1

155 20 0
                                    

When you opening your eyes, what you see?

I see someone smiling for me.

Roseanne membuka matanya, dia menemukan senyum manis pria yang kini menatapnya dengan tatapan penuh cinta. Jeffrey tersenyum kepadanya, Rose merasa seperti seekor kupu-kupu yang terbang tinggi saat mendapatkan tatapan itu.

"oh god, my princess wake up?" Jeffrey menyingkirkan anak rambut yang hampir mengenai mata Rose.

"Tell me, what food you want to eat in the morning now?"

Rose menggelengkan kepalanya, dia memeluk Jeffrey dengan erat. "I want to hug you, Jeff"

Jeffrey mengusap rambut Rose, perempuan yang menjadi kekasihnya ini sangatlah manja dan Jeff menyukai sikap yang dimiliki Rose, "Really? I see you hungry." Rose mencebik kesal, dia melepaskan pelukannya dan duduk.

"Aku ngga lapar!" Elaknya kesal.

Bukannya merasa bersalah, Jeffrey justru tertawa melihat prilaku perempuan yang menjadi prioritasnya sekarang, "Muka kamu itu muka laper, aku mau masak pancake. Minumnya apa ya?" Jeffrey berpura-pura berpikir sejenak lalu menatap Rose yang menatapnya garang, "I want to strawberry milk!" Jawab Rose.

"Oke, I'll make one pancake for my princess"

Jika saja Rose tidak terbiasa dengan kata-kata manis Jeffrey, sudah dipastikan bahwa dia akan mimisan setelah mendengar dua-empat kata dari Jeffrey.

Rose bangkit berdiri, dia meninggalkan kasur yang membuatnya nyaman saat tidur itu. Rose pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap sarapan dengan Jeffrey lalu pergi bekerja.

•••

Jeffrey disibukkan dengan pancake yang dibuatnya, menambahkan irisan kiwi dan stroberi serta siraman madu sebagai pelengkap. Rose sangat menyukai masakan Jeffrey sehingga pria itu tidak pernah ingin sekalipun masakannya tidak enak, dia ingin Rose terus mencintai dan nyaman saat berada disisinya.

Enam tahun adalah waktu yang tidak singkat untuk memperjuangkan seorang Roseanne Lyn, Jeffrey berusaha untuk membuat Rose percaya bahwa cinta dapat mengeluarkannya dari lubang hitam yang menyiksa itu.

"Hei? Makananmu selalu berbau harum, i like it!" Rose memutari meja, dia mengecup pipi Jeffrey sekilas lalu menarik kursinya setelah meletakkan mentel di kursi, Rose pun duduk dengan manis sembari memperhatikan Jeffrey yang menata meja.

"What are you doing? This table already beautiful" Celetuk Rose.

Jeffrey menggeleng, dia meletakkan jarinya di bibir Rose pertanda bahwa Rose harus diam dan memperhatikan yang dilakukan Jeffrey. Rose menurut tentu saja, dia mengerti jika Jeff sudah menggunakan bahasa isyarat berarti pria pemilik dimple manis ini sedang serius.

Bukan Rose namanya jika dia tidak jahil, saat Jeff sedang menata meja. Rose dengan jahil memencet dimple Jeff lalu terbahak sedangkan sang kekasih hanya bisa tersenyum maklum dengan kelakuan wanita jahil ini.

"Okay, Already!" Jeffrey terlihat puas setelah menata meja sedemikian rupa, padahal itu bukan acara resmi. Tapi pria ini memang penganut perfeksionis sepertinya, bahkan tataan sendok serta garpu harus satu garis.

Rose hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya, "You're really perfectionist." Tuturnya.


"What you say? Try say it again?"

Ah jika begini, Rose memilih untuk makan lalu kabur. Jeffrey pasti akan menciumnya tanpa ampun.

"No, i don't say anything." Rose menunduk.

Bukan jawaban itu yang Jeff inginkan, dia mengangkat dagu Rose. Menatap wanita yang dicintainya selama 6 tahun ini, Jeffrey mengecup bibir Rose, kemudian beralih pada kening wanitanya itu dan mengecupnya berulang kali, "Aku ngga suka kamu menunduk, then your crown falls."

I CANNOT BREATH AGAIN PLEASE, JEFFREY!

He is Jeffrey Andreson, he is a man who deserves to be loved. Rose's valentine boy with his deep dimples.

"Why you're really sweet? I can't breathe, Jeff." Papar Rose dengan wajah memerahnya.

Jeffrey mengacak-acak rambutnya, "Emangnya pernah rasain aku manis?" Tanyanya dengan alis terangkat.

Ingin rasanya Rose mencakar pria ini, tapi batinnya berteriak bahwa dia harus menggigiti senyuman Jeffrey itu.

"Stop! Aku ngga sanggup ngobrol sama kamu. Aku gak mau mati duluan, nanti kamu selingkuh." Sindir Rose.

Rose selalu menyindir Jeffrey jika permasalahan selingkuh, karena dia pernah mendapati Jeffrey dengan wanita hamil. Padahal Jeff hanya membantu wanita itu menyebrang jalanan, satu hari Jeff harus tidur diluar karenanya dia demam tinggi dan dilarikan ke rumah sakit, namun Rose tetap merajuk.

AlterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang