10. Kehadiran Agas

9 1 0
                                    

"Kalau aku boleh tau, kenapa bu Dewi nyuruh aku buat batu kamu belajar?" tanya Arka tiba tiba. Sang ini Arka pergi ke toko buku dan bertemu dengan Almora yang sendirian disana.

Almora mengerutkan dahinya, "Ya mana gue tau, gue nggak pernah tuh minta bu Dewi buat nyuruh lo jadi guru bimbel gue. Gue aja... yang waktu itu ditelfon bu Dewi kaget. Dan lo inget nggak? Waktu di kantin, terus gue ngira lo anak baru? Lo bener bener asing dimata gue, bahkan gue kira, kita nggak pernah ketemu sebelumnya. Jadi? Apa mungkin gue tau alasan Bu Dewi nyuruh lo buat bantu belajar gue?" ucap Almora asal. Ucapan itu seakan keluar begitu saja tanpa bisa dikontrol olehnya.

"Iya juga sebenernya. Ngomong ngomong, ingatan kamu bagus juga, masih ingat pertemuan kita dikantin. Tapi sebenernya pagi itu kamu udah ngomel ngomel sama aku" balas Arka sembari melirik Almora yang tidak berekspresi sama sekali. "Pernah baca buku ini?" tanya Arka mengalihkan pembicaraannya, takut kalau Almora tersinggungg.

"How to Win Friends & Influence People" gumam Almora membaca judul buku itu. "Bukanya ini buku tentang hubungan bisnis dan hubungan pribadi? Atau apalah gue lupa. Sekilas sih pernah. Kenapa? Lo suka motivasi bisnis gituan?" tanya Almora pada Arka.

"Aku kira kamu cuma baca novel, tapi ternyata tau juga"

"Sembarangan ya! Gue juga pernah baca kayak gituan. Nggak cuma tau Mario Teguh doang"

"Bukan cuma masalah bisnisnya. Tapi motivasinya, satu motivasi yang Dale Carnegie tulis, yang masih aku inget disini. Hampir semua orang yang kamu temui merasa diri mereka lebih unggul dalam beberapa hal. Biarkan mereka menyadari secara halus bahwa kamu mengakui betapa pentingnya mereka dan akuilah dengan tulus." ucap Arka yang terlihat benar benar hapal kata kata itu. Sedangkan Almora berpikir kalau Arka ini adalah orang yang hobi mengalihkan pembicaraan, tapi tetap saja, Almora mengikuti arah pembicaraan Arka.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Ya... kenapa kalimat itu bisa membuat lo terinspirasi?"

"Karna semua orang di dunia ini sombong, kususnya anak muda. Kamu lihat, anak anak jaman sekarang bawa mobil, motor bagus, make up mahal, perawatan mahal. Beli baju mahal mahal buat apa? Pamer. Seakan nggak ada yang bisa mereka unggulkan dari itu, padahal yang mereka unggulkan masih milik orang lain, masih milik orang tua mereka. Jujur, aku belum bisa menerapkan apa yang ada ditulis oleh Dale Carnegie." ucap Arka membuat Almora merasa tertarik berbicara dengan Arka. Arka itu cerdas, penuh rahasia yang sulit tertebak.

"Kenapa?"

"Karna susah untuk berusaha tulus mengakui keunggulan mereka. Keunggulan yang belum mereka capai dengan usaha sendiri" balas Arka, dan Almora bukanya merasa tersinggung malah berfikir 'iya ya. Gue nggak pernah kaya gitu, nggak ada yang bisa dibanggakan dari gue, walaupun orangtua gue sukses.' begitu pikirnya, bodoh memang.

"Kalo kamu? Paling inget motivasi yang kaya gimana?"

Almora berpikir,"'Awaken the Giant Within?" ucap Almora sedikit ragu.

"Oh itu buku bagus"

"Kalau kamu tidak bisa, kamu harus bisa. Kalau kamu harus bisa, kamu pasti bisa." ucap Almora begitu mengingat tulisan paling terkenal yang pernah di ingatnya.

"Hm, menurutku itu motivasi yang paling menjengkelkan, tapi nggak ada salahnya. Motivasi yang barusan kamu bilang itu, kesannya kaya memaksa" ucap Arka lalu mengembalikan buku yang diambil Almora tadi.

"Gue suka konsep tulisannya Anthony Robbins, beda. Mama pernah bilang... bukunya selalu melatih pikiran dan tubuh lebih sebagai tantangan teknologi daripada pesan yang harus di patuhi. Itu sangat memotivasi banget sih... gue tau buku ini dari mama" pamernya sembari tersenyum.

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang