LOVATION

09. Pengecut!

"Mana id line lo?" Tanya Carlo sambil menatap layar HPnya.

Tanganku reflek mengambil HP yang dipegang Carlo, tiba -tiba aku teringat sesuatu sebelum jari-jariku mendarat di layar HPnya.

"Jangan deket-deket sama tuh anak!" Bentak Ferro.

"Lho, kenapa?"

"Pokoknya gausah deket-deket lagi!" Kata Ferro

"Apa gue salah kalo gue kasiiihh id line gue?!?" Pikirku.

"Ketik ae kaleee! Ngetik aja kudu mikir!" Teriak Carlo.

"Paan sih lo, bikin kaget aja! Udah ah males gua juga kasihnya!" Bentakku sambil melempar HP Carlo ke arahnya.

"Eh eh eh eh..." Katanya kaget sambil menangkap HPnya yang hampir terjatuh.

Caramel POV off

Carlo menatap Caramel dengan tatapan bingung.

Ada apaan sii ma ni bocah? -hati carlo bertanya-tanya.

Ga lama, seseorang masuk. Badannya tinggi, kirakira 182cm dan dengan seragam basket biru, menunjukkan kalau dirinya seorang anggota tim basket sekolah. Wajahnya yang terlihat blasteran korea-jepang, membuat seisi kelas menatapnya dengan tatapan takjub, termasuk Carlo. Lakilaki itu berjalan menuju meja Caramel dan menyapanya lalu menarik tangan Caramel setelah melihat orang yang duduk di sebelahnya, tepat sekali...

Carlo.

"Hai." Sapanya.

"Eh, Fer!" Balas Caramel.

"Ehmmm- ehmmm." Dengung Yuna dan Irish bersamaan lalu saling bertatapan.

"Shuttt!!!" Kata Tara.

Senyum Caramel mengkerut saat melihat Ferro memakai seragam birunya. Ferro melihat Carlo yang sedang menatapnya.

" Eh Eh Eh..." desah Caramel.

"Ikut gua!" Bentak Ferro.

Carlo yang melihat Ferro menarik paksa Caramel langsung berdiri dan mengejar keduanya.

Sesampainya di depan kelas, Carlo menodorong pundak Ferro. Semua tatap mata memandang mereka sekarang.

"APA YANG KALIAN LIHAT, BODOH ??" Teriak Ferro.

Semua murid langsung benghamburan masuk ke dalam kelas.

"Fer.. udahlah.." kata Caramel pasrah.

"Gua ga suka lo dket sama dia!" Katanya Ferro menunjuk Carlo.

"Lo pikir gua apaan? Virus?" Tanya Carlo.

"Menurut lo?" Kata Ferro tersenyum licik.

"Lo semua kenapa sih? Muak tau ga gua liatnya!" Teriak Caramel lalu meninggalkan keduanya.

"Car!" Kata Ferro.

"Sampe kapan lo mainin cewe?" Tanya Carlo.