan campur aduk.

Lelaki jakung itu terdiam, kemudaian mentap lurus tepat di manik Yuan.

"Aku merindukan mu," ucapnya. Tersenyum tulus. 

Tbc.



Hahaha udah pada gereget gak nih ama endingnya >w<

Oh iya guys di sebelunya aku lupa ngingetin kalo di next chap udah the last chap :(( Gak kerasa ya. Maaf kalo lagi2 aku buat ff nya gaje 1000% ampas_-#

Dan juga makasih banyak kalian udah ngasih votmen. Thank you very much 😘


Aku juga mau nanya nih guys. For next ff mana yg lebih duluh aku keluarin ff Yaunlin (Zhenyuan x Junlin) ato Qixuan (Book 2 Hopeless Love)

Hayooo yg mana wkwkwk di tungguin saran nya;)

Not Yet!  || Kaiyuan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang