Four

11 3 0
                                    

"Sahabat terbaik ialah dia yang ada disaat kita membutuhkannya dan dia membutuhkan kita."


🐧
🐧
🐧


'LIS'


"Wah Hye Hwa-ya, kau berdua saja dengan Jisung dirumahmu?" Ha In bertanya dengan nada menggoda.

"Ck, tidak. Ada eomma dan Koeun eonni" Jawab Hye Hwa yang sedang berada di dapur, sedikit mengencangkan suaranya.

"Eomma dan Koeun eonni belum berangkat?" Tanya Je Hee.

"Belum, mungkin nanti malam" Hye Hwa menghampiri sahabatnya sambil membawa gelas, karena tadi ibu nya hanya membawa dua saja.

"Jisung-ah kau tidak membawa baju eoh?" Tanya Rae Jae yang sibuk memakan kue.

"Tidak" jawab Jisung.

"Kenapa?" Tanya Ji Ae.

"Untuk apa?" Bukannya menjawab, Jisung balik bertanya.

"Untuk ganti baju lah bodoh" Ini Ha In.

"Rumahku disebelah" Jisung menjawab dengan mata yang masih tertuju ke TV.

"Ck, susah memang bicara denganmu" Ha In mencibir Jisung, yang tentu saja tidak dipedulikan oleh laki-laki itu.

"Hye Hwa-ya, kau sudah menghubungi Lami dan Chenle?" Tanya Rae Jae.

"Sudah" jawab Hye Hwa yang sedang sibuk menonton dengan Jisung, Ji Ae, dan Je Hee. Ha In sedang sibuk dengan ponselnya.

"Berapa lama lagi mereka akan sampai?" Rae Jae kembali bertanya, sesekali menyuapkan kue yang dibuat ibu Hye Hwa tadi.

"Waktu aku menghubungi Lami, katanya akan sampai 20 menit lagi" Hye Hwa meminum susunya.

"Chenle?" Rae Jae sudah seperti wartawan.

"Aku tidak tau, Jisung yang menghubunginya tadi" Hye Hwa yang tadi sekilas menatap Rae Jae, kini menatap pemuda di sampingnya.

"Kau menyuruh batu es untuk menghubungi orang sepolos Chenle, yang sudah pasti akan banyak bertanya. Akan dibalas apa si Chenle oleh dia" Bukan Rae Jae, ini Ha In. Ia masih kesal dengan Jisung.

"Dia sampai 15 menit lagi" Jisung menjawab pertanyaan Rae Jae. Ia malas meladeni Ha In.

Selagi menunggu dua sahabatnya lagi, mereka memilih sibuk dengan diri masing-masing.

Sampai Hye Hwa teringat sesuatu..

"Aku ingin bertanya kepada kalian" Hye Hwa berucap dengan nada dingin.

"Jangan sok mengintimidasi" Ha In kan kesal mendengarnya.

"Kalian kenapa tidak mengingatkanku kalau hari ini tidak ada latihan dance?" Hye Hwa menatap sahabatnya satu-persatu.

Mereka semua diam, tidak tau harus membalas apa.

"Kita sudah mengingatkanmu, Hye Hwa-ya" Rae Jae membuka suara.

"Aku tidak merasa diingatkan" Hye Hwa berucap fakta.

"Kau saja yang sangat ingin bertemu dengan Mark Sunbae" kali ini Ha In yang beralasan.

"Loh, bukannya tadi kalian memang tidak ingin mengingatkan Hye Hwa agar ia pulang sendiri" Ji Ae mengatakan itu dengan polosnya.

Je Hee yang sedari tadi memilih diam pun, menepuk dahinya ketika mendengar perkataan Ji Ae, sangat polos.

[✓] ʟᴏᴠᴇ ɪs sᴀᴄʀɪғɪᴄᴇ; ɴᴄᴛ ᴅʀᴇᴀᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang