15

29 0 0
                                    

"PAHH DIA YANG MENGUSIK ALEA DULUAN" alea menunjuk agnia.

"Hei jangan menunjuk istri papah seperti itu" hendro mendorong bahu alea hingga tersungkur.

"Awww" alea meringgis karena lengannya mengenai tembok.

"Kak aleee" ujar taura mendekati alea.

"Taa tunggu diluar kalo loe sayang gue" perintah alea.

"Gamau alea mau sama kaka" ujar taura masih terisak.

"KELUAR GUE BILANG" bentak alea taura segera menuruti perintah alea.

" pahh kenapa aku gaa pernah mau tinggal sama papah? Kenapa?, ketakutan aku selama ini akhirnya terjadi pah, papah bukan lagi papah kami, papah bukan lagi sosok cinta pertama kami pah, kenapa alea bawa adik adik alea pergi menjauh dari papah, kenapa? Karena alea gamau adik adik alea mengalami psikis yang terganggu seperti alea pah, sudah cukup alea yang ngerasain itu semua engga dengan adik adik alea pah, alea mau mereka tumbuh semestinya seperti anak anak lain pah , alea mau mereka baik baik saja tanpa jiwanya terguncang pah, kenapa papah gabisa berbuat adil pah" ujar alea melunak ia mengeluarkan isi hatinya yang sudah bertahun tahun ia pendam sendiri.

"Pah alea ini anak papah, bukan selingkuhan papah, kenapa semua yang papah lakuin harus dibelakang, oke fine alea paham pah, tapi tolong jangan ganggu ketenangan kami, dan buat loe" alea menunjuk agnia.

"Tolong berpikir jernih untuk melakukan apapun, jangan ganggu adik gue, gak cukup apa loe ambil cinta pertamanya" alea menatap agnia tajam.

"Aleaaa tolong hargai istri papah" ujar  hendro.

"Setelah apa yang dia lakuin alea harus mengahargainya?" Alea menatap hendro dengan tatapan begitu kecewa.

"Dimana hati nurani aku sebagai wanita pah, dia yang udah membuat mamah pergi, dia yang udah ngerebut papah dari aku dan taura dan sekarang aku masih harus menghargainya, wanita bodoh macam apa aku ini" ujar alea dengan terkekeh air matanya sudah menggenang diupuk matanya.

"Al" ujar hendro.

"Stop dari pada alea tambah sakit hati dengan ucapan pembelaan papah mening alea pergi" alea memotong ucapan papa nya.

"Dan 1 lagi, tolong jangan ganggu kami lagi, papah cukup membiaya kami lewat rekening saja, jika papah masih merasa kami tanggung jawab papah" lanjut alea segera pergi meninggalkan rumah itu.

Alea keluar dan segera mengedarkan pandangannya untuk mencari adiknya ituuu.

"TAURA"panggil alea, ia mulai terisak malam ini, udara dingin menjadi saksi bahwa alea kembali rapuh malam ini.

"Al" panggil seseorang, alea mengangkat wajahnya.

Lelaki yang sedari tadi alea tunggu sekarang ada didepannya lagi lagi lelaki ini ada disaat yang lain tidak ada.

Alea berdiri aqsal segera membawanya kedalam dekapannya.
Aqsal mengusap punggung alea, mencoba menenangkan gadis didalam pelukannya ini.

"Taura ada dimobil gue" bisik aqsal.

"Gue malu" bisik alea.

Aqsal melepaskan pelukannya wajah alea sudah tidak berbentuk lagi mata yang membesar hidung dan bibir yang memerah membuat alea menunduk malu dihadapan aqsal.

"Gue tetep sayang loe" aqsal kembali membawa alea kedalam pelukannya.

"Kak aqsal makasih kak selalu ada disaat yang lain tidak ada" lirih alea menggigit bibir bawahnya.

#

Hari ini semuanya telah kembali membaik alea telah melupakan semua kejadian kejadian malam itu hubungan alea dan aqsal juga memang tidak sehangat pertama aqsal lebih sibuk sekarang alea mengerti jika aqsal tidk selalu ada lagi untuknya, aqsal sedang mempersiapkan dirinya untuk masa depannya kelak, alea akan memahami itu.

Sore ini aqsal akan menghabiskan waktunya dengan alea, sepulang sekolah aqsal menjemput alea disekolah karena seperti biasa alea harus meluangkan waktunya untuk berkumpul pramuka

Aqsal dan alea sudah berada didalam kafe tempat biasa mereka,alea sedikit canggung karena sudah 1 minggu mereka tidak menghabiskan waktu bersama.

"Ale" panggil aqsal memecahkan keheningan.

"Ya?" Sahut alea.

"Gue sayang loe" ucapan aqsal membuat jantung alea berdebar 2x.

"Iya" jawab alea tersenyum.

"Gue sayang loe al" ujar aqsal lagi.

"Iyaakak" jawab alea lagi.

"Gue sayang loe, gimna sama loe?"

"Loe sayang gue?" Lanjutnya.

"Sayang" jawab alea.

"Beranti loe udah siap?" Lagi lagi pertanyaan itu aqsal sudah 2 kali menanyakan hal ini, alea memang sudah memantapkan hatinya pada aqsal sejak kejadian malam itu tapi alea pikir ini bukan waktu yang tepat untuk alea dan aqsal memulai semuanya.

" kak aqsal maaf" ujar alea.

"Huhhh" aqsal membuang napsnya kasar .

"Al kadang menunggu itu melelahkan" ujar aqsal tanpa menatap alea.

"Apa kak aqsal udah mulai lelah?" Tanya alea.

Aqsal menggeleng.

"Tolong bertahan sebentar lagi kak" alea menyentuh tangan aqsal.

"Sorry al gue ga bisa janjiin apa apa, tapi gue bakalan berusaha untuk itu" aqsal membalas genggaman tangan alea.

Ini yang alea suka dari aqsal , lelaki ini tidak pernah menjanjikan apapun pada alea, ia selalu mengatakan ia akan berusaha untuk alea, itu yang alea sukai dari seorang aqsal yuda adhitia.

"Aku sedang berusaha membuka hati aku buat kaka kak" ujar alea.

"Tolong jangan membuat semuanya terlambat " ujar aqsal.

Ada apa dengan aqsal apa aqsal sudah mulai lelah menunggu alea?, apa aqsal sudah menemukan sosok pengganti alea ?.

#

Tolong bertahan sedikit lagi

go awayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang