Kring..kring..kringgg....
Bel sekolah yang ku rindukan, entah apa yang membuat ini adalah awal ku berpijak lagi sebagai Ina si penakut, dan ka dara yang selalu ada disampingku. Tepat pada tempat ku berdiri tawa terdahulu kebayangkan.
Brukkk...
"Maaf" lelaki itu langsung pergi.Masih nampak seperti dulu, dalam setiap langkah ku hitung senyum sumringah ka dara yang tak ada duanya.
"Assalamualaikum,... Maaf pak Andri saya ganggu pelajarnya... Perhatikan semuanya! Perkenalkan nama kamu sekarang"
"Waalaikum salam, silakan"
"Hai... teman..teman... Nama saya serina amalianty, pindahan dari bandung" beberapa kali ku melirik nya tuk menyakinkan wajah itu.
"Ok sherina, Ini pak Andri dia wali kelas mu, saya tinggal ya pak... Wasalam mualaikum"
"Waalaikum salam... Silakan kamu pilih tempat duduk mu sherina, oh ya kamu harus tau, saya Andri guru olah raga dan saya yang tadi dibilang pak izam, hmmm jadi kalau ada yang mungkin kamu perlu tanya sama saya??"
"Tidak ada"
"Oke silakan duduk, kita lanjut lagi ya..."
Tempat ku duduk persis sekali Dimana ka dara dulu. Ka Andri dia sekarang wali kelas ku, apa dia lupa bahwa aku adiknya ka dara, atau dia memang tak mau mengingatnya...Sesuai julukan ku Ina si penakut, tak dapat satu pun temanku dihari pertama ku, bahkan kini aku hanya duduk sendiri dipinggir lapangan menunggu tante Rina menjemputku pulang, sekolah kini sangat sepih hanya beberapa guru yang masih berada di kantor dan dihadapku, ia masih asik dengan bola basketnya tanpa menyadari aku memperhatikannya, berkali kali aku mengecek smartphone yang diberikan Tante saat dijalan tadi kata dia jika ingin populer kita juga harus terlihat keren, tapi tidak menurutku ini hanya membuat mata hanya terfokus pada layar hp canggih ini.
"Lagi nunggu jemputan???""Hmmm... Pak Andri"ucapku terkejut.
"Mau belajar main basket, dari pada nunggu yang gak pasti dan melihat layar ponsel yang gak ada chat kan lumayan bisa belajar basket dari saya langsung,... Tapi ini bukan buat nambah nilai kamu ya..."
Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala, dan sekali lagi apa dia benar tak mengenali aku ucap batin."Pegang bolanya seperti ini, lalu fokus kearah ring basket lalu... (Dia menatapku begitu lama)Coba sekarang"
"Pak Andri sudah menikah?!" Tanyaku dengan cepat saat melihat cincin yang dikenakannya.
"Kamu kenapa Sherina..." Kini ia melihatku heran.
"Na... Maaf tante telat tadi macet..." Ucap tante yang baru sampai.
"Gak papa tante".
"Tante Rina!... " Ucap lelaki itu.
"Oh Andri tante kira siapa, makasih udah nemenin Ina..."
"Ina?? Oh jadi ini Ina si pendiam itu maaf aku gak bisa kenalin kamu, soalnya kamu beda banget"
"Iya sekarang Ina udah berubah setelah tinggal dikampung tante mungkin terbawa suasana lingkungan hidup dia sekarang berhijab..."
"Apa kamu lupa sama aku na?..." Tanya nya.
Bagaimana aku lupa saat terakhir kali aku lihat ka dara bersama lelaki berkulit putih dan tinggi semampai, aku hanya dapat meliriknya."Yaudah tante lagi buru buru ni dri... Makasih ya.."
"Sama sama tante... Dah Ina"

KAMU SEDANG MEMBACA
NUMB
Mystery / ThrillerAku mencintai mantan pacar kakaku, suami dari mantan sahabatnya. Rahasia dari hati yang telah mati! Ina hanya diam saat semua membullynya dengan kata kata yang tidak pantas. Keluarga nya yang hancur kini menemukan titik terang siapa pembunuh yang se...