🎶Have You Ever Been in Love - The Ivy
•••
Sembari mengendara, matanya melirik spion dan menemukan mobil SUV hitam mengikutinya dari belakang. Devlin membuang napas. Tidak perlu sampai berbuat demikian, ia akan pulang baik-baik saja.
Namun ternyata pria itu sangat keras kepala. Menolak tegas ketika Devlin pulang sendiri saja, tidak perlu repot diekori seperti itu. Hm, pria itu sepertinya tidak tahu bahwa ia pengidap Urbact-wiethe Disease.
Devlin bersikap acuh sedari tadi, meskipun dalam mobilnya sendiri. Mobil mewahnya diparkirkan ke halaman rumahnya kemudian keluar dari mobilnya.
Menatap para pengawal yang bersiap mengeluarkan senjata kala mobil SUV yang asing berhenti diluar halaman. Devlin mengisyaratkan agar mereka menurunkan senjata lalu melangkah mendekati mobil itu.
Sang pengemudi keluar dan berjalan mendekati Devlin. Pria itu malah tersenyum teduh ketika Devlin memasang wajah datar. Mengabaikan para pria bertubuh kekar yang sebelumnya menodongkan senjata kearahnya.
"Rumahmu cukup jauh dari daerah kota. Termasuk rumah dalam hutan." katanya dengan mata memperhatikan sekitar kemudian fokus pada rumah lantai dua didepannya.
"Ya. Sudah 'kan?" Devlin bersidekap. "Terima kasih sudah mengantarkanku. Sekarang kau boleh pergi." ujar gadis itu dengan menekankan semua kalimatnya.
Pria itu terkekeh saat bertemu pandang dengan gadis berambut cokelat itu. Ia mengangguk dan dengan santai menjawab. "Tidak sebelum aku tahu namamu."
Devlin mendecih. Ia langsung membalikkan tubuhnya meninggalkan pria itu. Suara pria itu kembali terdengar sebelum akhirnya ia menutup gerbang rumah.
"Hey. Namaku Austin Cadee. Semoga kita bertemu lagi."
Ia tidak peduli siapa pria asing itu.
***
Tanpa melepas sepatunya, ia menghempaskan tubuh ke ranjang kingsize itu. Kepalanya menengadah menatap plafon kamar dalam diam.
Ah, belum satu hari ditinggal Justin ia sudah rindu berat. Ia berharap waktu akan cepat berlalu.
Lalu, tiba-tiba saja hari ini terjadi kecelakaan maut dan bertemu dengan pria yang namanya Austin Cadee. Devlin benar-benar terkejut melihat pria itu 99,98% mirip dengan Justin. Yang membedakan hanyalah gaya rambut dan warna bola mata.
Sial! Rindunya kepada Justin semakin besar!
Mendadak kepalanya teringat kejadian malam panas itu. Pertama kali ia melakukan berhubungan intim dengan orang yang dicintainya. Pada awalnya, terasa sangat sakit, jika Devlin akui. Tetapi lama-kelamaan terasa sangat nikmat. Bahkan sekarang pikiran liar mendominasi pikirannya.
Gadis itu menggeleng kuat. Ia tertawa sendiri sembari mengangkat kakinya dan menendang udara.
Ia berhenti tertawa kemudian mengambil posisi duduk ditepi ranjang. Dering ponsel membuat gadis itu segera menyambar slingbagnya dan mengambil benda persegi berwarna RoseGold itu.
Virgo menelponnya.
Dengan malas Devlin mengangkat telepon dari lelaki itu. Tidak menyangka setelah tiga bulan menjauh dari dirinya, kini Virgo muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1
RomanceYOUNG-ADULT 17+ *BOOK1 ON MILLANEZ SERIES* Rank #73 dalam Percintaan (31/07/2019) Rank #68 dalam Percintaan (03/08/2019) Rank #62 dalam Percintaan (05/08/2019) Rank #3 dalam Aksi (20/06/2021) Ini hanya mengisahkan tentang seorang gadis cantik, jeniu...