02. Ashiapp

11 2 0
                                    

"Ah lo mah. Udah pacaran aja masih sok jual mahal." -Yuna.

"Harus..." -Caramel.

"Emang Ferro kurang apa sih, Car?" -Charity sambil jalan ke kantin dan duduk di tempat biasanya.

"Menurut lo?" -Caramel.

"Kurang ganteng?" Lanjut Charity.

"Kalo kurang ganteng, ngapain gue terima?" -Caramel.

"Kurang apa atuuu?" -Yuna.

"Cuma satu koq kekurangan dia." -Caramel.

Caramel POV on.

"PERHATIAN!" Lanjutku.

"Yaudaaa, Yu ah ke kelas." Kata Tara yang langsung merangkulku. Tara memang anggota geng yang paling peka. Dia selalu bisa membuatku tenang disaat" seperti ini. Justru dia lebih perhatian dibanding pacarku sendiri, Ferro. Dia juga bisa menjadi tempatku curhat. Dia juga selalu menjadi moodbosterku di saatku bosan.

"Yuuu!!" Kata Yuna.

Sesampai di kelas, Pak Iwan masuk ke kelas dan memulai pelajaran. Kimia, pelajaran yang selalu membuatku ingin minum paramex, karena kepalaku tiba-tiba pusing dan ingin muntah darah.

"Napa lo?" Tanya Carlo yang melihat wajahku mulai pucat saat mengerjakan soal kimia.

"Gapapa." Jawabku singkat.

"Yakin? Mo gue bantu?" Tanyanya yang membuatku semakin enek.

"Paan sih lo? Gosah sok pinter." Kataku lagi.

"Kenapa si lo? Sensi amat sama gue." Kata Carlo.

"Punya otak kan?" -aku

"Kalo ga punya ngapain gue sekolah." -Carlo.

"Mikir." -aku

"Udah koq." -Carlo.

Aku yang mulai jengkel langsung berdiri dan berjalan ke arah Pak Iwan.

"Pak, ijin ke toilet."

"Mau ngapain?"

"Perlu jawaban Pak?"

"Ya, silahkan." Katanya yang akhirnya pasrah.

Banyak orang yang bilang kalau aku terlalu savage. Nyatanya emang iya. Dibilang arogan tidak, dibilang sombong tidak, dibilang jutek juga tidak. Katanya aku terlalu cuek dengan orang-orang sekitarku. Bahkan, beberapa dari mereka bilang,

"Beruntung banget sihhh mereka. Dengan gampang gabung di geng Caramel."

"Caramel tuh cantik tapi cuek."

"Kapan gue masuk jadi member gengnya Cara?"

Gatau, kenapa gue se-TERKENAL itu, tapi aku juga ga se-BANGGA itu. Ga kek lo, terkenal juga ngga pada nyombong ^^

Sebenarnya aku tidak ke toilet. Aku hanya keliling sekolah. Ingin rasanya aku menghirup udara segar. Tiba-tiba seseorang menabrakku. Ya, Aiden, dia teman se tim basket Ferro. Banyak orang yang suka sama dia termasuk anggota gengku, Charity. Aiden memang mempunyai sifat yang lebih baik daripada Ferro, tapi tidak lebih tampan. Dia punya wajah yang lumayan, tapi Ferro lebih. Ya kalo di liat-liat, dia sederajat sama Carlo.

LOVATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang