Aku melirik Uri nampyeon yang sedang duduk cemberut di meja makan. Jiyong bersikap begitu semenjak terakhir kali aku meninggalkannya untuk tidur dalam keadaan terborgol di ranjang. Sudah berbagai cara aku lakukan untuk meminta maaf, tapi dia tetap saja mengacuhkanku. Hari ini pun aku membuatkan Yukgaejang dan Ganjang Gaejang kesukaan Jiyong untuk permintaan maaf. Aku sangat berharap dia mau memaafkanku.
"Chagi~ya... sudah dong jangan marah lagi... harus berapa kali aku meminta maaf agar kamu memaafkanku?"Jiyong sama sekali tidak bergeming. Matanya masih penuh dengan amarah menatapku walau aku sudah mengeluarkan jurus aegyo andalanku.
"Chagi~ya.... Hari ini aku memasak makanan kesukaanmu... semoga bisa meredam amarahmu..." Dia melirik Yukgaejang yang aku hidangkan dimeja, ekspresinya mulai melunak tapi buru-buru dia menolehkan kepalanya.
"Chagi~ya... Katakan apa yang harus aku lakukan agar kamu tidak marah lagi... ini sudah hampir satu hari kamu begini terus... Apa aku harus nyanyi lagu grup tetangga biar kamu memaafkan aku (Sorry Sorry.red)" Jiyong mengkerutkan bibirnya dan membaut alisnya bertautan.
"Atau aku harus nyanyi lagunya Bi Hyung pake dance angkat baju dan tari perut gitu???(Love Song MV.red)"Pipi Jiyong memerah dan dia menggigit bibirnya. Dia sudah tidak tahan untuk tertawa, tapi hara dirinya terlalu tinggi untuk melakukan itu.
BRAK...!!!! Tiba-tiba saja Jiyong menggebrak meja makan dan membuatku nyaris meloncat dari kursi.
"HYA....YUKI!!! apa kamu tahu berapa jam aku terikat disana???? Enam jam! Enam jam Yuki!! Itu sungguh menyiksa! Tidak bisa kekamar mandi, kehausan, kelaparan, Tanpa mengenakan sehelai baju pun dan paling menyedihkan, diikat oleh istri sendiri diranjang kemudian ditinggalkan, itu sebuah penghinaan!" Jiyong meledak, aku susah payah menahan senyumku yang nyaris keluar. Ternyata dia marah karena kejahatanku kemarin.
"Bukan biasanya kamu tidur juga tidak mengenakan baju Chagi???" Celetukku santai, tanpa rasa bersalah.
"HYAAAKKKKKKK!!! Itu beda kasus!!! Dan ini... kamu membungkam mulut nampyeon-mu dengan ini?! Diama hormatmu sebagai seorang anae!" Jiyong menggoyangkan kain transparan yang menjadi saksi bisu dan benda yang membungkamnya semalam.
"Jangan meletakkan barang seperti itu diatas meja Chagi... Tidak baik untuk makanannya!" ekspresiku mendadak tidak suka denagn perbuatan Jiyong barusan. Jiyong terkejut dengan ekspresi tidak terdugaku dan dengan cepat mengambil benda itu dari atas meja.
"Biasanya juga kamu menyuruhku melakukannya... kadang kamu juga merobeknya pakai mulutmu atau tanganmu, hingga tempat langgananku membeli pakaian dalam sampai bertanya apa yang aku lakukan dengan celana dalamku hingga harus beli setiap minggu. Kamu juga selalu membawa itu kemana pun kamu pergi bila aku tidak ikut... kamu juga bilang, kalau kamu merindukan aku kamu akan menciuminya... lalu apa salahnya??" Muka Jiyogn memerah, kalau sudah begini berarti aku menang telak darinya.
"YA...YA...HYAAAAAAKKKKKKK YUKI!!! Itu beda kasus dengan yang sekarang?!! Oh Tuhan.. kenapa aku punya istri seperti dia?" Sekali lagi Jiyong membentakku. Sayangnya istimu ini sudah kebal dengan kelakuan kekanakan milik Jiyong.
"Apa bedanya??? Dan apa-apaan perkataanmu itu?! apa sekarang kamu mengatakan kamu menyesal menikahi aku...?!" Aku berdiri dari tempat dudukku. Habis sudah kesabaranku.
"Loh kok kamu yang marah sekarang?!" Jiyong melotot kepadaku.
"Iya aku marah!!! Apa aku tidak menghargai aku sebagai anae-mu yang sudah susah payah memasaakn makanan kesuakaanmu agar kamu meaafkanku! Kalau begini lebih baik makanan ini aku berikan kepada Gaho.. dia lebih menghargai masakanku." Dengan hati kesal aku membawa semua makanan kesukaan Jiyong ke halaman dan meletakkannya di hadapan Gaho. Tentu saja Gaho itu kegirangan dan memakannya dengan lahap.
" Ah... YUKI!!! Jadi sekarang kamu lebih sayang pada Gaho dari pada dengan aku?! Dan membiarkan nampyeon-mu ini kelaparan?! Baiklah!!! Menikah saja sama Gaho!"
"Oke!!! Aku akan menikahi Gaho....! Setidaknya dia tidak akan marah bila aku ikat sepanjang hari dan tidak menolak makanan yang aku berikan. Dia juga tidak selalu mengeluh tentang hal yang tidak penting sepertimu dan selalu memahami aku!"
"Jadi sekarang kamu membandingkan aku dengan Gaho?!" Jiyong memandangiku dengan mata yang meremehkan.
"Iya...!" Aku melepaskan Gaho dari kandangnya dan menggendongnya kedalam rumah.
"Hey!!!! Mau kamu bawa kemana Gaho!!!" JIyong mengikutiku hingga kedalam rumah. Hingga kekamar.
"Karena dia akan jadi calon Nampyeon-ku selanjutnya, maka dia lebih berhak tidur denganku!!!" Aku mendorong Jiyong keluar dan membanting pintu tepat di hadapannya.
"YUKI...! Yuki...!!! Masa kamu menggantikan tempatku dengan Gaho!! Yuki buka Pintunya!!! YUKIIIIIIIIIIIIIIIII....!!!!" Dan akhirnya malam ini Jiyon tidur sendiri lagi dan dikalahkan oleh Gaho!
The End.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIGBANG TOP SECRET LIFE
FanfictionTidak ada satu orang pun penggemar K-Pop yang tidak mengenal Bigbang. Grup Boyband yang berkharismatik dan Fashionable yang mampu memberi pengaruh besar pada musik dunia. GDragon , TOP, Taeyang, Daesung, dan seungri telah sukses membuat setiap pasa...