.6

8 1 0
                                    

saat sampai dirumah orang tuanya jafi langaung keluar dan berjalan dibelakang tubuh tegab papahnya, terdengar suara canda tawa didala sana yg langsung berhenti saat mereka masuk.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam, mas kamu bawa siapa" tanya mona wanita yg sangat jafi rindukan tapi tak bisa berbuat apa apa hanya melihatnya saja jafi sudah membalas rinsunya.

"m ini fifi" kata hendra sambil menggeser tubuhnya agar terlihat gadis yg masih menunduk membuat semua yg ada di sana terkejut bukan main.

"kenapa mas bawa dia? " kata mona dengan emosi, kedua adik berkaka yg ada di belakang mona sama terkejutnya yg lebih terkejutnya lagi wanita itu yg tadi jeni bully dan yg waktu itu yugo temui dihalte, pantas mereka tidk mengenalnya karna dulu jafi tidak secantik sekarang jauh bedanya membuat semua pangling.

"dia kan anak papah anak mamah juga jafi dia berhak tinggal disini" jawab hendra sambio menggandeng tangan jafi.

"mamah gak mau ada anak pembawa sial disini" kata mona dengan tatapan membenvi dan membunuh membuat jafi kembali kenunduk.

"aku juga gak setuju" kali ini jeni yg berbicara sedangkan yugo hanya diam dengan tataan kebencian.

"setuju gk setuju fifi akan tinggal disini,jngan sampe ada yg berani mengusir dia" finish hendra membuat ketiga orang itu memgendus kesal dan pergi ke kamatnya masing masing.

saat ketiga orang itu sudah hilang dibalik pintu, jafi lmgsung memeluk ayahnya.

"pah fifi tinggal di apartemen aja" kata jafi ditengah pelukannya. baru pertama datang saja sudah disambjt dengan tidak baik apalagi skedepannya. ah berdoa saja semoga tidak aian seburuk ini

"enggak kamu disini aja, biarkan papah menembus semua kesaahan ah yg lalu, sebelum apah pergi untuk selamanya dan menyesal pada akhirnya" kata hendra dengan tangannya yg tidak berhenti mengelus punggung putrinya.

"papah gak akan tinggalkan fifi kan? ppah jangan bilang gitu fifi gak mau kehilngan papah" kata jafi dengan isak tangisnya. membuat hendra jadi tidak tega.

"udah udah sekarang papah anterin kamu ke kamar kamu" kata hendra yg diangguki jafi, jafi menuju kamarnya yg dulu pernah dia tempatin, ntah sudah ada erubahan atau tidak.

--

pagi yang sangat dingin tapi seorang jafi sudah bangun dan melaksanakan kewajibannya, dimana sekua orang malas untuk dari kasurnya dan lebih memilih menenggelamkan badannya dibalik selimbut yg tebal.

harapannya saat ini semoga tidak akan lebih buruk dari kemarin,saat ini jafi sedang menggunakan seragaknya dan menyiapkan semuanya untuk sekolah.

suara ketukn pintu mengakhiri kegiatan jafi, terdengar suara lelaki paruh baya yg memanggilnya untuk sarapan, lngsung saja jafi menghampori papahnya dan turun menuju meja makan yg sudah ada keliarganya.

keadaan begitu hening hanya dentingan sendok dan garpuh yg terdengar hingga akhirnya semua selesai dengan sarapannya.

"fi kamu berangkay bareng papah yah" kata hendra yg diangguki jafi.

"pah kan kamu janji mau anter aku ntar aku yelat gimana? dia kan udah gede bisa sendiri juga" kata mona sambil matanya yg aduh ingin ditojos aja.

"tap--"

"udah pah aku bisa sendiri kok" jawab jafi dengan suara lembutnya.

"tuhkan dia bisa yaudah sih pah" kata mona lagi membuat hendra bingung dan tak lama suara hpnya bergetar tanda pesan masuk.

tenang aja pah aku sama vino kok

hendra langsung melirik anakannya dan tersenyum, langsung saja jafi berpamitan untuk pergi walau hnya papahnya yg merespon nya sedangkan ketiga orang itu hnya acuh, sabar jafi.

ah untungnya dia sudah mengabari vino untuk menjemputnya dihalte dekat rumahnya dan vino tidak keberatan dengan itu malah dia senang.

"pagi bidadari hatiku" kata vino saat jafi sudah ada dihadaannya, jafi tersunyum menanggapinya.

"pagi juga kang baso" gurau jafi yg membuat muka taman vino ditekuk, jafi tertawa melihatnya.

"udah deh becanda juga, ayo berangkat" kata jafi yg langsung naik ke atas motor vino, keduanya pergi meledat membelah jalanan yg padat oleh kendaraan. mereka tidk sadar bahwa ada yg melihat itu semua dan menyumpah serapahi keduanya.

sialan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JafierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang