.1

17 1 0
                                    

pagi hari jafi baru sampai dibandara yg ada di jakarta, aing yg sejui menyelimuti kulit putihnya, dengan berbagai orang yg berlalu lalang dia mencari keberadaan papahnya yg akan menjemputnya.

"welcome indonesia jafi come back" katanya setelah keluar dari kerumunan orang dibandara. lelaki paruh baya yg melihat itu langsung menghampirinya dan membekap gadis itu kedalam pelukannya.

"apa kabar kamu sayang papah kangen" kata lelaki paruh baya itu tanpa melepaskan pelukannya. jafi yg melihat itu membalas pelukannya tak kalah erat.

"fifi juga kangen papah" jawabnya tak tahan dengan air mata yg sudah mengalir dari tempatnya.

saat didalam mobil keadaan saat penuh dengan leluconan yg dibuat oleh papahnya itu, tapi lelucon itu tawa itu henti ketika jafi mengucapkan kalimat yg mengejutkan.

"pah jafi boleh minta sesuatu? "

"boleh selagi papah mampu sayang"

"aku mau tinggal di apartemen sementara waktu"

"tidak fifi, kmu harus tinggal di rumah"

"please pah fifi belum siap pulng, nnti jika fifi sudah siap fifi janji akan pulang, izinkan fifi disana pah"

"baiklah tapi klo ada apa apa bilng sama papah" final hendra ayah dari jafi yg diangguki jafi dengan semangat.

--

hari menunjukan pukul 22.30 tapi jafi belum memejam kan matanya hingga dirinya dilanda bosan. ada pemikiran untuk menelpon pacarnya tapi dia berpikir takut pacarnya tau dia di indo ,ah tapi pikiran itu dia enyahkan.

langsung saja jafi menekan tombol videocall kepada nomber pacarnya Alvino demian, cukup lama pacarnya mengangkatnya karna saat diangkat terlihat wajah pacarnya yg baru bngun tidur.

"ups sorry aku gak tau kamu udh tidur"

"gakpapa sayang, kenapa kamu telpon aku malam malam gini hem? "

"aku bosen gak bisa tidur jadi aku telpon kamu"

"yaudah klo gitu pejamin mata kamu biar aku lakukan sesuatu biar kamu tidur"

Lelaki itu membawa gitar dan menyanyikan lagu sesuatu sehingga gadisnya tertidur, setelah dilihat jafi benar benar tidur lelaki itu meletakan gitarnya dan tersenyum manis.

"good night princes" setelah itu sambungan pun tertutup.

didalam kesedihannya beruntung masih ada kekasihnya yg siap mendengar curhatan nya selalu ada disaat dia sedang terpuruk selalu menghibur disaat sedih.

--

malam berganti pagi jafi sudah bangun dari tidurnya dia sngat bersemangat untuk menjalani kegiatannya hari ini yitu mulai jari ini dia sudah bisa sekolah disekolah ayahnya yg sudah diurus oleh ayahnya dan sekarang dia tinggal masuk.

suara telpon menghentikan kegiatan jafi memakan sarapannya, oh ternyata ayahnya sudah menunggu nya di lobby, langsung saja setelah selesai sarapan dia keluar menuju lobby dimana ayahnya menunggunya.

"morning papah" kata jafi saat sudah berada dihadaan sang papah.

"pula cantik, ayo berangkat sebelum terlambat" jawab hendra yg diangguki jafi. kedua nya berjalam beriringan menuju mobil yg sudah terparkir ditempatnya.

oh jngan lupakan tampilan jafi yg berubah, dia sengaja mengguna kan soflen dan kacamata agar tidk ada yg mengenalinya dengan kembarannya yg sama sekolahnya dengan dia.

"oh iyh kamu cantik dan beda papa aja sampe pangling waktu kamu menghampiri papah tadi" kata hendra disela jalanna yg macet itu

"ah papah bisa aja"

"kenapa kamu merubah penampilan kamu? " tanya hendra

"ingin aja " jawab jafi seadanya.

tak terasa mobil yg dikendarai hrndra sudah terparkir rapih diparkiran khusus untuk para guru guru.

"ah pah jafi sendiri aja, jafi masih inget kok tempat kepala sekolahnya " kata jafi yg langsung diangguki hendra karna kebetulan juga hendra harus buru buru ke kantor ada yg harus diurusnya.

"gak papa kan? papah juga ini ada urusan dikantor" kata hendra yg dibas senyuman dan anggukan oleh jafi, langsung saja jafi menyalami hendra dan keluar dari mobil.

untung saja kbm sudah mulai jadi tidak ada yg melihatnya keluar dari mobil hendra, dia sengaja datang saat kbm sudah mulai pikirnya anak baru ini.

JafierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang