"fi udah vino gak gitu kok" kata missya menenangkan jafi yg sedari tadi menangis dibngku taman belakang sekolah.
"tapi tadi dia sama cewek sya, gue pindah ke indonesia buat dia buat kalian tapi kenapa dia khianatin gue" gumam jafi disela tangisnya.
hari pertamanya sekolah yg jafi bayangkan akan menyenangkan karna bertemu pacarnya setelah sekian lama LDR an kini hancur tidak sesuai ekspetasi nya.
"bukan maksud dia khianatin lo kok itu mh cewe nya aja yg kegatelan sama vino" jawab missya sambil mengusap bahu sahabatnya itu.
"tapi kenapa vino diem aja gak nolak" kata jafi lagi membuat missya tak bisa menjawabnya,karna dia juga tidk tahu kenapa si vino mau aja di kintilin si wati, ya dia wati anak kelas 10 IPA 2.
saat missya ingin menjawab pertanyaan jafi tidak jadi karena suara seseorang yg menghentikan missya.
"fi maaf ini gak seperti yg kamu lihat" kata vino yg sudah berjongkok dihadapan jafi, untung saja taman belakang kosong maka tidak ada yg melihat ini kecuali missya dan kedua teman vino yg juga baru datang.
jafi tidak menjawab dia langsung pergi meninggalkan semua yg ada ditaman belakang sambil menghapus airmatanya,, vino yg ingin mengejar jafi ditahan oleh missya.
"jangan sekarang kasih dia waktu biar gue dulu yg bicara" kata missya yg langsung berlari menyusul jafi. Vino mengacak rambutnya frustasi, dia tidak tau jafi akan pindah kesini dan melihat apa yg tadi vino lakukan, vino juga sebenarnya tidak ingin dikintilin terus sama cewek itu tapi vino ada alasannya.
--
kini jafi sedang berada di toilet membasuh muka agar terlihat lebih segar walau masih terlihat kntung mata yg membengkak akibat menangis tadi, jafi ingin menghapus semua ingatan tentang tadi tapi tidak bisa.
"kenapa hidup gue gini bnget, disaat semua menjauh dia yg selalu ada kini pergi" gumam jafi pelan dan untungnya toilet sedng kosong jadi tidak ada yg mendengarnya, ah jangan lupakan missya yg mendengar itu karna dia ada di depan pintu masuk toilet.
"udah fi, dengerin penjelasan vino dulu" kata missya yg sudah masuk dan membawa jafi kedalam pelukannya.
"tau kan rsanya LDR an berbulan bulan dan saat ketemu malah dikecewakan? "
"iy gue tau udh sekarang ke kelas yh gue anterin,masa murid baru mau bolos"
"gue bisa sendiri sya lo balik kelas lo aja" kata jafi yang diangguki missya. keduanya keluar dari toilet dam menuju kelasnya masing masing.
--
saat sampai dikelasnya jafi melihat pintu kelasnya tertutup ah sepertinya sudah ada guru yg mengajar, jafi langsung saja masuk dan mengucapkan slam.
"assalamualaikum" salam jafi dengan suara pelannya,terlihat lesu dimukanya.
"waalaikumsalam" jawab semuanya.
"maaf bu saya dari toilet" kata jafi saat sudah dihadapan guru yg diangguki oleh guru itu dan dipersilahkan duduk.
"eh dir lo kenapa? abis nangis yah? " tanya bila setelah jafi duduk dibngkunya, jafi hanya membalasa dengan gelengan saja dia sedang malas bicara sekarang.
"fi lo tau gak tadi saat lo pergi si vino frustasi gitu" kata iqbal dari depan meja jafi yg kebetulan memang bangkunya didepan meja jafi.
"bodoamat" jawab jafi ketus yg langsung menelungkupkan kepalanya yg ditahan oleh kedua tangannya, iqbal yg mendengar itu langsung membalikan badannya kembali dan mengangkat bahunya acuh.
Bila yg mendengar ucapan iqbal tadi dibuat bingung ada apa antara jafi dan vino. ingin bertanya tapi takit disangka kepo dan mengganggu jafi yg sedang tidur tapi tidak bertanya penasaran ah biarkan saja.
--
bel pulang sekolah berbunyi membuat semua murid membubarkan diri. saat jafi keluar sudah ada vino yg menyandar di pinghir vino dengan kepala menunduk dan mata terpejam.
jafi langsung saja melewatinya tana ingin menyapamya, jafi bukannya marah tapi kecewa, saat jafi melangkah menjauh ada tangan yg mencekal jafi sehingga jafi mundur kembali.
"yang dengerin penjelasan aku dulu" kata vino lirih dengan suara purau nya. banyak yg melihat tingkah vino dan memotonya seakan akan moment ini langka,memng langka.
"apa lagi vin gue udh liat dengan mata kepala gue sendiri" jawab jafi sambil berusaha melepaskan tangannya dari cekalan vino.
"kamu salah paham"
"salah paham gimana, udah aku mau pulang" kata jafi yg langsung memghentakan tangan vino dan berlari menuju gerbang. vino berteriak frustasi dan mengejar jafi.
jafi berdiam dihalte sambil menangis untungnya tidak banyak siswa yg melewat hanya satu dua saja,hari pertama sekolah aja udah dapat kekecewaaan apa dia kuat apalagi dengan keluargannya jika mengetahui kehadirannya.
"hey kenapa nangis? " tanya seorang lelaki yg sudah duduk di sebelah jafi. jafi langsung menghapus airmatanya dan mendongak melihat siapa yg ada di smpingnya.
Deg kak yugo ternyata,sekedar info kak yugo adalah kakak kandungnya yang sama halnya seperti ibu dan kembarannya membenci keberadaan jafi, ah untung saja mereka taunya jafi bermuka agak gelap dan kusam, tidak menggunakan kacamata dan soflent jadi sekarang yugo tidak mengenalinya.
"gakpapa, aku pulang duluan ermisi" jawab jafi dengan suara purau nya.
saat jafi ingin melangkah pergi tangannya dicekal lelaki itu, jafi takut takit penyamarannya terbongkar, saat jafi ingin membalik untung ada missya."eh maaf kak dia teman saya,permisi" kta missya mengambil alih tangan jafi dari yugo. keduanya langsung pergi meninggalkan yugo yg masih berdiri dihalte bis.
"serasa gak asing" gumamnya dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jafier
RandomKejadian itu kejadian dimana seorang gadis menjadi trauma dan sekaligus membuat gadis itu dibenci oleh seluruh anggota keluarga nya. Gadis yang mengalami trauma diusianya yg masih sangat kecil yg seharusnya mendapat dorongan dan semangat dari kelua...