16

28 2 0
                                    

Kejadian 2 tahun silam benar benar mengubah cara pandang alea tentang cinta ditambah kejadian orang tua alea yang menjadi faktor utamanya. Hatinya mungkin hanya sedikit patah, alea mungkin hanya memerlukan waktu untuk menyembuhkan lukanya. Ia hanya butuh ikhlas untuk menyembuhkan luka masa lalunya, dulu ia pikir hatinya akan baik baik saja meski tanpa cinta.
  Kini alea sedang belajar mengikhlaskan masa lalu pahitnya semua yang di ikhlaskan mungkin akan meninggalkan kenangan diingatannya dan semua itu akan segera alea lupakan. Alea hanya butuh waktu dan seseorang yang akan dengan sabar membantunya untuk melupakan kenangan kenangan pahitnya, semoga saja kamu adalah orang yang tepat untuk membantu alea melupakan semuanya.

#

Sudah beberapa hari ini ada yang berbeda seseorang yang selalu menemani alea akhir akhir ini seperti menjauh, aqsal ya aqsal berubah, aqsal tidak lagi sehangat pertama, aqsal tidak lagi mengkhawatirkan alea lagi, aqsal tidak lagi memberitahu dimana keberadaannya, aqsal tidak lagi mencari cari tahu tentang alea, aqsal bukan lagi seseorang yang alea kenal.

Azalea20
Kak aqsal?

Itu pesan ke tiga yang alea kirim aqsal benar benar berubah aqsal tidak lagi membalas pesan alea dengan cepat.

Tok tok tok...

Alea menyimpan ponselnya diatas nakas lalu segera menuju pintu untuk membukakan pintu.

"Kak aqsal" guram alea sedikit terkejut.

"Hai" sapanya.

Alea menutup pintu dan berjalan keteras kos nya "ada apa?" Tanya alea jauh di lubuk hatinya alea benar benar merindukan seseorang disampingnya ini.

"Maaf ya dari kemarin gue sibuk" ujar aqsal tiba tiba.

Alea hanya tersenyum dan mengangguk mencoba memahami keadaan aqsal saat ini " gapapa, aku ngerti" ucap alea.

"Euhhhh al" aqsal menatap alea dalam.

Alea tidak berani menatap aqsal balik.

"Euhhhh emmm sebenernya" ujar aqsal tertatih.

"Apa kak?" Alea menatap aqsal kali ini.

"Euhhh sebenernya gue" aqsal menggantungkan ucapannya.

"Kaka bisa ngomong apa aja tanpa harus ngerasa ga enak ke aku kak" alea tau ada sesuatu yang ingin aqsal katakan padanya alea terus memperhatikan bola mata aqsal yang terus saja mencari alasan.

"Gu gue sebenernya jenuh dengan hubungan kita yang ga pasti ini al, sebenarnya kita ini apa?" Final aqsal melanjutkan ucapannya.

Dan saat itu juga seperti ada yang menghantam dada alea keras sekali, alea mengepalkan tangannya entah mengapa mata alea memanas saat mendengar kalimat yang di ucapkan oleh aqsal.

"Kaka boleh pergi sekarang" alea mengalihkan wajahnya, napasnya tercekat alea merasakan sesak yang teramat.

"Kayanya asumsi gue bener, gue mencintai seseorang yang gamau gue cintai" aqsal berdiri dari duduknya ia hendak pergi meninggalkan alea, tapi dengan sigap alea segera menahan tangan aqsal "kak " alea menatap aqsal.

"Apa kaka masih belum mengerti, aku sedang mencoba kak, aku butuh waktu sebentar lagi kak, aku akan membayar semuanya" lanjut alea, matanya memanas.

"Loe bakalan bayar waktu penantian gue?, sebenernya loe nunggu apaa sih al?, kenapaaa gue harus menunggu selama ini, loe yang bilang kan menunggu itu tidak enak, lalu kenapa loe malah biarin gue nunggu loe selama ini" ujar aqsal panjang lebar.

" semua butuh proses kak" suara alea melunak.

"Proses? Apa kurang semua perjuangan yang udah gue lakuin buat loe?" Aqsal menggenggam tangan alea.

Ada apa dengan aqsal mengapa ia menjadi perhitungan seperti ini.

"Aku ga suka ya kaka perhitungan seperti ini" alea menghempaskan tangan aqsal sekarang alea yang hendak pergi.

"Al, maksud gue ga gitu" aqsal menahan pintu yang hendak alea buka.

"Udah deh sekarang gimana kaka, aku gabisa nahan kaka buat tetep disini nunggu aku, iyaa aku yang bilang kalo nunggu itu ga enak, tapi kaka juga harus tau aku juga sedang berusaha untuk kaka, tolong sabar sebentar lagi kak" jelas alea matanya sudah benar benar ingin mengeluarkan air mata.

Aqsal juga harus mengerti bagaimana keadaan alea saat ini, alea berasal dari keluarga yang patah, aqsal juga tau menurut alea cinta hanyalah sebuah omong kosong, aqsal harus mengerti bagaimana alea harus tumbuh dengan dewasa sebelum waktunya, mengurus adiknya disaat orang orang asik menghabiskan masa mudanya, aqsal tidak boleh egois aqsal harus mengerti alea.

"Alea maaf" aqsal mendekat pada alea.

"Jangan suruh aku pergi lagi"aqsal membawa alea kedalam dekapannya.

Hei drama macam apa ini?, mengapa aqsal juga ikut ikutan memakai aku kamu.

Saat tubuh alea didekap oleh aqsal alea tidak bisa lagi menahan air matanya, cairan kristal itu lolos dari mata indah alea, dan untuk keduaa kalinya alea memperlihatkan air matanya didepan aqsal.

"Aaaku ga nyuruh kaka pergi, aku pengennya kaka tetep disini bantu aku lupain semuanya."jeda alea dengan sesegukan .

"Masih banyak hal yang belum aku pastikan kak, aku sudah banyak memeluk kehilangan " lanjut alea menggigit bibir bawahnya.

Aqsal mengusap punggung alea "ale aku gabakalan ninggalin kamu, tapi aku ga janji untuk terus bertahan" ucapan aqsal malam semakin membuat alea sesegukan.

"Kaka boleh pergi kapan saja itu hak kaka, tapi aku minta tolong bertahan sedikit lagi kak" alea memberi harapan besar pada aqsal.

Aqsal melepaskan pelukannya "gue bakal usahain, loe tidur yaa udah malem maaf buat loe nangis bombai kaya gini" aqsal mengelus kepala alea.

"Hati hati, dan selamat malam" untuk pertama kalinya alea mengucapkan selamat malam tanpa paksaan aqsal .

#

Alea memang egois tapi tolong jangan hakimi alea karena keegoisannya, kalian hanya tidak tau bagaimana masa masa sulit yang dialami alea sendirian.

go awayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang